Pengangkutan Tandan Buah Segar TBS Perebusan Tandan Buah Segar TBS

2.2 Pengolahan Kelapa Sawit

Pengolahan Tandan Buah Segar di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas baik. Proses tersebut berlangsung cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat, dimulai dari pengangkutan TBS ke pabrik sampai dihasilkannya minyak sawit dan hasil sampingannya. Tahap-tahap pengolahan TBS sampai dihasilkannya minyak akan diuraikan lebih lanjut berikut ini :

2.2.1. Pengangkutan Tandan Buah Segar TBS

Tandan Buah Segar TBS hasil pemanenan harus segera di angkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungan Asam Lemak Bebas ALB -nya semakin meningkat. Untuk menghindari hal tersebut, maksimal 8 jam setelah panen, TBS harus segera diolah. Sesampainya TBS di pabrik, segera dilakukan penimbangan. Penimbangan penting dilakukan sebab akan diperoleh angka-angka yang terutama berkaitan dengan produksi perkebunan, pembayaran upah para pekerja, prhitungan rendemen minyak sawit Yan Fauzi,2002.

2.2.2. Perebusan Tandan Buah Segar TBS

TBS yang telah dimasukkan ke dalam lori selanjutnya di rebus di dalam ketel rebus sterilizer. Perebusan dilakukan dengan mengalirkan uap panas selama 90 menit atau tergantung besarnya tekanan uap. Pada umumnya, besarnya tekanan uap yang digunakan adalah 2,5 atmosfer dengan suhu uap 125 o C. Perebusan yang terlalu lama dapat menurunkan kadar minyak dan pemucatan kernel. Sebaliknya, perebusan dalam waktu yang terlalu pendek menyebabkan semakin banyak buah yang tidak rontok dari tandannya. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya, tujuan perebusan adalah : a. Menghentikan perkembangan asam lemak bebas ALB atau Free fatty Acid Perkembangan asam lemak bebas terjadi akibat kegiatan enzim yang menghidrolisis minyak. Menghentikan kegiatan enzim tersebut sebenarnya cukup dengan perebusan hingga temperatur 50 o C selama beberapa menit. Namun, jika ditinjau dari proses pengolahan selanjutnya, perebusan harus dilakukan dengan temperatur yang lebih tinggi. b. Memudahkan pemipilan Untuk melepaskan brondolan dari tandan secara manual, sebenarnya cukup dengan merebus dalam air mendidih. Namun cara ini tidak memadai,oleh karenanya, diperlukan uap jenuh bertekanan agar diperoleh temperatur yang semestinya di bagian dalam tandan buah. c. Melunakkan daging buah sehingga mempermudah proses pemerasan Selama dalam proses perebusan, kadar air dalam buah akan berkurang karena proses penguapan. Dengan berkurangnya air, susunan daging buah berubah. Perubahan tersebut memberikan dampak positif, yaitu mempermudah pengambilan minyak selama proses pengempaan dan mempermudah pemisahan minyak dari zat non lemak Non Oil Solid NOS. Secara keseluruhan, akibat penguapan sebagian air dari daging buah kemungkinan kehilangan minyak dalam serabut maupun dalam lumpur buangan sludge dapat ditekan. d. Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit Hal utama yang dihadapi pada proses pengolahan inti sawit yaitu sifat lekat dari inti sawit terhadap cangkangnya. Dengan proses perebusan, kadar air dalam Universitas Sumatera Utara biji akan berkurang sehingga daya lekat inti terhadap cangkangnya menjadi berkurang.

2.2.3. Pemimpilan Buah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Umpan Minyak dan Umpan Olahan terhadap Kadar Kehilangan Minyak Kelapa Sawit (Losses) pada Unit Decanter di PKS PT. Multimas Nabati Asahan

19 112 45

Analisa Kehilangan Minyak ( Oil Losses ) Pada Fiber Dari Hasil Pengepresan Screw Press Dengan Menggunakan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. Multimas Nabati Asahan

73 305 50

Pengaruh Persentase Kehilangan Minyak Di Sludge Separator Terhadap Efisiensi Pengutipan Minyak Di PTP.Nusantara IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

50 225 46

Analisa Kehilangan Minyak Berdasarkan Perbedaan Tekanan Pada Ampas Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PKS Rambutan PTPN III Tebing Tinggi

10 57 49

Penentuan Kadar Minyak Mentah (CPO) Yang Terbawa Dalam Air Limbah Pada Proses Pemurnian Minyak Di Sludge Separator Di PKS PT Multimas Nabati Asahan - Kuala Tanjung

6 42 48

Analisa Kehilangan Minyak (Oil Losses) Pada Fiber Hasil Pengepressan Dan Cangkang Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi

17 121 41

Penentuan Kadar Β-Karoten Dari Minyak Sawit Yang Terikat Pada Adsorben Zeolit Alam Dalam Berbagai Variasi Ukuran Partikel

1 35 47

Pengaruh Jumlah Pemakaian Air Terhadap Kadar Minyak Hilang dalam Lumpur Minyak (SLUDGE) Pada Pemisahan SLUDGE PTP. Nusantara III Pabrik Kelapa Sawit Rambutan

11 73 45

PENGARUH PENGULANGAN PEMAKAIAN MINYAK GORENG PADA PENGGORENGAN AYAM TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA MINYAK (WARNA, BAU, KADAR AIR, DAN BILANGAN ASAM).

0 0 6

Pengaruh Kadar Minyak Terhadap Jumlah Tingkat Separasi Pengelolaan Limbah Cair Pada Proses Awal Pemisahan Minyak ( Preliminary Oil Separation)

0 0 5