4. Sistem menampilkan informasi tentang jenis-jenis penyakit lupus beserta gejala-gejalanya.
3.1.2.2 Kebutuhan Non-Fungsional Sistem
Kebutuhan non-fungsional sistem merupakan deskripsi dari beberapa fitur, karateristik, dan batasan suatu sistem. Kebutuhan non-fungsional dari sistem adalah:
1. Mudah digunakan user friendly yaitu sistem yang akan dibangun harus user friendly, artinya bahwa sistem mudah digunakan oleh user dengan tampilan
interface yang sederhana dan mudah dimengerti. 2. Data yang digunakan oleh sistem harus data real atau nyata dan sesuai
sehingga dapat memberikan hasil diagnosis yang benar serta memberikan informasi yang benar.
3. Sistem yang telah dirancang bisa dikembangkan ke tingkat yang lebih kompleks lagi bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan sistem tersebut
sehingga solusi yang diberikan lebih efektif.
3.2 Perancangan Sistem
Di dalam merancang sistem informasi diperlukan suatu pemodelan sistem untuk menggambarkan dan mengkomunikasikan secara sederhana rancangan sistem yang
dibuat, agar sistem mudah dipahami dan dikoreksi. Melalui pemodelan sistem, dapat digambarkan aliran data yang akan diproses menjadi informasi dan aliran
distribusinya secara sederhana, sehingga arus data dan informasi dapat terlihat secara jelas.
3.2.1 Use Case Diagram
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga pengguna atau user paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Pembuatan
Universitas Sumatera Utara
use case dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Use case adalah dialog antara sistem dan aktor, termasuk
pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem. Use case ini juga diprakarsai oleh aktor dan mungkin melibatkan peran aktor lain. Untuk use case
diagram dari sistem pakar diagnosis penyakit lupus dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:
Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem pakar diagnosis penyakit lupus
3.2.1.1 Skenario
Use Case Diagram
Secara lebih detail, masing-masing use case yang terdapat pada diagram use case, dijabarkan dalam skenario use case. Di dalam skenario use case, akan diberikan
uraian nama, aktor yang berhubungan dengan use case tersebut, tujuan dari use case, deskripsi global tentang use case, pra-kondisi yang harus dipenuhi dan pasca-kondisi
SISTEM
Universitas Sumatera Utara
yang diharapkan setelah berjalannya fungsional use case. Selain itu juga diberikan ulasan yang berkaitan dengan tanggapan dari sistem atas suatu aksi yang diberikan
oleh aktor, baik sebagai prosesaliran utama yang dilakukan oleh sistem maupun aliran alternatif. Setiap use case akan diberikan sebuah skenario yang akan menjelaskan
secara detail interaksi yang ada di dalamnya. Untuk skenario dari use case sistem pakar diagnosis penyakit lupus dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1 Tabel defenisi aktor
No Aktor
Deskripsi
1 Use PenggunaPasien
Pengguna sistem yang menjalankan aplikasi untuk mendiagnosis penyakit lupus dan dapat mengakses
semua menu kecuali menu admin. 2
Admin Pengguna sistem yang memiliki hak untuk mengelola
data admin, data gejala, dan laporan.
Tabel 3.2 Tabel Use Case
UC ID Use Case
UC-01 Daftarregistrasi user
UC-02 Diagnosis penyakit
UC-03 Login admin
UC-04 Data admin
UC-05 Data gejala
UC-06 Data laporan
a. Skenario Use Case