dari 2004-2005 menunjukkan DEN-4, tetapi kluster yang berbeda dibandingkan strain yang diisolasi dari tahun 1993-1995 Cesaire et al.,2005.
II.2. Nyamuk Aedes aegypti
Genus Nyamuk Aedes termasuk kelas Insecta Hexapoda dari famili Culicidae. Terdistribusi secara kosmopolit dari daerah tropik sampai kedua kutub.
Nyamuk Aedes sp. bentuk dewasa betina menghisap darah Vertebrata, baik yang berdarah dingin maupun yang berdarah panas. Darah diperlukan selain sebagai
makanan, juga sebagai persediaan protein untuk mematangkan telurnya. Bentuk dewasa jantan tidak menghisap darah. Makanannya cukup dengan menghisap cairan
madu atau air gula saja. Biasanya bentuk dewasa jantan pergi jauh dari tempat habitatnya dan berkumpul pada waktu senja menunggu nyamuk betina yang datang
satu persatu memilih pasangannya, kemudian akan pergi bersama-sama untuk kopulasi. Sisa kelompok jantan berkumpul lagi hari berikutnya sampai mendapat
pasangan. Dalam dunia nyamuk, tidak dikenal kawin campuran antara spesies Husaini, 2003; Roberts et al, 2005.
Nyamuk Aedes sp. dewasa memiliki sayap berwarna hitam, badan dan kaki
berbercak putih. Palpi dijumpai pada nyamuk Aedes sp..Pada betina palpi lebih pendek dari proboscis, pada jantan sebaliknya Kosman, 1984. Umumnya nyamuk
bertelur di mana saja di tempat yang berair, terutama yang tergenang. Jarak terbang perlu diketahui karena penting dalam upaya pemberantasan nyamuk. Jarak terbang
dapat diketahui dengan menyemprotkan zat berfluorosensi pada nyamuk dan
21
kemudian nyamuk tersebut dilepas dan dicari lagi di berbagai tempat. Jarak terbang nyamuk A. aegypti hanya sekitar habitatnya saja ± 50 m. Namun jarak terbang ini
bersifat tidak absolut karena nyamuk dapat terbawa oleh alat-alat transportasi. Dalam penyebaran nyamuk ini akan terbentuk pusat penyebaran baru berbentuk cluster,
sehingga untuk pembasmian vektor A.aegypti, harus dalam radius lebih kurang 2 kali jarak terbang Husaini, 2003. Nyamuk A.aegypti memilih waktu menggigit terutama
pada pagi hingga siang hari diurnal, dan memilih tempat menghisap darah di dalam rumah indoor biters dan tidak menyukai tempat yang diterangi sinar matahari.
Biasanya suka hinggap disudut atau bagian rumah yang gelap dan sejuk Wikipedia, 2008. Di Indonesia, nyamuk A.aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan
perumahan, tempat terdapat banyak penampungan air bersih dalam bak mandi ataupun tempayan yang menjadi sarang perkembangbiakannnya Ginanjar, 2008.
Nyamuk A.aegypti memiliki tubuh berwarna hitam kecoklatan. Ukuran tubuh nyamuk A.aegypti betina antara 3-4 cm, dengan mengabaikan panjang kakinya.
Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan garis-garis putih keperakan. Di bagian punggung dorsal tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan
kanan yang menjadi ciri dari nyamuk spesies ini. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antarpopulasi. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan
nyata dalam hal ukuran. Biasanya nyamuk jantan memiliki tubuh lebih kecil daripada betina, dan terdapat rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan Nyamuk
A.aegypti Ginanjar, 2008.
22
II.3. Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction RT-PCR