Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
Tujuan pengajarannya adalah agar siswai menguasai kompetensi bahasa Jepang secara terpadu sehingga mampu berkomunikasi secara lisan maupun
tertulis menggunakan bahasa dan huruf-huruf Jepang Hiragana, Katakana, dan Kanji dengan tepat. Biasanya siswai belajar bahasa Jepang selama 3 jam dalam
seminggu dan dilihat dari nilai rata-rata ujian semester, tingkat keseriusan mempelajari bahasa Jepang adalah tergolong cukup. Oleh karena itu, peneliti
ingin mengetahui keadaan pembelajaran bahasa Jepang dan sejauh mana minat siswai di sekolah tersebut.
Beranjak dari pemaparan hal di atas, maka timbul suatu ketertarikan untuk meneliti tentang minat terhadap bahasa Jepang. Oleh karena itu, penulis ingin
mengajukan suatu masalah dengan menguraikannya dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Minat Siswai SMA Dharma Pancasila Terhadap Bahasa
Jepang”.
1.2. Rumusan Masalah
Meningkatnya minat terhadap bahasa Jepang merupakan suatu hal yang wajar. Apalagi saat ini bahasa Jepang sudah dijadikan sebagai mata pelajaran di
berbagai sekolah, seperti halnya SMA Dharma Pancasila. Oleh karena itu, permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Sejauh manakah pengetahuan siswai SMA Dharma Pancasila tentang bahasa Jepang?
2. Mengapa siswai SMA Dharma Pancasila berminat terhadap bahasa Jepang?
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
3. Sejauh manakah minat siswai SMA Dharma Pancasila terhadap bahasa Jepang?
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Agar penulisan lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka ruang lingkup pembahasannya adalah :
1. Bahasa Jepang yang dimaksud adalah bahasa Jepang dasar atau bahasa Jepang
untuk pemula sehingga pembahasannya akan disesuaikan dengan materi pelajaran yang diajarkan bagi siswai. Hal ini bertujuan agar pertanyaan-
pertanyaan dalam angket atau kuesioner yang akan dibagikan mudah dimengerti oleh siswai.
2. Tahap penganalisisan data hanya terbatas pada sejauh mana pengetahuan
siswai SMA Dharma Pancasila tentang bahasa Jepang, sejauh mana minat mereka dan mengapa siswai tersebut berminat terhadap bahasa Jepang.
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1. Tinjauan Pustaka
Paneptu http:karya-ilmiah.um.ac.id mengatakan bahwa pendidikan bahasa asing merupakan hal yang sangat vital sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia SDM. Seiring dengan kemajuan zaman yang telah mengalami perkembangan pesat dalam bidang ilmu dan teknologi
menjadikan bahasa sebagai kebutuhan pokok setiap manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
adanya anggapan di kalangan pelajar dan masyarakat umum, bahwa untuk menguasai bahasa asing sangatlah sulit, menjadikan fenomena yang muncul pada
saat ini. Mengatasi permasalahan ini, maka perlu dilakukan suatu upaya untuk menarik minat kalangan pelajar dan masyarakat umum untuk belajar bahasa asing.
Begitu pula halnya dengan Pendidikan Bahasa Jepang yang secara de facto dimulai sejak tahun 1958 sehubungan dengan dibukanya kursus bahasa Jepang di
lembaga kebudayaan Jepang di Jakarta. Lembaga ini berdiri atas bantuan kedutaan Jepang di Jakarta yang bekerja sama dengan para mahasiswa Indonesia yang baru
kembali setelah belajar di Jepang. Di Bandung, pendidikan bahasa Jepang dimulai saat berdirinya Akademi Bahasa Asing yang membuka jurusan bahasa Jepang
pada tahun 1961 yang merupakan cikal bakal jurusan sastra Jepang Universitas Pajajaran yang mulai dibuka pada tahun 1963. Dari sinilah titik tolak pendidikan
bahasa Jepang di Indonesia http:japan05.multiply.comjournalitem41. Pada tahun 1964 Jurusan Pendidikan bahasa Jepang dibuka di IKIP
Bandung dan IKIP Menado sejak ditetapkannya jurusan bahasa Jepang di SMA oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan. Maka sejak saat itu bahasa
Jepang mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan dibukanya jurusan bahasa Jepang di universitas, akademi, dan lembaga-lembaga kursus lainnya.
Dengan melihat data tahun 2003 dapat diketahui bahwa pembelajar bahasa Jepang terbanyak di Indonesia terutama di tingkat Sekolah Menengah Atas
dengan jumlah pembelajar sebanyak 61.723 orang yang belajar di 430 lembaga dan SMA dengan jumlah tenaga pengajar 530 orang. Dengan melihat data
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
tersebut, dapat diketahui bahwa satu orang pengajar harus mengajar sebanyak 116 orang http:japan05.multiply.com.
Kanai Atsushi melalui Kata Sambutannya dalam “Buku Pelajaran “SAKURA” Jilid 1” berkata :
“Mengingat bahasa Jepang adalah bahasa asing yang baru diajarkan di SMA, maka The Japan Foundation adalah salah satu instuisi yang bergerak dalam bidang pertukaran
budaya internasional, antara lain untuk memajukan pendidikan bahasa Jepang. Salah satu program pengembangan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia adalah membantu
penyusunan buku pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kurikulum yang diberlakukan. Program ini sangat penting untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan dalam bidang pendidikan menengah atas di Indonesia.
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan para guru dan siswa, serta turut mendukung pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK, pada tahun 2007 telah
diterbitkan buku pelajaran bagi siswa SMA pada program bahasa. Namun sejalan dengan perkembangan pendidikan bahasa Jepang yang meningkat terutama pada program pilihan
di SMA, maka pada tahun 2008 The Japan Foundation bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen. Manajemen Dikdasmen, Depdiknas untuk melaksanakan
penyusunan buku pelajaran bahasa Jepang SMA untuk Program Pilihan”.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat dilihat bahwa pendidikan bahasa Jepang sudah dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran di SMA dan
telah disesuaikan dengan kurikulum pendidikan yang berlaku. Upaya-upaya pengembangan dan peningkatan pendidikan bahasa Jepang melalui penerbitan
buku-buku pelajaran bahasa Jepang juga telah dilakukan oleh The Japan Foundation melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.
1.4.2. Kerangka Teori
Kerangka teori berfungsi sebagai pendorong berpikir deduktif yang bergerak dari alam abstrak ke alam konkret, suatu teori yang dipakai oleh peneliti
sebagai kerangka yang menberi pembahasan terhadap fakta-fakta konkret yang
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
tidak terbilang banyaknya dalam kenyataan kehidupan masyarakat yang harus diperhatikan.
Beberapa lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah, universitas dan tempat-tempat kursus mengajarkan bahasa Jepang. Mulainya ketertarikan belajar
bahasa Jepang sewaktu abad ke-18 Masehi, lalu melonjak ketika Jepang mulai memimpin ekonomi dunia pada tahun 1980. Bahasa Jepang semakin diminati
karena mendominasi dunia kartun anime dan manga di seluruh penjuru dunia. Kebanyakan dari otaku penggemar anime bisa berbicara bahasa Jepang
walaupun hanya dasarnya. Pemerintah Jepang sebagai pihak yang mengatur bahasa Jepang menyediakan tes profisiensi sejenis TOEFL yaitu JLPT Japanese
Language Proficiency Test .
Bahasa Jepang merupakan bahasa asing yang banyak diminati. Tidak sedikit calon mahasiswa yang akan melanjutkan sekolahnya memilih bahasa
Jepang sebagai pilihannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memilih bahasa Jepang yaitu karena faktor minat. Minat merupakan suatu
dorongan yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian terhadap suatu benda atau kegiatan tertentu yang dinyatakan dengan perilaku senang atau tidak
senang. Jika seseorang mempunyai perasaan senang terhadap sesuatu, maka dalam dirinya akan tumbuh sikap positif dan akan tumbuh minat untuk mempelajarinya.
Rachman 1985:1 mengartikan minat sebagai aspek kejiwaan yang kompleks dan unik karena perwujudannya yang menggejala pada perilaku,
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kejiwaan. Wujud yang dimaksud adalah kegairahan, rasa senang, intensitas, dan situsi kondisi kejiwaan lain yang
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
diperlihatkan manusia dalam meresponi sesuatu yang dihadapinya atau yang ada di sekitarnya. Atas dasar responsi yang menggejala pada perilaku itulah secara
konkret minat dapat ditangkap, diamati, dan diukur. Begitu pula dengan siswai yang mempelajari bahasa Jepang di SMA
Dharma Pancasila Medan. Meskipun awalnya bahasa Jepang dijadikan untuk menarik minat siswa untuk masuk di sekolah tersebut, tidak menutup
kemungkinan bahwa mereka mempunyai minat untuk mempelajari bahasa Jepang sehingga dalam menjalani studinya mereka merasa senang dan senantiasa
bersungguh-sungguh dalam mempelajari bahasa Jepang. Berdasarkan teori tersebut akan dianalisis bagaimana minat siswai SMA
Dharma Pancasila terhadap bahasa Jepang.
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswai SMA Dharma Pancasila tentang bahasa Jepang.
2. Untuk mengetahui alasan mengapa siswai SMA Dharma Pancasila
berminat terhadap bahasa Jepang. 3.
Untuk mengukur sejauh mana minat siswai SMA Dharma Pancasila terhadap bahasa Jepang.
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
1.5.2. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Manfaatnya bagi sekolah adalah sebagai bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan mutu belajar dan memperhatikan sarana dan prasarana yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam mata pelajaran bahasa Jepang.
2. Manfaatnya bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan mengenai
minat siswai SMA Dharma Pancasila terhadap bahasa Jepang. 3.
Memberikan sumbangan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang topik yang dibahas oleh penulis.
4. Dapat digunakan sebagai referensi bagi penulis lain dalam karya tulisnya
yang berhubungan dengan topik yang dibahas oleh penulis.
1.6. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Mardalis 1995:26, penelitian deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan segala sesuatu yang terjadi saat ini. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi
yang terjadi sekarang. Dengan kata lain, bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada.
Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel
yang diteliti.
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
Untuk mendapatkan data penelitian, dilakukan serangkaian kegiatan yang diawali dengan mengadakan kunjungan konsultasi ke SMA Dharma Pancasila
Medan. Maksud kunjungan konsultasi itu adalah untuk mendapatkan informasi tentang siswai kelas berapa yang belajar bahasa Jepang, jumlah siswanya, dan
izin untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut. Kunjungan konsultasi dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2009.
Hasil dari kunjungan itu dapat dikemukakan sebagai berikut : 1.
Berdasarkan keterangan staf pengajar bahasa Jepang di SMA Dharma Pancasila, bahasa Jepang diajarkan di sekolah tersebut sejak tahun ajaran
20072008. 2.
Siswai yang belajar bahasa Jepang adalah kelas XI saja yang jumlahnya 152 orang., terdiri dari 2 jurusan yaitu jurusan IPA dan IPS. Siswa Jurusan
IPA dibagi atas 2 kelas, yaitu IPA1 dengan jumlah 40 orang dan IPA2 dengan jumlah 32 orang. Siswa jurusan IPS juga dibagi 2 kelas, yaitu IPS1
dengan jumlah 40 orang dan IPS2 dengan jumlah 39 orang. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2009 dengan
menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang akan disebarkan kepada 152 orang siswai. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
melalui formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara tertulis kepada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau
tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara statistik yang sederhana,
tidak serumit data statistik pada penelitian kuantitatif lainnya. Hal ini bertujuan
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
untuk mempermudah pengolahan data dan data yang disajikan lebih mudah dimengerti. Selain itu, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif
yang tidak menggunakan hipotesa.
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAJARAN BAHASA
JEPANG
2.1. Pengajaran Bahasa Jepang di Indonesia 2.1.1. Kurikulum