berlaku di masyarakat termasuk opini dan persepsi yang salah terhadap penyakit hepatitis B ternyata cukup sulit diubah.
Kurangnya pengetahuan terhadap penyakit hepatitis B, sehingga menyebabkan cepatnya penularan hepatitis yang terjadi di dalam lingkungan
masyarakat. Penularan hepatitis dalam kategori tinggi di dalam masyarakat, lingkungan keluarga, sekolah. Menurut Kerlinger 2003 pengetahuan yang maksimal
dalam waktu singkat sulit terjadi perubahan, baik peningkatan ataupun penurunan pengetahuan. Banyak faktor yang menjadi alasan diantaranya masyarakat kesulitan
memperoleh informasi yang lebih banyak tentang sesuatu materi, setelah informasi utama diperolehnya Sadulloh, 2003.
5.1.6. Hubungan Sikap dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0 - 7
Hubungan sikap dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0 - 7 pada analisis bivariat diperoleh hasil uji Chi Square yakni p value = 0,036. Nilai tersebut secara
statistik berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemberian imunisasi Hepatitis B 0 - 7. Hasil ini sesuai dengan penelitian Idwar 2000 di Aceh
Besar yang menyimpulkan secara statistik bahwa sikap mempunyai hubungan yang bermakna terhadap status imunisasi hepatitis B, namun berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin 2007 di Provinsi Sulawesi Tengah. Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus
atau objek. Sikap belum merupakan tindakan tetapi merupakan salah satu faktor
mempermudah untuk terjadi tindakan. Sikap ibu yang baik akan menumbuhkan tindakan yang baik dalam memberikan imunisasi hepatitis B pada bayinya.
Penelitian berdasarkan analisis distribusi frekuensi terhadap pernyataan yang diukur dapat dibicarakan beberapa hal yang berkaitan dengan sikap ibu. Sikap baik
yang dimiliki ibu antara lain segera memberikan imunisasi hepatitis B, pada bayi berumur 0 - 7 hari.
Sikap yang terbentuk pada individu selalu didasari pengetahuannya tentang masalah yang dihadapinya di samping itu terdapat konsistensi antara pengetahuan dan
sikap. Informasi yang telah diperoleh pengungsi telah membentuk sikap positif mereka dalam menghadapi masalah kesehatan. Pemilihan promotor kesehatan yang
paham dengan masalahnya dan menarik Kiesler dan Kiesler, 1969, dalam hal ini dokter puskesmas dipercaya menjadi salah satu faktor yang mendukung terjadinya
peningkatan sikap ibu. Perubahan sikap ibu juga dapat didasari keinginan mereka untuk memperlihatkan identitas diri mereka, bahwa mereka memiliki sikap yang lebih
baik daripada komunitas lain untuk menghadapi masalah kesehatan Azwar, 2003. Komunikasi yang lebih mudah dilakukan antara sesama ibu karena berada
dalam satu kelompok yang mudah dijangkau menyebabkan intensitas interaksi dan pertukaran informasi diantara mereka lebih tinggi. Komunikasi yang mudah dipahami
dan diterima menurut Azwar 2003 lebih banyak terjadi dari pertukaran informasi sesama anggota kelompok sehingga mereka cenderung memiliki sikap yang sama
terhadap suatu masalah.
5.1.7. Hubungan Tindakan dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0 - 7