Implikasi Organizational Citizenship Behavior

Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010. bagian dari perilaku in-role mereka dibanding pria. Bukti-bukti tersebut menunjukan bahwa wanita cenderung menginternalisasi harapan-harapan kelompok, rasa kebersamaan dan aktivitas-aktivitas menolong sebagai bagian dari pekerjaan mereka Diefendorff et al, 2002. Mengacu pada efisiensi proses penelitian, maka tidak semua faktor-faktor yang mempengaruhi OCB tersebut di atas akan di sertakan sebagai variabel-variabel dalam penelitian ini. Berdasarkan pada relevansi dengan permasalahan yang ada dan ketertarikan penulis sendiri untuk mendalami teori kepribadian, penulis ingin melihat apakah ada perbedaan OCB bila ditinjau dari tipe-tipe kepribadian pada karyawan.

5. Implikasi Organizational Citizenship Behavior

Beberapa penelitian telah dilakukan para ahli yang mencoba menghubungkan antara Organizational Citizenship Behavior OCB dengan beberapa aspek dalam organisasi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut : a. Keterkaitan OCB dengan Kualitas Pelayanan. Podsakoff, et al. 1997 secara khusus meneliti tentang keterkaitan OCB dengan kualitas pelayanan. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa organisasi yang tinggi tingkat OCB di kalangan karyawannya, tergolong rendah dalam menerima keluhan dari konsumen. Lebih jauh, penelitian tersebut membuktikan keterkaitan yang erat antara OCB dengan kepuasan konsumen, dimana semakin tinggi tingkat OCB di kalangan karyawan sebuah organisasi, semakin tinggi pula tingkat kepuasan konsumen pada organisasi tersebut. b. Keterkaitan OCB dengan kinerja kelompok Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010. Dalam penelitiannya, George dan Bettenhausen 1990, menemukan adanya keterkaitan yang erat antara OCB dengan kinerja kelompok. Adanya perilaku saling menolong memungkinkan sebuah kelompok bekerja secara kompak dan efektif untuk saling menutupi kelemahan masing-masing. Senada dengan temuan George dan Bettenhausen adalah temuan dari Podsakoff, et al.1997, yang juga menemukan keterkaitan erat antara OCB dengan kinerja kelompok. Keterkaitan erat terutama terjadi antara OCB dengan tingginya hasil kerja kelompok secara kuantitas, sementara kualitas hasil kerja tidak di temukan keterkaitan yang erat. c. Keterkaitan OCB dengan turnover Penelitian yang mencoba menghubungkan OCB dengan turnover karyawan dilakukan oleh Chen, et al 1998. Mereka menemukan adanya hubungan terbalik antara OCB dengan turnover. Dari penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa karyawan yang memilki OCB rendah memilki kecenderungan untuk meninggalkan organisasi keluar dibandingkan dengan karyawan yang memiliki tingkat OCB tinggi. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa OCB menimbulkan dampak positif bagi organisasi, seperti meningkatnya kualitas pelayanan, meningkatkan kinerja kelompok, dan menurunkan tingkat turnover. Karenanya, menjadi penting bagi sebuah organisasi untuk meningkatkan OCB dikalangan karyawannya. Salah satunya adalah dengan menganalisis faktor Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010. kepribadian mereka yang merupakan faktor yang mempengaruhinya, untuk keperluan menghasilkan OCB yang tinggi.

B. KEPRIBADIAN

Setiap orang memiliki kepribadian yang tidak sama, yang menunjukkan karakteristik yang terdalam pada diri manusia. Hal inilah yang membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi perilaku individu tersebut Sumarwan, 2003.

1. Pengertian Kepribadian

Eysenck dalam Suryabrata,1998 mendefenisikan kepribadian adalah totalitas pola perilaku oleh gen dan lingkungan , kepribadian berasal dan berkembang melalui interaksi fungsional dari ketiga sektor utama yaitu sektor konatif karakter, sektor afektif tempramen, dan sektor somatis konstitusi. Menurut Eysenck dalam Suryabrata, 2000 mendefinisikan kepribadian sebagai jumlah keseluruhan dari pola perilaku yang aktual dari organisme yang ditentukan oleh hereditas dan lingkungan. Schultz Schultz 1994 menjelaskan bahwa kepribadian adalah suatu yang unik, relatif menetap dalam aspek internal dan eksternal pada karakter seseorang yang mempengaruhi tingkah laku dalam situasi yang berbeda. Beberapa tokoh menjelaskan lebih lanjut mengenai tipe atau kategori tertentu. Atkinson dkk 1983 mengatakan kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang