Berdasarkan hasil penelitian Sutanto 2002 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan di Kabupaten
Sleman ditemukan bahwa tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang eksponensial dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin
mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif, dan berkesinambungan. Peningkatan pendidikan formal masyarakat sesungguhnya bukanlah wilayah
kerja petugas kesehatan, namun pada kenyataannya sebagian besar masyarakat Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Hal ini berdampak negatif
terhadap perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan pendidikan kesehatan yang bersifat informal untuk meningkatkan tingkat
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
c. Keyakinan Terhadap Kemampuan Perawat
Hasil peneltian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keyakinan masyarakat terhadap kemampuan perawat dengan tindakan medik yang
diperoleh oleh pasien p0,05 Tabel 4.8. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suharto 2001 di Propinsi Jawa Barat menemukan bahwa beberapa faktor penyebab
tindakan medik yang dilakukan oleh perawat adalah tekanan sosial budaya lokalsanksi sosial, kedekatan emosionalkepercayaan masyarakat terhadap petugas
kesehatan, peluangpermintaan dari masyarakat, dan tingkat pengetahuan terhadap hak, tanggung jawab, peran, serta kewenangan.
Jasmen Manurung : Hubungan Karakteristik Perawat Dan Pasien Dengan Tindakan Medik Perawat Di Kota Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien 80,5 yakin dengan kemampuan perawat. Hanya 2,5 pasien yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh perawat yang tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh perawat. Hal ini menyebabkan pasien memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh perawat dengan tanpa keraguan, meskipun mereka tidak mengetahui batasan kewenangan perawat dengan jelas.
Keyakinan masyarakat terhadap kemampuan perawat telah menjadi sebuah nilai bagi sebagian masyarakat. Keyakinan tersebut menjadikan masayarakat tidak
lagi memikirkan berbagai resiko yang akan dihadapi. Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya pendidikan kesehatan untuk merubah paradigma dan nilai-nilai yang
tidak sehat yang ada dalam masyarakat.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tidak terlepas dari berbagai keterbatasan, baik dari segi dana, waktu, kemampuan peneliti dan berbagai keterbatasan lainnya.
Sesunggunya masih banyak faktor yang seharusnya dapat diteliti yang diduga berhubungan dengan tindakan medik perawat. Berbagai faktor tersebut antara lain:
a. Berbagai indikasi menunjukkan bahwa timbulnya tindakan medik perawat juga
sangat dipengaruhi oleh masa pendidikan yang tidak tegas membatasi hak dan kewenangan perawat dalam melakukan tindakan medik. Perawat sering dididik
seakan-akan sama dengan dokter dalam melakukan tindakan medik, sehingga
Jasmen Manurung : Hubungan Karakteristik Perawat Dan Pasien Dengan Tindakan Medik Perawat Di Kota Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
ketika praktik dilapangan perawat sering melakukan tindakan medik tanpa persetujuan dokter penanggung jawab
b. Motivasi perawat sebelum memasuki sekolah-sekolah keperawatan. Motivasi
perawat cendeung mengalami pergeseran sesuai dengan perjalanan waktu. Motivasi calon perawat untuk memasuki pendidikan di sekolah keperawatan
awalnya adalah untuk pengabdian, namun secara perlahan berubah menjadi motivasi ekonomi dan kemampuan melakukan tindakan medik yang hampir sama
dengan dokter.
Jasmen Manurung : Hubungan Karakteristik Perawat Dan Pasien Dengan Tindakan Medik Perawat Di Kota Medan Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN