Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
kurikulum yang di dalamnya terdapat mata pelajaran bahasa asing, sebagai mata pelajaran wajib atau pilihan. Pemilihan mata pelajaran tersebut didasarkan pada
karakteristik potensi dan kebutuhan peserta didik dan lingkungan. Salah satu pelajaran bahasa asing yang banyak diminati sesuai dengan kebutuhan pasar
adalah bahasa Jepang. Dijadikannnya Bahasa Jepang sebagai mata pelajaran di SMA Dharma
Pancasila pada awalnya merupakan daya tarik agar siswai banyak yang mendaftar di sekolah tersebut. Namun pada dasarnya itu hanya merupakan alasan pribadi
yang diungkapkan oleh pihak sekolah. Meskipun demikian, pelajaran bahasa Jepang tetap diminati oleh siswai dengan alasan ingin belajar sesuatu yang baru
selain bahasa asing yang sudah mereka ketahui. Cara mengajar gurunya pun mudah dimengerti sehingga tidak membuat
siswai kewalahan menghadapi setiap materi baru. Memang pada tahun ajaran pertama, materi buku pelajaran bahasa Jepang yang digunakan tidak habis
diajarkan karena jumlah materi yang terlalu banyak padahal waktu belajar hanya 3 jam seminggu. Oleh karena itu, buku pelajaran pada tahun ajaran kedua diganti
menjadi “Buku Pelajaran SAKURA” terbitan The Japan Foundation.
2.2.2. Kurikulum Pengajaran
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang dikenal dengan istilah KTSP merupakan kurikulum yang dianjurkan oleh pemerintah untuk
dikembangkan di setiap lembaga pendidikan formal sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Maka
berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut, kurikulum pengajaran bahasa Jepang di SMA Dharma Pancasila Medan mengacu pada
KTSP. Sanjaya 2008:128 mengatakan bahwa dalam Standar Nasional
Pendidikan SNP Pasal 1 ayat 15, KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan
KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan BSNP.
2.2.3. Bahan Ajar
Bahan ajar dapat juga dikatakan sebagai bahan belajar. Menurut Hamalik 2009:51, bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting dan
diperhatikan oleh guru. Dengan bahan itu, para siswa dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Karena itu, penentuan
bahan belajar harus berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini adalah hasil-hasil yang diharapkan, misalnya berupa pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan pengalaman lainnya. Bahan-bahan yang berkaitan dengan tujuan itu telah digariskan dalam silabus dan GBPP.
Bahan ajar yang digunakan di SMA Dharma Pancasila adalah “Buku Pelajaran bahasa Jepang 1”, “Buku Pelajaran SAKURA”, dan “Buku Nihon go o
Renshuu Shimashou ”
Devi Ani Marpaung : Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Dharma Pancasila Medan, 2010.
2.2.4. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakannya suatu proses pembelajaran, misalnya
satuan acara pertemuan yang bertitik tolak pada perubahan tingkah laku siswa. Tujuan pengajaran bahasa Jepang di SMA Dharma Pancasila adalah agar
siswai menguasai kompetensi bahasa Jepang secara terpadu sehingga mampu berkomunikasi secara lisan maupun tertulis menggunakan bahasa dan huruf-huruf
Jepang Hiragana, Katakana, dan Kanji dengan tepat.
2.2.5. Pengajar Bahasa Jepang di SMA Dharma Pancasila Medan