Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
meningkatkan performa, lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak, toleran terhadap rasa sakit, suka hal-hal yang baru perubahan, dan suka mengambil kesempatan.
Eysenck dalam Hall dkk, 1985 mengatakan bahwa individu yang berkepribadian introvert memiliki ciri-ciri yang bertolak belakang atau berlawanan dengan individu yang
berkepribadian ekstrovert, dimana ciri utama kepribadian introvert adalah sifat hatinya yang lembut tendermindedness, berpikir dulu sebelum bertindak introspectiveness, cenderung
serius, perasaan gembira yang dialami dapat mengganggu performa, menyukai pekerjaan yang bersifat menyendiri, sensitif terhadap rasa sakit, suka hal-hal yang teratur tetap, dan cenderung
penyegan. Ini berarti karyawan yang mudah bergaul, banyak bicara, aktif, asertif, suka berteman dan suka bergembira ciri – ciri karyawan yang memiliki extraversion yang tinggi cenderung
memiliki tingkat kepedulian terhadap rekan kerja, atasan dan organisasi yang tinggi dan menunjukkan OCB yang tinggi pula. Elfina,2003
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasannya orang yang memiliki tipe kepribadian introvert akan berbeda dalam melakukan suatu perilaku dengan orang yang memiliki
tipe kepribadian ekstrovert. Maka berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa ada perbedaan Organizational Citizenship Behavior antara tipe kepribadian ekstrovert dengan tipe
kepribadian introvert.
D. HIPOTESA
Dalam penelitian ini diajukan sebuah hipotesa sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah dikemukakan. Adapun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini
adalah :
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
“Ada perbedaan Organizational Citizenship Behavior antara tipe kepribadian ekstrovert dengan tipe kepribadian introvert. Individu dengan tipe kepribadian ekstrovert memiliki OCB
yang lebih tinggi individu yang memiliki kepribadian introvert”.
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian menentukan apakah penelitian tersebut dapat
dipertanggungjawabkan Hadi, 2000. Atas dasar itu, maka dalam bab ini akan dibahas mengenai masalah-masalah : Identifikasi Variable Penelitian, Defenisi Operasional Variabel Penelitian,
Populasi dan Metode Pengumpulan Sampel, Metode Pengambilan Data, dan Metode Analisis Data.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel tergantung DV
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah Organizational Citizenship Behaviour
2. Variabel bebas IV
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian 1.
Organizational Citizenship Behaviour
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
OCB adalah kontribusi individu yang mendalam melebihi tuntutan peran dan perilaku yang bersifat sukarela, bukan tindakan yang terpaksa terhadap hal – hal yang
mengedepankan kepentingan organisasi.
OCB meliputi perilaku menolong karyawan lain secara sukerela, memberikan saran membangun, dem kemajuan organisasi, menghadiri setiap kegiatan yang dilakukan
organisasi, datang tepat waktu, memprtimbangkan nasehat atau saran dari karyawan lain sebelum mengambil keputusan, dan tidak mengeluh apabila ada kondisi yang kurang
ideal yang ada di dalam organisasi. OCB diukur dengan menggunakan skala yang disusun sendiri oleh peneliti,
berdasarkan dimensi-dimensi OCB yang dikemukakan oleh Organ 1988, yaitu : altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy, sportmanship. Tingkat OCB dapat
dilihat dari skor nilai yang diperoleh individu dari skala tersebut. Jika nilai skala OCB tinggi maka tingkat OCB individu tersebut tinggi. Demikian sebaliknya jika nilai skala
OCB individu tersebut rendah maka OCB individu tersebut rendah.
2. Tipe Kepribadian
Ekstrovert dan Introvert
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu yang unik, relatif menetap dalam aspek internal dan eksternal pada karakter seseorang yang mempengaruhi tingkah
laku dalam situasi yang berbeda. Kepribadian manusia menurut Eysenck dalam Hall Lindzey, 1993 dapat digolongkan menjadi tipe kepribadian ekstrovert dan tipe
kepribadian introvert. Tipe kepribadian ekstrovert adalah satu kecenderungan untuk mengarahkan
kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri dan lebih ditentukan oleh
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
faktor-faktor yang ada diluar dirinya. Sedangkan tipe kepribadian introvert adalah satu kecenderungan untuk mengarahkan kepribadian untuk menarik diri dari kontak sosial dan
minatnya lebih mengarah ke dalam pikiran-pikiran dan pengalamannya sendiri. Data mengenai tipe kepribadian diperoleh dengan menggunakan skala yang
disusun berdasarkan ciri utama kepribadian ekstrovert dan introvert yang dikemukakan oleh Eysenck dalam Hall dkk, 1985 yaitu sifat yang keras hati toughmindedness
versus sifat hatinya yang lembut tendermindedness, menuruti dorongan hati ketika bertindak impulsiveness versus berpikir dulu sebelum bertindak introspectiveness,
cenderung santai versus cenderung serius, perasaan gembira yang dialami dapat meningkatkan performa versus perasaan gembira yang dialami dapat mengganggu
performa, lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak versus menyukai pekerjaan yang bersifat menyendiri , toleran terhadap rasa sakit versus sensitif terhadap
rasa sakit, suka hal-hal yang baru perubahan versus suka hal-hal yang teratur tetap , dan suka mengambil kesempatan versus cenderung penyegan malu-malu.
Skor yang tinggi pada skala kepribadian menunjukkan subjek cenderung memiliki tipe kepribadian ekstrovert sedangkan skor yang rendah pada skala kepribadian
menunjukkan subjek cenderung memiliki tipe kepribadian introvert.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah suatu hal yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin dapat diketahui dengan melihat identitas diri subjek penelitian pada skala penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
1. Populasi
Masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Menurut Hadi 2000 populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan
untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk yang sedikitnya memiliki satu sifat yang sama sebagai karakteristik.
Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Pegawai yang sedang bertugas minimal selama 1 tahun di Dinas Pendidikan dan Penerangan Kotamadya Binjai. Mengingat
keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, atau yang dikenal
dengan nama sampel.
2. Sampel
Tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan dapat diteliti. Penelitian ilmiah boleh dikatakan hampir selalu hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-
hal yang sebenarnya mau diteliti. Jadi penelitian hanya dilakukan terhadap sampel, tidak terhadap populasi Suryabrata, 2006. Selanjutnya dikatakan oleh Sugiarto, Siagian, Sunaryanto,
Oetomo 2003, sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.
3. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel atau sampling adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi, sehingga digunakan sebagai wakil yang
sahih atau dapat mewakili bagi populasi tersebut Sugiarto, Siagian, Sunaryanto Oetomo, 2003.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
pengambilan sampel acak sederhana simple random sampling. Metode pengambilan sampel acal sederhana adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel Sugiarto, Siagian, Sunaryanto Oetomo, 2003.
Mengenai jumlah sampel tidak ada batasan mengenai berapa jumlah ideal sampel penelitian, seperti yang dikatakan Siegel 1997 bahwa kekuatan tes statistik meningkat seiring
dengan meningkatnya jumlah sampel. Jumlah total dalam penelitian adalah 200 orang. Dengan perincian 100 untuk uji coba dan 100 orang untuk penelitian. Selanjutnya menurut Crocker dan
Algina dalam Azwar, 2000, jumlah sampel sebanyak dua ratus subjek sudah cukup memadai. Hal ini sesuai dengan pernyataan Guilford Frutcher 1978, bahwa:
“A frequency distribution will be close to the normal from when the population distribution is not seriously skewed and when N is not small i.e, not less than about 30.”
D. Metode Pengumpulan Data
Alat ukur yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur Hadi, 2002. Data penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan metode skala.
Metode Skala
Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek
kepribadian individu Azwar, 2000. Menurut Azwar 2000 karakteristik dari skala psikologi yaitu: a Stimulusnya berupa
pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan; b Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan
indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem-aitem; c Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah.
Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda dinterpretasikan secara berbeda pula.
Hadi 2002 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri pada laporan– laporan pribadi self report. Selain itu skala psikologis memiliki kelebihan dengan asumsi
sebagai berikut: 1.
Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2.
Apa yang dikatakan oleh subjek tentang kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3.
Interpretasi subjek tentang pernyataan–pernyataan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.
Selain itu metode skala psikologis digunakan dalam penelitian atas dasar pertimbangan: 1.
Metode skala psikologis merupakan metode yang praktis. 2.
Dalam waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan data yang banyak. 3.
Metode skala psikologis merupakan metode yang dapat menghemat tenaga dan ekonomis. Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini merupakan model
penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai sikap Azwar, 2000.
1. Skala
Organizational Citizenship Behavior
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
Skala OCB diukur dengan menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti yang disusun berdasarkan dimensi – dimensi dari OCB yang dikemukakan oleh Organ 1988,
yaitu : alturisme, civic virtue, conscientiousness, courtesy, dan sportsmanship
Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini merupakan model penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai
sikap Azwar, 2000. Setiap aspek-aspek di atas akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan favorabel dan
unfavorabel, dimana subjek diberikan lima alternatif pilihan yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Untuk aitem yang favorabel,
pilihan SS akan mendapatkan skor lima, pilihan S akan mendapatkan skor empat, pilihan N akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan
mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang unfavorabel pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan N akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS
akan mendapatkan skor empat, dan pilihan STS akan mendapatkan skor lima. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka seseorang cenderung memiliki OCB
yang tinggi. Dan sebaliknya. Semakin rendah skor jawabannya maka seseorang cenderung memiliki OCB yang rendah.
Tabel 1
No. Distribusi Aitem-aitem Skala organizational citizenship behavior sebelum uji coba
Komponen objek sikap
Komponen sikap Total
Bobot Favorable
Unfavorable 1
Alturisme 1, 23, 36, 40
13, 20, 21, 35 8
20 2
Civic Virtue 6, 10, 19, 28
2, 15, 22, 37 8
20 3
Constientiousness 7, 14, 29, 30
3, 12, 25, 39 8
20
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
4 Courtesy
4, 16, 17, 34 9, 24, 31, 32
8 20
5 Sportmanship
5, 11, 18, 33 8, 26, 27, 38
8 20
Total 20
20 40
100
2. Skala Tipe Kepribadian
Skala tipe kepribadian disusun berdasarkan ciri-ciri kepribadian ekstrovert dan introvert yang dikemukakan oleh Eysenck dalam Hall dkk, 1985 , yaitu:
1. Sifat yang keras hati toughmindedness versus sifat hatinya yang lembut
tendermindedness 2.
Menuruti dorongan hati ketika bertindak impulsiveness versus berpikir dulu sebelum bertindak introspectiveness,
3. Cenderung santai versus cenderung serius
4. Perasaan gembira yang dialami dapat meningkatkan performa versus perasaan gembira
yang dialami dapat mengganggu performa 5.
Lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak versus menyukai pekerjaan yang bersifat menyendiri
6. Toleran terhadap rasa sakit versus sensitif terhadap rasa sakit
7. Suka hal-hal yang baru perubahan versus suka hal-hal yang teratur tetap
8. Suka mengambil kesempatan versus cenderung penyegan malu-malu
Setiap aspek-aspek di atas akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan favorabel dan unfavorabel, dimana subjek diberikan lima alternatif pilihan yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Untuk aitem yang favorabel, pilihan SS akan mendapatkan skor lima, pilihan S akan mendapatkan skor empat, pilihan N akan
mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang unfavorabel pilihan SS akan mendapatkan
skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan N akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor empat, dan pilihan STS akan mendapatkan skor lima. Skor skala ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka seseorang cenderung memiliki tipe kepribadian ekstrovert. Dan sebaliknya. Semakin rendah skor jawabannya maka seseorang
cenderung memiliki tipe kepribadian introvert. Tabel 2
Komponen Objek Sikap
Distribusi Aitem-aitem Skala Tipe Kepribadian sebelum uji coba
Komponen Sikap jumlah
persentase Favorabel
Unfavorabel
Sifat yang keras hati versus sifat hatinya yang lembut
1, 37, 44, 47 15, 28, 36, 56
8 15
Menuruti dorongan hati ketika bertindak versus berpikir dulu sebelum
bertindak 2, 3, 16, 17
4, 5, 18, 48 8
15
Cenderung santai versus cenderung serius
6, 34, 35, 50 39, 49, 52, 58
8 15
Perasaan gembira yang dialami dapat meningkatkan performa versus
perasaan gembira yang dialami dapat mengganggu performa
7, 19, 25, 38 8, 40, 42, 43
8 15
Lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak
versus menyukai pekerjaan yang
bersifat menyendiri
20, 31, 46, 60 9, 30, 55, 63
8 15
Toleran terhadap rasa sakit versus sensitif terhadap rasa sakit
21, 32, 54, 61 10, 33, 41, 62
8 15
Suka hal-hal yang baru perubahan versus suka hal-hal yang teratur tetap
23, 26, 53, 59 11, 22, 29, 45
8 15
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
Suka mengambil kesempatan versus cenderung penyegan
12, 24, 27, 57 13, 14, 51, 64
8 15
Total 32
32 64
100
E. Uji Validitas dan Realibilitas Alat Ukur
Tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan
kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama dengan karakteristik subjek
penelitian. Skala intensi untuk menyampaikan keluhan dan skala kepribadian disebarkan, dikumpulkan, dan diuji validitasnya yaitu validitas isi berdasarkan daya beda item-item dengan
menggunakan koefisien korelasi Product Moment Pearson yang diperoleh melalui analisa data dengan menggunakan SPSS version 12.0 for windows. Item yang memiliki daya beda cukup
tinggi akan dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan reliabilitas koefisien alpha yang diperoleh melalui analisis data dengan menggunakan SPSS version 12.0 for windows. Aitem-
aitem dalam skala yang memiliki yang memiliki validitas yang baik dengan daya beda cukup tinggi dan reliable akan digunakan untuk mengukur intensi untuk menyampaikan keluhan dan
kepribadian.
1. Uji Validitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2000, validitas merupakan derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja melekat pada tes itu
sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subjeknya. Alat ukur Organizational Citizenship Behavior dan alat ukur tipe kepribadian dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan
pada validitas isi. Pengujian validitas isi tidak melalui analisa statistik tetapi menggunakan analisa rasional. Pengujian validitas isi content dilakukan oleh professional judgement.
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
2. Uji Daya Beda Aitem
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisen korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri
dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisen korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar,
2000. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini.
3.Uji Reliabilitas Alat Ukur
Uji reliabilitas alat ukur penelitian menggunakan pendekatan konsistensi internal, yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu
sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi, sehingga hasil dari penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi Azwar, 2000. Pada penelitian ini,
pendekatan konsistensi internal yang digunakan adalah alpha cronbach, dimana alpha cronbach itu sendiri dapat digunakan pada alat ukur yang diskor secara dikotomi maupun non dikotomi
Hadi, 2000.
F.Hasil Uji Coba Alat Ukur 1. Skala
Organizational Citizenship Behavior Setelah diujicobakan pada subjek penelitian, dari 40 aitem yang terdapat pada skala
Organizational Citizenship Behavior, ternyata sebanyak 10 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem 2, 5, 6, 7, 12, 20, 27, 38, 39, 40. Koefisien korelasi aitem total yang memenuhi kriteria
bergerak bergerak dari r
xy
= 0.305 sampai dengan r
xy
= 0.652. Distribusi aitem hasil uji coba skala akan dijelaskan pada Tabel. 3.
No. Komponen objek
sikap Komponen sikap
Total Bobot
Favorable Unfavorable
1 Alturisme
1, 23, 36, 13, 21, 35
6 18,8
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
2 Civic Virtue
10, 19, 28 15, 22, 37
6 18,8
3 Constientiousness
14, 29, 30 3, 25, 39
6 15,6
4 Courtesy
4, 16, 17, 34 9, 24, 31, 32
8 25
5 Sportmanship
11, 18, 33 8, 26,
5 15,6
Total 16
14 30
100
Seperti yang terlihat pada Tabel. 3, diketahui bahwa dari 40 aitem setelah uji coba diperoleh 32 aitem yang memenuhi indeks diskriminasi r
ix
≥ 0.3 dengan nilai koefisien alpha sebesar 0.909. Azwar 2006 menyatakan bahwa kriteria berdasarkan korelasi aitem total biasanya
digunakan batasan r
ix
≥ 0.3. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.3 daya bedanya dianggap memuaskan.
Peneliti menggunakan 30 aitem yang lolos seleksi untuk skala dalam penelitian. Selanjutnya dilakukan penomoran baru bagi aitem-aitem yang diikutsertakan dalam skala untuk penelitian.
Distribusi aitem-aitem skala Organizational Citizenship Behavior yang digunakan dalam
penelitian disajikan pada Tabel. 4 berikut : Tabel. 4
No. Distribusi aitem-aitem skala Organizational Citizenship Behavior
Komponen objek sikap
Komponen sikap Total
Bobot Favorable
Unfavorable 1
Alturisme 1,17, 29
8, 15, 28 6
18,8 2
Civic Virtue 6,14, 21
10, 16, 30 6
18,8 3
Constientiousness 9, 22, 23
2, 19 6
15,6 4
Courtesy 3, 11, 12, 27
5, 18, 24, 25 8
25 5
Sportmanship 7, 13, 26
4, 20 5
15,6 Total
16 14
30 100
2. Skala tipe kepribadian
Setelah diujicobakan pada subjek penelitian, dari 64 aitem yang terdapat pada skala tipe kepribadian , ternyata sebanyak 11 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem nomor 7, 12, 16, 26,
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
28, 29, 33, 37, 42, 49, 56. Koefisien korelasi aitem total yang memenuhi kriteria bergerak bergerak dari r
xy
= 0,305 sampai dengan r
xy
= 0,703. Distribusi aitem hasil uji coba skala akan dijelaskan pada Tabel. 5.
Tabel 5. Distribusi Aitem-Aitem Skala Tipe Kepribadian Setelah Uji Coba
Komponen Objek Sikap Komponen Sikap
jumlah persentase
Favorabel Unfavorabel
Sifat yang keras hati versus sifat hatinya yang lembut
1, 44, 47 15, 36,
5 9,4
Menuruti dorongan hati ketika bertindak versus berpikir dulu sebelum
bertindak 2, 3, 17
4, 5, 18, 48 7
13,2
Cenderung santai versus cenderung serius
6, 34, 35, 50 39, 52, 58
7 13,2
Perasaan gembira yang dialami dapat meningkatkan performa versus
perasaan gembira yang dialami dapat mengganggu performa
19, 25, 38 8, 40, 43
6 11,3
Lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak
versus menyukai pekerjaan
yang bersifat menyendiri
20, 31, 46, 60 9, 30, 55, 63
8 15,1
Toleran terhadap rasa sakit versus sensitif terhadap rasa sakit
21, 32, 54, 61 10, 41, 62
7 13,2
Suka hal-hal yang baru perubahan versus suka hal-hal yang teratur tetap
23, 53, 59 11, 22, 45
6 11,3
Suka mengambil kesempatan versus cenderung penyegan
24, 27, 57 13, 14, 51, 64
7 13,2
Total 27
26 53
100
Pada Tabel. 3 terlihat bahwa dari 64 aitem setelah uji coba diperoleh 53 aitem yang memenuhi indeks diskriminasi r
ix
≥ 0,300 dengan nilai koefisien alpha sebesar 0,938.
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
Peneliti menggunakan 53 aitem yang lolos seleksi untuk skala dalam penelitian. Selanjutnya dilakukan penomoran baru bagi aitem-aitem yang diikutsertakan dalam skala untuk penelitian.
Distribusi aitem-aitem Skala Tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Tabel. 6 berikut :
Tabel 6.
Komponen Objek Sikap
Distribusi Aitem-Aitem Skala Tipe Kepribadian Pada Saat Penelitian
Komponen Sikap jumlah
persentase Favorabel
Unfavorabel
Sifat yang keras hati versus sifat hatinya yang lembut
1, 35, 38 13, 29
5 9,4
Menuruti dorongan hati ketika bertindak versus berpikir dulu sebelum
bertindak 2, 3, 14
4, 5, 15, 39 7
13,2
Cenderung santai versus cenderung serius
6, 27, 28, 40 31, 42, 47
7 13,2
Perasaan gembira yang dialami dapat meningkatkan performa versus
perasaan gembira yang dialami dapat mengganggu performa
16, 22, 30, 7, 32, 34
6 11,3
Lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak
versus menyukai pekerjaan yang
bersifat menyendiri
17, 25, 37, 49 8, 24, 45, 52
8 15
Toleran terhadap rasa sakit versus sensitif terhadap rasa sakit
18, 26, 44, 50 9, 33, 51
7 13,2
Suka hal-hal yang baru perubahan versus suka hal-hal yang teratur tetap
20, 43, 48 10, 19, 36
6 11,3
Suka mengambil kesempatan versus cenderung penyegan
21, 23, 46 11, 12, 41, 53
7 13,2
Total 27
26 53
100
G. Prosedur Penelitian 1.
Tahap Persiapan Penelitian
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
Pada tahapan ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat alat ukur dan melakukan uji coba alat ukur. Penelitian ini menggunakan 2 skala yang disusun sendiri oleh peneliti.
Pembuatan skala dibantu oleh professional judgement yaitu dosen pembimbing sebagai professional judgement untuk skala sikap terhadap Skala Organizational Citizenship
Behavior dan Skala Tipe Kepribadian. Skala pertama adalah Skala Organizational Citizenship Behavior , dimana lima dimensi pembentuk skala Organizational Citizenship
Behavior yaitu : altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy, sportmanship diambil dari teori yang dikemukakan oleh Organ 1988, Skala kedua adalah skala Tipe
Kepribadian Skala tipe kepribadian yang disusun berdasarkan ciri-ciri kepribadian ekstrovert dan introvert yang dikemukakan oleh Eysenck dalam Hall dkk, 1985 , yaitu:
Sifat yang keras hati toughmindedness versus sifat hatinya yang lembut tendermindedness, Menuruti dorongan hati ketika bertindak impulsiveness versus
berpikir dulu sebelum bertindak introspectiveness, Cenderung santai versus cenderung serius, Perasaan gembira yang dialami dapat meningkatkan performa versus perasaan
gembira yang dialami dapat mengganggu performa, Lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak versus menyukai pekerjaan yang bersifat menyendiri,
Toleran terhadap rasa sakit versus sensitif terhadap rasa sakit, Suka hal-hal yang baru perubahan versus suka hal-hal yang teratur tetap, Suka mengambil kesempatan versus
cenderung penyegan malu-malu
Penyusunan skala ini diawali dengan membuat blue print yang kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem peryataan yang jumlah aitemnya masing-
masing 40 aitem untuk skala Organizational Citizenship Behavior ,64 aitem untuk skala Tipe
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
Kepribadian. Sebelum menjadi alat ukur penelitian yang sebenarnya, skala tersebut diujicobakan terlebih dahulu.
Uji coba skala dilakukan dengan memberikan skala kepada 100 orang subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Uji coba dilakukan pada tanggal 10
Oktober sampai tanggal 24 Oktober 2009. Dari hasil uji coba tersebut ditentukan aitem-aitem mana saja yang layak dijadikan alat ukur melalui perhitungan uji daya beda aitem dan
reliabilitas. Aitem-aitem yang memenuhi kriteria disusun kembali dalam bentuk skala yang digunakan untuk penelitian.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian diawali dengan meminta surat izin dari fakultas psikologi sebagai pengantar untuk meminta izin pada Dinas Pendidikan Penerangan Kota Binjai sebagai tempat
penelitian. Tetapi sebelumnya meminta izin kepada Walikota Kota Binjai yang bertempat di Pemerintahan Kota Kota Binjai untuk mendapatkan surat izin dari Pemko Binjai untuk
melaksanakan penelitian di Dinas Pendidikan Kota Binjai. Setelah diberikan izin, penelitian dimulai dengan menyebar skala pada para pegawai Dinas Pendidikan yang telah dipilih secara
random atau acak dari daftar nama pegawai yang diperoleh dari petugas administrasi Dinas Pendidikan Kota Binjai. Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 16 November 2009 sampai
tanggal 24 November 2009.
3. Tahap pengolahan data
Pengolahan data pada penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan program SPSS Version 15.0 for Windows.
F. Metode Analisa Data
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode statistik. Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik t-test dengan menggunakan
SPSS for Windows versi 15.0. Sebelum data-data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang
meliputi: 1.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua variabel
terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one-sampel Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS for Windows versi 15.0. Data dikatakan terdistribusi
normal jika nilai ρ 0,05.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel penelitian adalah homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan Anova melalui Levene’s Test
dengan bantuan SPSS for Windows 15.0. Apabila nilai p 0.05, maka dapat diasumsikan bahwa sampel penelitian bersifat homogen.
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dilanjutkan dengan analisa dan
interpretasi data penelitian serta hasil tambahan penelitian.
A. Gambaran Data Penelitian
Subjek penelitian berjumlah 150 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan hal tersebut didapatkan gambaran subjek penelitian menurut jenis kelamin, usia,
dan tipe kepribadian subjek.
1. Jenis Kelamin Subjek Penelitian
Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7
Jenis Kelamin
Penyebaran subjek berdasarkan jenis kelamin
Jumlah N Persentase
Laki-laki 63
42 Perempuan
87 58
Jumlah 150
100