BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pengolahan Tandan Buah Segar TBS di pabrik pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas baik. Proses
tersebut berlangsung cukup panjang, mulai dari pengangkutan TBS, pensortiran buah, perebusan, pencacahan, pengempaan, pemurnian sampai dihasilkan minyak kelapa
sawit mentah CPO, selain itu juga harus memerlukan kontrol yang cermat agar minyak yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu.
Standar mutu adalah merupakan hal yang penting dalam menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa faktor yang menentukan standar mutu yaitu :
Kandungan air dan kotoran dalam minyak, kandungan asam lemak bebas ALB, bilangan peroksida.
Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 dan kadar kotoran sekitar 0,01 dan kandungan asam lemak bebas yang serendah
mungkin sebesar ± 2 , selain itu juga mempunyai bilangan peroksida dibawah 2
Tandan buah segar yang telah mengalami proses pemerasan atau pengepresan akan menghasilkan minyak sawit, dimana minyak sawit nya masih berupa minyak
sawit kasar karena mengandung kotoran berupa partikel-partikel dari tempurung dan serabut, serta 40-45 air Sunarko, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Agar diperoleh minyak sawit yang bermutu baik, minyak sawit kasar tersebut mengalami pengolahan lebih lanjut. Pemurnian dilakukan pada stasiun pemurnian
minyak, dimana minyak kasar hasil pengempaan terpisah menjadi minyak dan sludge lumpur minyak karena proses pengendapan. Minyak dari tangki pengendapan
selanjutnya dikirim ke tangki minyak, sedangkan sludge dikirim ke tangki sludge. Proses pemurnian dilakukan untuk menurunkan kandungan air didalam minyak.
Minyak sawit yang masih kasar kemudian dialirkan kedalam tangki minyak kasar Crude Oil Tank dan kemudian setelah mengalami pemurnian yang bertahap, maka
akan dihasilkan minyak sawit mentah. Sedangkan sisa olahan yang berupa lumpur Sludge masih dapat dimanfaatkan kembali untuk dapat diambil sisa minyak sawitnya
Tim Penulis, 1997. Sludge merupakan fasa yang masih mengandung minyak yang biasanya diolah
berdasarkan prinsip sentrifugasi. Pada proses pengolahan sludge akan ditambahkan sejumlah air yang disebut sebagai air pengencer. Pengenceran bertujuan untuk
membantu pemisahan pasir, serat dan minyak yang terdapat dalam sludge agar dapat dikutip kembali minyak kelapa sawit yang masih terkandung didalamnya, dimana
minyak yang keluar dari sludge yang telah diolah selanjutnya di alirkan ke dalam reclaimed tank Berdasarkan hal ini, maka dilakukan kajian tentang
“Pengaruh Jumlah Pemakaian Air Pada Proses Pengolahan Sludge Terhadap Kadar Minyak Hilang Losses dan Potensi Minyak Yang Dihasilkan“.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Permasalahan