Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

3 Pemanfaatan limbah kaca dipilih selain sebagai bahan subtitusi pengurang penggunaan semen, juga untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh limbah kaca. Dimana limbah kaca sulit untuk terurai sehingga membutuhkan waktu jutaan tahun untuk penguraiannya. Salah satu cara untuk mengurangi limbah kaca adalah dengan menggunakannya kembali seperti yang dipakai dalam penelitian ini. Limbah kaca didaur ulang dengan menjadi serbuk kaca dan kemudian dimanfaatkan kembali. Alasan lain menggunakan serbuk kaca ialah mengingat banyaknya jumlah limbah kaca yang ada terutama di kota besar dapat berakibat buruk pada lingkungan. Berdasarkan Statistik Persampahan Indonesia tahun 2008, jumlah limbah kaca mencapat 0,7 Ton per tahun dan jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Dengan memasukkan limbah kaca ke dalam batako yang sudah diolah terlebih dahulu menjadi serbuk kaca diharapkan dapat mengurangi jumlah limbah yang ada. Maka dari itu dipilihnya serbuk kaca sebagai bahan pereduksi penggunaan semen dengan harapan serbuk kaca akan berfungsi sebagai filler dimana nantinya kekuatan batako diharapkan lebih baik atau setidaknya sama seperti batako tanpa penambahan serbuk kaca.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah serbuk kaca dapat digunakan sebagai bahan subtitusi pengurangan semen dalam pembuatan batako dan memenuhi klasifikasi mutu menurut persyaratan kuat tekan minimum bata beton SNI-3-0349-1989? Universitas Sumatera Utara 4 2. Bagaimana dengan klasifikasi mutu bata beton berdasarkan SNI-3-0349-1989 untuk masing-masing persentase penambahan serbuk kaca? 3. Bagaimana perbandingan hasil pengujian batako dengan dan tanpa menggunakan serbuk kaca?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui dampak penambahan serbuk kaca terhadap properties dari batako. 2. Mengetahui persentase penambahan serbuk kaca yang paling optimum dalam campuran batako. 3. Mengetahui klasifikasi mutu batako akibat penambahan serbuk kaca dengan berbagai variasi persentase. 4. Menguji kelayakan penambahan serbuk kaca terhadap pengurangan faktor semen dari campuran batako.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi perkembangan teknologi beton, antara lain sebagai berikut: 1. Kaca dapat menjadi alternatif bahan campuran batako untuk mengurangi pemakaian semen. 2. Mengurangi dampak limbah kaca yang ada di Kota Medan. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap ukuran, daya serap, kuat tekan dan kuat tarik dari batako yang dicampur dengan limbah kaca. Universitas Sumatera Utara 5

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Serbuk kaca yang digunakan berasal dari limbah kaca botol bekas di daerah Kota Medan dan sekitarnya. 2. Serbuk kaca yang digunakan adalah serbuk kaca yang lolos saringan No. 100 dan tertahan di saringan No. 200. 3. Menggunakan perbandingan campuran antara semen dan pasir sebesar 1:7. 4. Variasi penambahan serbuk kaca sebesar 0, 10, 15, 20, 25, dan 30 dari banyaknya semen dengan benda uji sebanyak 10 sampel untuk tiap persentasi. 5. Tidak memeriksa reaksi kimia yang terjadi antar komposisi bahan selama penelitian berlangsung. 6. Pemakaian jumlah air selama proses pengecoran dilakukan dengan trial and error berdasarkan kebutuhan. 7. Komposisi campuran bahan batako terdiri dari semen, serbuk kaca, pasir dan air. 8. Pemeriksaan bahan penyusun batako: a. Analisa ayak pasir; b. Pemeriksaan berat isi agregat halus; c. Pemeriksaan kandungan organik colorimetric test pada agregat halus. d. Pemeriksaan berat jenis pada semen dan serbuk kaca; e. Pemeriksaan kadar lumpur dan kadar liat agregat halus; 9. Pengujian ukuran dan tampak luar, pengujian daya serap, pengujian kuat tekan dan pengujian kuat tarik batako dilakukan pada umur 28 hari untuk Universitas Sumatera Utara 6 semua variasi. 10. Pengujian ukuran dan tampak luar dan pengujian daya serap menggunakan benda uji batako ukuran 40 x 20 x 10 cm. Pengujian kuat tekan menggunakan benda uji kubus ukuran 15 x 15 x 15 cm, sedangkan pengujian kuat tarik menggunakan mould briquette ukuran 7,5 x 4,15 x 2,5 cm. 11. Pengujian rekah dilakukan pada sampel 0 dan sampel dengan kekuatan tekan maksimum, masing-masing 5 benda uji. 12. Standar pengujian adalah ASTM dan SNI. Tabel 1.3. Jumlah Keseluruhan Benda Uji Benda Uji Pengujian Persentase SerbukKaca 0 10 15 20 25 30 Batako Ukuran dan Daya Serap 10 10 10 10 10 10 Kubus Kuat Tekan 10 10 10 10 10 10 Brequitte Kuat Tarik 10 10 10 10 10 10 Silinder Tarik Belah 5 5 Jumlah Benda Uji 30 30 30 30 30 30 Total 190 Benda Uji Batako Benda Uji Kubus 10 Universitas Sumatera Utara 7 Benda Uji Brequitte Benda Uji Silinder Gambar 1.1. Bentuk Benda Uji

1.6 Lokasi Penelitian