Skenario Use Case KESIMPULAN DAN SARAN

yang diharapkan setelah berjalannya fungsional use case. Selain itu juga diberikan ulasan yang berkaitan dengan tanggapan dari sistem atas suatu aksi yang diberikan oleh aktor, baik sebagai prosesaliran utama yang dilakukan oleh sistem maupun aliran alternatif. Setiap use case akan diberikan sebuah skenario yang akan menjelaskan secara detail interaksi yang ada di dalamnya. Untuk skenario dari use case sistem pakar diagnosis penyakit lupus dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Tabel defenisi aktor No Aktor Deskripsi 1 Use PenggunaPasien Pengguna sistem yang menjalankan aplikasi untuk mendiagnosis penyakit lupus dan dapat mengakses semua menu kecuali menu admin. 2 Admin Pengguna sistem yang memiliki hak untuk mengelola data admin, data gejala, dan laporan. Tabel 3.2 Tabel Use Case UC ID Use Case UC-01 Daftarregistrasi user UC-02 Diagnosis penyakit UC-03 Login admin UC-04 Data admin UC-05 Data gejala UC-06 Data laporan

a. Skenario Use Case

ID : SC-01-01 Nama Use Case : Daftarregistrasi use case Deskripsi : Meregistrasi atau mendata user agar user bisa melakukan diagnosis penyakit sehingga adminpakar mengetahui siapa saja pengguna sistem pakar ini. Pre-kondisi : User belum daftarregistrasi ke dalam sistem Skenario : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Skenario Use Case Daftar Aksi Actor Reaksi Sistem Skenario Normal 1.Input nama, alamat, umur dan jenis kelamin 2. Menyimpan data input-an 3. Mengarahkan ke halaman diagnosis penyakit Skenario Alternatif 1. Input nama, alamat, umur dan jenis kelamin 2. Menampilkan pesan “Mohon isi seluruh data dengan benar” ID : SC-01-02 Nama Use Case : Diagnosis penyakit Deskripsi : User menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan oleh sistem sesuai dengan gejala penyakit lupus yang dialami Pre-kondisi : User belum menjawab semua pertanyaan yang diberikan sistem Skenario : Tabel 3.4 Skenario Use Case Diagnosis Aksi Actor Reaksi Sistem Skenario Normal 1. User memilih asumsi penyakit dan menjawab semua pertanyaan seputar gejala yang dialami yang diajukan oleh sistem 2. Menyimpan jawaban user 3. Mengarahkan ke halaman hasil diagnosis Skenario Alternatif 1. User memilih asumsi penyakit dan Universitas Sumatera Utara menjawab semua pertanyaan seputar gejala yang dialami yang diajukan oleh sistem 2. Menampilkan pesan “Mohon jawab semua pertanyaan dengan benar” ID : SC-01-03 Nama Use Case : Login admin Deskripsi : Mengautentifikasi admin ketika akan masuk kedalam sistem dengan menggunakan username dan password Pre-kondisi : Admin belum login ke dalam sistem Skenario : Tabel 3.5 Skenario use case login admin Aksi Actor Reaksi Sistem Skenario Normal 1. Input username dan password 2. Memeriksa input-an admin 3. Mengarahkan ke halaman utama admin Skenario Alternatif 1. Input username dan password 2. Menampilkan pesan “username dan password salah” ID : SC-01-04 Nama Use Case : Data admin Deskripsi : Admin dapat menambah, mengubah dan menghapus data admin berupa username dan password . Pre-kondisi : Admin belum mengisi data masukan Skenario : Tabel 3.6 Skenario use case olah data admin Universitas Sumatera Utara Aksi Actor Reaksi Sistem Skenario Normal 1. Input username dan password 2. Menyimpan hasil input-an 3. Mengarahkan ke halaman admin yang sudah terisi data sesuai dengan input-an Skenario Alternatif 1. Input username dan password 2. Menampilkan pesan “Mohon isi seluruh data ” ID : SC-01-05 Nama Use Case : Data gejala Deskripsi : Admin dapat menambah, mengubah dan menghapus data gejala berupa penyakit, gejala, bobot CFSLE, CFDLE, dan CFDILE Pre-kondisi : Admin belum mengisi data inputan Skenario : Tabel 3.7 Skenario use case data gejala Aksi Actor Reaksi Sistem Skenario Normal 1. Input id, penyakit, gejala, cfsle, cfdle, cfdile 2. Menyimpan hasil inputan 3. Mengarahkan ke halaman gejala yang sudah terisi data sesuai dengan inputan Skenario Alternatif Universitas Sumatera Utara 1. Input id, penyakit, gejala, cfsle, cfdle, cfdile 2. Menampilkan pesan “mohon isi seluruh data” CFSLE : Certainty Factor Systemic Lupus Erythematosus CFDLE : Certainty Factor Discoid Lupus Erythematosus CFDILE : Certainty Factor Drug Induced Lupus Erythematosus ID : SC-01-06 Nama Use Case : Data laporan Deskripsi : Admin membuat data laporan yang berisi nama, alamat, umur, jenis kelamin serta hasil diagnosa dari penggunauser. Dan admin hanya bisa melakukan hapus data karena penambahan data datang dari penggunauser yang menggunakan sistem Pre-kondisi : Data user belum masuk ke data laporan admin Skenario : Tabel 3.8 Skenario use case data laporan Aksi Actor Reaksi Sistem Skenario Normal 1. Admin mengakses data user untuk ditampilkan sebagai data laporan 2. Menampilkan data user beserta dengan hasil diagnosis Skenario Alternatif 1. Admin mengakses data user untuk ditampilkan sebagai data laporan 2. Menampilkan pesan “Data gagal di akses”

3.2.2 Entity Relationship Diagram ERD

Universitas Sumatera Utara ERD digunakan untuk menunjukkan hubungan antar data dengan basis data dan objek –objek himpunan entitas apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. ERD yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing- masing dilengkapi dengan beberapa atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau dari keadaan yang nyata. Di mana dapat digambarkan secara lebih sistematis dengan menggunakan ERD. Adapun perancangan ERD diagnosisnya adalah seperti terlihat pada gambar 3.3 di bawah ini: pasien memiliki Kode_pasien nama umur jenkel tanggal Cfsle id penyakit gejala1 Cfdle Cfdile alamat penyakit asumsi Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram Diagnosis

3.2.3 Struktur Basis Data

Adapun tabel –tabel yang digunakan dalam aplikasi ini adalah : 1. Tabel Admin Primary key : id_admin Fungsi : untuk menyimpan data admin Kamus data :{id_admin + username + password} Adapun perancangan dari tabel admin dapat dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini: Tabel 3.9 Tabel admin Field Jenis Universitas Sumatera Utara id_admin Int 8 Username Text Password Text 2. Tabel gejala Primary Key : id Fungsi : untuk menyimpan data gejala lupus Kamus data : {id + penyakit + gejala1 + cfsle + cfdle + cfdile} Adapun perancangan dari tabel gejala dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini: Tabel 3.10 Tabel gejala Field Jenis id int 5 Penyakit Text gejala1 Text Cfsle Float Cfdle Float Cfdile Float 3. Tabel pasien Primary Key : kode_pasien Fungsi : untuk menyimpan data pasien user Kamus data :{kode_pasien + nama + alamat + umur + jenkel + tanggal + sle + dle + dile + asumsi} Adapun perancangan dari tabel pasien dapat dilihat pada tabel 3.11 di bawah ini: Tabel 3.11 Tabel pasien Universitas Sumatera Utara Field Jenis kode_pasien int 5 Nama Varchar 50 Alamat Varchar 100 Umur int 5 Jenkel Varchar 10 Tanggal Date Sle Float Dle Float Dile Float Asumsi Text 4. Tabel temp Primary Key : id Fungsi :sebagai penyimmpana data sementara untuk menghitung hasil diagnosa Kamus data : {id + penyakit + gejala1 + cfsle + cfdle + cfdile} Adapun perancangan dari tabel admin dapat dilihat pada tabel 3.12 di bawah ini: Tabel 3.12 Tabel temp Field Jenis id int 5 Penyakit Text gejala1 Text Cfsle Float Cfdle Float Cfdile Float

3.2.4 Diagram Konteks

Universitas Sumatera Utara Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD Data Flow Diagram yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sebuah sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses, tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Untuk diagram konteks sistem pakar diagnosis penyakit lupus dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini: SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS USER ADMIN Pilih gejala Hasil diagnosa Data admin Data gejala Laporan Gambar 3.4 Diagram konteks sistem pakar diagnosis penyakit lupus Keterangan: Ada terdapat dua entitas yaitu user dan admin dengan satu proses. Di mana user sebelumnya melakukan pendaftaran lalu memilih gejala –gejala lupus berupa pertanyaan yang di ajukan oleh sistem setelahnya sistem akan memproses data tersebut hingga sistem mengeluarkan hasil diagnosis untuk user. Sedangkan admin melakukan login terlebih dahulu sebelum masuk kedalam halaman pengolahan data. Admin melakukan olah data admin, gejala dan laporan. Lalu sistem akan memprosesnya dan menampilkan kembali kepada admin dan yang sudah di olah oleh admin.

3.2.5 Data Flow Diagram DFD

Universitas Sumatera Utara Data flow diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya atau lingkungan fisik diamana data tersebut akan disimpan misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, dikette dan lain – lain. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur structured analysis and desaign. Untuk DFD dari sistem pakar diagnosis penyakit lupus dapat dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini: USER 1.0 Proses daftar 2.0 Proses Diagnosa 3.0 Proses Login 4.0 Proses Admin pasien temp gejala admin Data diri data pasien gejala hasil diagnosa Hasil diagnosa jawaban Data gejala ADMIN Username, password Username, password data admin data admin data gejala data gejala Data pasien Laporan Gambar 3.5 DFD sistem pakar diagnosis penyakit lupus Keterangan: Universitas Sumatera Utara 1. User melakukan daftarregistrasi ke dalam sistem yang selanjutnya sistem akan memproses data dengan menyimpan data inputan user ke dalam database pasien sehingga user dapat melakukan diagnosis penyakit lupus. 2. Proses selanjutnya adalah user menjawab semua pertanyaan seputar gejala lupus yang diberikan oleh sistem dan selanjutnya sistem akan memproses dengan menyimpan pilihan jawaban ke dalam database temp dan sistem juga akan memproses hasil diagnosis dari jawaban user dan mengeluarkan hasil diagnosis kepada user. Kemudian sistem memproses data hasil diagnosis dengan menyimpannya ke dalam database pasien. 3. Admin melakukan login dengan memasukkan username dan password ke dalam sistem yang selanjutnya sistem akan memeriksa validasi dari masukan yang diberikan admin dengan memeriksa database admin, jika sesuai maka admin berhasil login. 4. Login diperlukan umtuk mengolah semua data yang ada di lingkungan admin, diantaranya data admin, data gejala dan laporan. Untuk mengolah data admin maka diperlukan masukan data admin berupa username dan password dan sistem akan memproses dengan menyimpan hasil masukan data admin ke dalam tabel admin. Begitu juga dengan masukan data gejala yang berupa penyakit, gejala, nilai dari masing –masing penyakit dan sistem akan memproses data tersebut dengan menyimpannya ke dalam tabel gejala. Sementara untuk laporan sistem akan memproses data laporan dengan menyorot dari tabel pasien. Keseluruhan pengolahan data akan ditampilkan kembali ke admin jika keseluruhan prosesnya berhasil lalu logout.

3.2.6 Flowchart Sistem

Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol –simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses instruksi dengan proses lainnya dalam suatu program. Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur –prosedur yang ada di dalam Universitas Sumatera Utara sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur –prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Untuk flowchart sistem dari sistem pakar diagnosis penyakit lupus dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini: START Jenis Lupus SLE DLE DILE Gejala Gejala Gejala Proses Certainty Factor CFkomb = CF1 + CF2 [1 – CF1] END NO NO YES YES YES Input Data Pasien Hasil Diagnosis dan Solusi No Gambar 3.6 Flowchart sistem dari sistem pakar diagnosis penyakit lupus

3.3 Analisis Proses