Pertimbangan Etik Penelitian Instrumen Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan sampel purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kehendak peneliti berdasarkan kriteria inklusi sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah ditentukan.

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP H Adam Malik Medan. Peneliti memilih rumah sakit ini sebagai tempat penelitian karena di RSUP H Adam Malik didapatkan populasi yang mencukupi untuk penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 11 Mei 2015 sampai dengan 11 Juni 2015.

4.4. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian diterima dan disetujui oleh Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari direktur RSUP H Adam Malik. Kemudian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya penelitian kepada responden. Saat melakukan penelitian, peneliti menghargai hak kebebasan setiap orang. Artinya tetap memberikan kebebasan kepada responden dalam menentukan dirinya apakah bersedia untuk menjadi responden penelitian. Peneliti tetap menghormati pilihan responden jika tidak bersedia menjadi responden. Setelah itu peneliti memberikan surat persetujuan informed consent antara peneliti dan responden setelah mengerti akan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Pada saat penelitian, responden diberi kesempatan untuk bertanya tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Pada lembar penelitian, nama responden juga tidak dicantumkan anonimity dan hanya Universitas Sumatera Utara menggunakan inisial agar memberi jaminan kepada responden bahwa data yang didapat akan dijaga kerahasiaannya confidentiality. Semua data yang diperoleh dari responden digunakan hanya untuk penelitian saja.

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Denyes Self- Care Practice Instrument DSCPI-90 Denyes. M 1980 dalam Tomey Aligood, 2002 yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari kuesioner demografi, riwayat penyakit diabetes melitus, dan kuesioner aktivitas self care pasien diabetes melitus. Kuesioner data demografi meliputi umur, jenis kelamin, agama, suku, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Kuesioner riwayat penyakit diabetes melitus yang dikaji adalah tipe diabetes melitus dan ada tidaknya luka diabetes. Kuesioner aktivitas self care yang digunakan untuk mengeksplorasi dan menggambarkan pemenuhan kebutuhan aktivitas self care pasien diabetes melitus.Jumlah pernyataan ada 18 butir dengan menggunakan skala 0 sampai dengan 100. Total skor aktivitas self care adalah 0-100. Skor tertinggi adalah 100dan skor terendah 0. Artinya, semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin baik self care yang dilakukan.

4.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas