Konsep Perilaku Kesehatan Perilaku pemeliharaan kesehatan health maintenace

HbeAg yang tinggi. Hampir semua bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HbeAg positif akan terkena infeksi pada bulan kedua dan ketiga dari kehidupannya. Peranan adanya HbeAg pada ibu sangat dominan untuk penularan. Sebaliknya walaupun ibu mengandung HbsAg positif namun bila HbeAg dalam darah negatif maka daya tularnya menjadi rendah Shikata T, 1984, cit Sulaiman, 1995. Masa masuknya virus kedalam tubuh sampai timbulnya gejala masa inkubasi bervariasi mulai dari 45 – 180 hari dan rata-rata 60 – 90 hari Chin, 2000. Kemungkinan hepatitis B akut menjadi kronik, bervariasi tergantung usia terinfeksi virus hepatitis B. Infeksi pada saat kelahiran umumnya tanpa manifestasi klinik tapi 90 kemungkinan kasus menjadi kronik, di lain pihak apabila infeksi hepatitis B terjadi pada usia dewasa muda akan timbul manifestasi klinik namun risiko berkembang menjadi kronik hanya 1 Isselbacher, 2000. Kurang dari 10 infeksi hepatitis virus akut pada anak-anak dan 30 - 50 pada orang dewasa terdeteksi secara klinis. Penderita umumnya mengalami gejala klinis nafsu makan menurun, nyeri perut, mual, muntah kadang-kadang disertai dengan nyeri sendi dan rash dan sering berlanjut ke jaundice Chin, 2000.

2.4. Konsep Perilaku Kesehatan

Perilaku manusia merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan Sarwono, 2004. Perilaku adalah aksi dari individu terhadap reaksi hubungan dengan lingkungannya. Semua makhluk hidup mempunyai perilaku, maka yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah tindakan atau aktivitas manusia seperti berbicara, menangis, tertawa, bekerja dan lain sebagainya Machfoed dan Suryani, 2006. Perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan, dan sikap tentang kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan Sarwono, 2004. Klasifikasi Perilaku Kesehatan Notoatmodjo 2005, menjelaskan bahwa perilaku kesehatan itu merupakan respons seseorang organisme terhadap rangsangan stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, sebagai berikut:

a. Perilaku pemeliharaan kesehatan health maintenace

Perilaku atau upaya individu untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan terdiri dari 3 aspek yang meliputi: 1. Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila sakit serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit. 2. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, di mana orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin. 3. Perilaku gizi berkaitan dengan makanan dan minuman yang dapat memelihara kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan akan dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang. Hal ini sangat tergantung pada perilaku orang terhadap makanan dan minuman tersebut. b. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan health seeking behavior Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri self treatment sampai mencari pengobatan ke luar negeri. Perilaku kesehatan lingkungan Bagaimana seseorang merespons lingkungan baik lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya, keluarga dan masyarakat. Dengan perkataan lain bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga, atau masyarakatnya.

c. Domain perilaku

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Ibu tentang Peran Petugas Kesehatan terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi 0-7 Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Belawan

14 108 112

Pengaruh Faktor Pengetahuan, Dukungan Keluarga dan Kepercayaan terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B (0-7 hari) pada Bayi di Desa Selotong Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2011

7 81 92

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

1 34 74

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

0 0 10

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

0 0 1

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

0 0 4

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

1 1 11

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013

0 0 1

Karakteristik Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Usia 0-7 Hari Yang Mendapatkan Imunisasi Hepatitis B Di Klinik Martini Medan Tembung Tahun 2013 Appendix

0 0 29

Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Prematur

0 0 5