Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010.
tidak praktis atau tetapan disosiasi asam. Makin kuat senyawa asam, makin rendah pKa-nya dan makin besar ionisasinya dalam air. Makin kuat senyawa basa, makin
tinggi pKa asam yang bersangkutan, dan makin besar ionisasinya dalam air. Suatu senyawa dapat mempunyai beberapa harga pKa, tergantung pada
jumlah gugus fungsi yang dapat terionisasi. Senyawa itu digolongkan sebagai amfoter jika mempunyai substituen ionisasi asam pemberi proton maupun basa
penerima proton. Harga pKa gugus pengionisasi tertentu dapat sangat dipengaruhi oleh adanya substituen kimia lain yang mengionisasi atau tidak
mengionisasi dan memberi dan menarik elektron dalam suatu sistem resonansi atau induksi. Penafsiran dasar-dasar kimia organik yang tepat dapat diterapkan
dengan memakai harga pKa senyawa yang telah pasti untuk memperkirakan pKa analog kimianya yang dekat, yang harga pKa-nya belum pernah dilaporkan Foye,
1996.
2.7 Teori Spektrofotometri Ultraviolet
Spektrofotometri ultraviolet adalah salah satu cara analisa spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik dekat 190-380 dengan memakai
instrumen spektrofotometer Mulja dan Suharman, 1995. Radiasi ultraviolet dan sinar tampak diabsorbsi oleh molekul organik aromatik, molekul yang
mengandung elektron – terkonjugasi dan atau atom yang mengandung elektron -
n, menyebabkan transisi elektron diorbital terluarnya dari tingkat energi elektron dasar ketingkat energi elektron tereksitasi lebih tinggi. Besarnya serapan radiasi
tersebut sebanding dengan banyaknya molekul analit yang mengabsorbsi sehingga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif Satiadarma, 2004.
Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010.
Panjang gelombang cahaya ultraviolet dan cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi elektron, dimana molekul-molekul yang memerlukan
lebih banyak energi untuk promosi elektron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek, sedangkan molekul yang lebih memerlukan energi
sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang. Senyawa yang menyerap cahaya dalam daerah tampak mempunyai elektron yang lebih
mudah dipromosikan daripada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang ultraviolet yang lebih pendek Fessenden Fessenden, 1992.
Jika suatu molekul sederhana dikenakan radiasi elektromagnetik maka molekul tersebut akan menyerap radiasi elektromagnetik yang energinya sesuai.
Interaksi antara molekul dengan radiasi elektromagnetik ini akan meningkatkan energi potensial elektron pada tingkat keadaan tereksitasi. Apabila pada molekul
yang sederhana tadi hanya terjadi transisi elektronik pada satu macam gugus yang terdapat pada molekul, maka hanya akan terjadi satu absorpsi yang merupakan
garis spektrum. Spektrum uv merupakan korelasi antara absorbansi ordinat dan panjang
gelombang absis bukan merupakan garis spektrum akan tetapi merupakan suatu pita spektrum. Terbentuknya pita spektrum uv disebabkan oleh terjadinya eksitasi
elektronik lebih dari satu macam pada gugus molekul yang sangat kompleks. Terjadinya dua atau lebih pita spektrum diberikan oleh molekul dengan struktur
yang lebih komplek karena terjadi beberapa transisi sehingga mempunyai lebih dari satu panjang gelombang maksimal.
Penyerapan absorpsi sinar UV pada umumnya dihasilkan oleh eksitasi elektron-elektron ikatan, akibatnya panjang gelombang pita yang mengabsorpsi
Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010.
dapat dihubungkan dengan ikatan yang mungkin ada dalam suatu molekul Rohman, 2007.
Gugus fungsi yang menyerap radiasi didaerah ultraviolet dan daerah tampak disebut kromofor dan hampir semua kromofor mempunyai ikatan tak
jenuh. Pada kromofor jenis ini transisi terjadi dari , yang menyerap pada max kecil dari 200 nm tidak terkonjugasi, isalnya pada C=C dan -C
C-. Kromofor ini merupakan tipe transisi dari sistem mengandung elektron pada
orbital molekulnya. Untuk senyawa yang mempunyai sistem konjugasi, perbedaan energi antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi menjadi lebih kecil sehingga
penyerapan terjadi pada panjang gelombang yang lebih besar Noerdin, 1985; Dachriyanus, 2004.
Gugus fungsi seperti –OH, -NH2, dan Cl yang mempunyai elektron valensi bukan ikatan disebut auksokrom yang tidak menyerap radiasi pada
panjang gelombang yang lebih besar dari 200 nm, tetapi menyerap kuat pada daerah ultraviolet jauh. Bila suatu auksokrom terikat pada suatu kromofor, maka
pita serapan kromofor bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang efek batokrom dengan intensitas yang lebih kuat. Efek hipsokrom adalah suatu
pergeseran pita serapan ke panjang gelombang yang lebhh pendek, yag sering kali terjadi bila muatan positif dimasukkan ke dalam molekul Noerdin, 1985;
Dachriyanus, 2004. Kekuatan asam dan basa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain:resonansi, induksi, efek sterik, jembatan hidrogen, dan pelarut
Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010.
2.8 Pemilihan Pelarut