Pengambilan Sampel Penentuan Konsentrasi Pengukuran dari Larutan Induk Baku Analisa Data Secara Statistik

Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010.

3.3.2 Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling purposif yang dikenal juga dengan sampling pertimbangan dimana sampel ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa tidak membandingkan sampel dengan yang lain, dan sampel yang tidak terambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti Sudjana, 1992.

3.3.3 Pembuatan Pereaksi

3.3.3.1 Pembuatan Larutan Asam Klorida 0,2 N

Diencerkan 20 ml HCl 35 dengan air suling dalam labu tentukur sampai volume 1000 ml Ditjen POM, 1979. 3.3.3.2 Pembuatan Larutan Dapar pH 4,8 – 6,2 Ditjen POM, 1979 Pembuatan larutan A Kalium Dihidrogen Fosfat 0,2 N Sejumlah 27,218 gram Kalium dihidrogen fosfat dilarutkan dalam air bebas CO 2 hingga 1000 ml Ditjen POM, 1979. Pembuatan larutan B Natrium Hidroksida 0,2N Sejumlah 8 gram natrium hidroksida dilarutkan dalam air bebas CO 2 hingga 1000 ml Ditjen POM, 1979. Pembuatan dapar 200 ml Sejumlah larutan A ditambah sejumlah larutan B dengan volume tertentu, diencerkan dengan air bebas CO 2 sampai 200 ml. Kemudian pH diukur dengan pH meter, apabila larutan terlalu asam ditambah tetes demi tetes larutan B sampai pH yang dikehendaki. Sebaliknya apabila larutan terlalu basa ditambahkan larutan A tetes demi tetes sampai pH yang dikehendaki. Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010. Perbandingan larutan A dan B yang digunakan untuk membuat larutan dapar 200 ml yaitu : 50,0 ml larutan A ditambah 1,1 ml larutan B pH 4,8; 50,0 ml larutan A ditambah 2,8 ml larutan B pH 5,4; 50,0 ml larutan A ditambah 3,6 ml larutan B pH 5,8; 50,0 ml larutan A ditambah 8,1 ml larutan B pH 6,2 Ditjen POM, 1995.

3.3.4 Pembuatan Larutan Induk Baku Ketoprofen

3.3.4.1 Larutan Induk Baku Ketoprofen BPFI

Ditimbang seksama sejumlah 10 mg ketoprofen BPFI dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml, dilarutkan dengan etanol 96 40 ppm kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit sampai garis tanda.

3.3.4.2 Larutan Induk Baku Sediaan Tablet Ketoprofen

Ditimbang 20 sediaan tablet ketoprofen lalu digerus homogen, kemudian ditimbang serbuk setara 10 mg ketoprofen dan dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml, dilarutkan dengan etanol 96 40 ppm kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit sampai garis tanda.

3.3.5 Penentuan Konsentrasi Pengukuran dari Larutan Induk Baku

Ketoprofen BPFI serta Penentuan Harga Pka dari Larutan Induk Baku Ketoprofen BPFI dan Larutan Induk Baku Sampel Tablet Ketoprofen Secara Spektrofotometri Ultraviolet • Dipipet masing-masing 25 ml larutan induk baku dan dimasukkan kedalam 6 labu tentukur 50 ml, kemudian berturut-turut diencerkan dengan palarut NaOH 0,2N; HCl 0,2N; dapar fosfat pH 4,8; dapar fosfat pH 5,4; dapar fosfat pH 5,8 dan dapar fosfat pH 6,2 20 ppm. • Diukur pH tiap larutan sampel saat sebelum pengukuran resapan dengan menggunakan pH meter dan dicatat sebagai pH pengukuran. Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010. • Diukur resapan Larutan sampel dengan Spektrofotometer Ultraviolet pada rentang panjang gelombang 220 sampai 300 nm. Dihitung harga pKa masing-masing dengan rumus : HA buffer buffer A A A A A pKa pH − − + = − log Anonim, 1988 dimana : A A - = absorbansi anion A HA = absorbansi asam bebas A buffer = absorbansi campuran anion dan molekul asam bebas Dihitung harga pKa rata – rata dan ditentukan jumlah obat tak terion didalam lambung pH ± 2 dari masing-masing harga pKa dengan menggunakan persamaan Henderson – Hasselbalch : pH = pKa + log [ ] [ ] HA A − Keterangan : A + = Jumlah obat terion HA = Jumlah obat tak terion Rohman, 2007.

3.3.6 Analisa Data Secara Statistik

Untuk mengetahui apakah masing-masing tablet ketoprofen yang terdapat dipasaran memberikan harga pKa yang sama maka dilakukan perhitungan statistik secara chi-kuadrat, dengan rumus : x x xi X 2 2 − Σ = Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010. Keterangan: X 2 = harga chi-kuadrat hitung xi = harga pKa sampel x = harga pKa rata-rata sampel Dengan dasar penolakan data adalah : X 2 hitung X 2 tabel dan dasar penerimaan apabila : X 2 hitung X 2 tabel Sudjana, 1992. Untuk mengetahui adanya perbandingan data secara statistik antara dua sampel A dan B digunakan tes signifikansi, dengan rumus : t =       + − nB nA S mB mA 1 1 dimana S = V = 2 2 2 − + Σ + Σ nB nA dB dA t = harga t hitung mA = harga rata-rata sampel A mB = harga rata-rata sampel B S = standar deviasi gabungan nA = jumlah perlakuan sampel A nB = jumlah perlakuan sampel B Dengan dasar penolakan data adalah : t hitung t tabel dan dasar penerimaan apabila : t hitung t tabel Achmad Mursyidi, 1977. Rina Astuti : Penetapan Harga Pka Dari Ketoprofen Bpfi Dan Beberapa Sediaan Tablet Ketoprofen Yang Terdapat Dipasaran Dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet Secara Isobestik, 2010.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penentuan Konsentrasi Pengukuran

Untuk mengetahui konsentrasi pengukuran yang memberikan serapan terbaik perlu dilakukan orientasi menggunakan larutan baku pembanding ketoprofen. Konsentrasi ketoprofen yang diinginkan yaitu konsentrasi yang dapat menunjukkan perbedaan serapan yang besar dari larutan baku pembanding dalam suasana basa dan suasana asam. Dari hasil orientasi diperoleh perbedaan serapan yang besar dalam suasana basa dan asam pada konsentrasi 20 ppm.

4.2 Penentuan Panjang Gelombang Analitik Ketoprofen BPFI dan Beberapa

Sampel Tablet Ketoprofen Panjang gelombang analitik yang digunakan untuk menghitung harga pKa dari ketoprofen BPFI dan beberapa sediaan tablet ketoprofen ditentukan setelah panjang gelombang titik isobestik yang memberikan selisih serapan terbesar didalam larutan asam dan basa. Titik isobestik adalah titik dimana larutan asam dan basa memberikan absorbsitivitas molar yang sama. Untuk mendapatkan ini, masing-masing dibuat kurva serapan dari larutan induk baku ketoprofen BPFI, dan larutan induk baku beberapa sampel sediaan tablet ketoprofen yang diperiksa secara spektrofotometri ultraviolet pada rentang panjang gelombang 220 – 300 nm dengan konsentrasi 20 ppm dalam pelarut NaOH 0,2N; HCl 0,2N; dapar pH 4,8; dapar pH 5,4; dapar pH 5,8; dan dapar pH 6,2. Data serapan masing-masing larutan induk baku ketoprofen BPFI dan beberapa sediaan tablet ketoprofen dapat dilihat pada tabel 1 - 42 dan masing- masing kurva serapan tiap larutan induk baku ini dapat dilihat pada gambar 1 - 7.