Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
OCB adalah kontribusi individu yang mendalam melebihi tuntutan peran dan perilaku yang bersifat sukarela, bukan tindakan yang terpaksa terhadap hal – hal yang
mengedepankan kepentingan organisasi.
OCB meliputi perilaku menolong karyawan lain secara sukerela, memberikan saran membangun, dem kemajuan organisasi, menghadiri setiap kegiatan yang dilakukan
organisasi, datang tepat waktu, memprtimbangkan nasehat atau saran dari karyawan lain sebelum mengambil keputusan, dan tidak mengeluh apabila ada kondisi yang kurang
ideal yang ada di dalam organisasi. OCB diukur dengan menggunakan skala yang disusun sendiri oleh peneliti,
berdasarkan dimensi-dimensi OCB yang dikemukakan oleh Organ 1988, yaitu : altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy, sportmanship. Tingkat OCB dapat
dilihat dari skor nilai yang diperoleh individu dari skala tersebut. Jika nilai skala OCB tinggi maka tingkat OCB individu tersebut tinggi. Demikian sebaliknya jika nilai skala
OCB individu tersebut rendah maka OCB individu tersebut rendah.
2. Tipe Kepribadian
Ekstrovert dan Introvert
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu yang unik, relatif menetap dalam aspek internal dan eksternal pada karakter seseorang yang mempengaruhi tingkah
laku dalam situasi yang berbeda. Kepribadian manusia menurut Eysenck dalam Hall Lindzey, 1993 dapat digolongkan menjadi tipe kepribadian ekstrovert dan tipe
kepribadian introvert. Tipe kepribadian ekstrovert adalah satu kecenderungan untuk mengarahkan
kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri dan lebih ditentukan oleh
Pratiwi Jayanti : Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert, 2010.
faktor-faktor yang ada diluar dirinya. Sedangkan tipe kepribadian introvert adalah satu kecenderungan untuk mengarahkan kepribadian untuk menarik diri dari kontak sosial dan
minatnya lebih mengarah ke dalam pikiran-pikiran dan pengalamannya sendiri. Data mengenai tipe kepribadian diperoleh dengan menggunakan skala yang
disusun berdasarkan ciri utama kepribadian ekstrovert dan introvert yang dikemukakan oleh Eysenck dalam Hall dkk, 1985 yaitu sifat yang keras hati toughmindedness
versus sifat hatinya yang lembut tendermindedness, menuruti dorongan hati ketika bertindak impulsiveness versus berpikir dulu sebelum bertindak introspectiveness,
cenderung santai versus cenderung serius, perasaan gembira yang dialami dapat meningkatkan performa versus perasaan gembira yang dialami dapat mengganggu
performa, lebih suka pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak versus menyukai pekerjaan yang bersifat menyendiri , toleran terhadap rasa sakit versus sensitif terhadap
rasa sakit, suka hal-hal yang baru perubahan versus suka hal-hal yang teratur tetap , dan suka mengambil kesempatan versus cenderung penyegan malu-malu.
Skor yang tinggi pada skala kepribadian menunjukkan subjek cenderung memiliki tipe kepribadian ekstrovert sedangkan skor yang rendah pada skala kepribadian
menunjukkan subjek cenderung memiliki tipe kepribadian introvert.
3. Jenis Kelamin