5.1.4. Hubungan Jumlah Anak dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0 - 7
Hubungan jumlah anak dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0 - 7 pada analisis bivariat diperoleh hasil uji Chi Square yakni p value = 0,686. Nilai tersebut
secara statistik berarti bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah anak dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0 - 7. Hasil ini sama dengan hasil penelitian
Rois 2000 yang mendapatkan tidak ada hubungan antara jumlah anak dalam keluarga dengan pemberian imunisasi HB 0 - 7 hari. Menurut Dombkowski 2004
menyebutkan makin banyak jumlah anak dalam keluarga semakin besar kesibukan ibu dalam mengurus anaknya sehingga memungkinkan ketidaktepatan pemberian
imunisasi pada anak dan alasan tidak ditemukannya hubungan antara jumlah anak dengan pemberian imunisasi HB 0 - 7 hari dalam penelitian ini adalah kenyataan
bahwa pusat perhatian ibu setelah melahirkan adalah pada bayi yang baru lahir sehingga pemberian imunisasi seputar waktu kelahiran akan sama resikonya pada ibu
yang mempunyai anak kurang dari dua atau lebih dari dua.
5.1.5. Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0 - 7
Hubungan pengetahuan dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0 - 7 pada analisis bivariat diperoleh hasil uji Chi Square yakni p value = 0,003 nilai tersebut
secara statistik berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian
Rois 2000 dan Siswandoyo Putro 2003 yang menyatakan semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu semakin besar kemungkinan status imunisasi anaknya lengkap.
Penerimaan ibu akan imunisasi terhadap anaknya bukan karena mereka mengerti tentang pesan-pesan kesehatan yang disampaikan kepada mereka tetapi karena faktor-
faktor lain di luar faktor tersebut. Anjuran dari keluarga terdekat mempengaruhi sikap patuh terhadap pelaksanaan program imunisasi, dan ibu akan menerima program
imunisasi jika dianjurkan meskipun mereka tidak terlalu mengerti tujuan dari imunisasi itu sendiri Kasniyah, 2001.
Berkaitan dengan pengetahuan ibu tentang penyakit hepatitis B ada beberapa hal yang berkaitan dengan pengetahuan diantaranya; tahu know diartikan mengingat
suatu materi atau ilmu yang berkaitan dengan hepatitis B. Dalam hal ini ibu mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
didapatkan atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Misalnya dalam menguraikan, mendefinisikan tentang
penyakit hepatitis. Memahami comprehension, adalah kemampuan ibu dalam menjelaskan secara benar tentang penyakit hepatitis. Orang yang telah paham
terhadap objek atau materi dapat menjelaskan kembali, misalnya dapat menjelaskan penyakit hepatitis B dapat ditularkan melalui apa saja. Aplikasi application adalah
kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Analisis analysis diartikan kemampuan dalam
menjabarkan objek kehidupan sehari-hari misalnya saling menjaga kebersihan diri atau tidak menggunakan pakaian orang lain. Sintesis synthesis diartikan adanya
kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya dapat menjelaskan tentang hal-hal yang
harus dijaga dengan orang yang menderita hepatitis B. Evaluasi artinya kemampuan seseorang dalam melakukan penilaian terhadap kejadian hepatitis B. Penilaian ini
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria- kriteria orang lain. Misalnya dapat membandingkan dengan kebiasaan hidup yang
kurang maka ibu mudah terkena penyakit hepatitis B. Pada penelitian ini ibu kemungkinan belum mengetahui penyebab hepatitis B dan cara menghindari penyakit
tersebut. Menurut Roger dalam Notoatmodjo 2005 berpendapat bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berturut- turut. Kesadaran awareness yaitu orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
objek terlebih dahulu, Interest adalah orang mulai tertarik kepada stimulus, misalnya ibu ingin mengikuti hidup bersih sesuai dengan kaidah yang menyatakan kebersihan
bagian dari iman, evaluation artinya menimbang baik atau tidaknya stimulus yang diterima. Trial adalah mereka telah mulai mencoba dengan perilaku positif untuk
menghindar terjadinya penyakit hepatitis B. Adoption yaitu seseorang telah berperilaku positif sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, sikap terhadap stimulus
objek Notoatmodjo, 2005. Sesuai dengan teori di atas maka ibu yang menderita hepatitis B
membutuhkan tahap-tahap dalam meningkatkan pengetahuan. Peningkatan pengetahuan juga harus diikuti dengan informasi-informasi yang dapat menambah
pengetahuan bagi ibu. Pengetahuan tentang penyakit hepatitis B belum dapat mengubah sikap dan perilaku. Kebiasaan pola hidup yang sudah rutin dan hampir
berlaku di masyarakat termasuk opini dan persepsi yang salah terhadap penyakit hepatitis B ternyata cukup sulit diubah.
Kurangnya pengetahuan terhadap penyakit hepatitis B, sehingga menyebabkan cepatnya penularan hepatitis yang terjadi di dalam lingkungan
masyarakat. Penularan hepatitis dalam kategori tinggi di dalam masyarakat, lingkungan keluarga, sekolah. Menurut Kerlinger 2003 pengetahuan yang maksimal
dalam waktu singkat sulit terjadi perubahan, baik peningkatan ataupun penurunan pengetahuan. Banyak faktor yang menjadi alasan diantaranya masyarakat kesulitan
memperoleh informasi yang lebih banyak tentang sesuatu materi, setelah informasi utama diperolehnya Sadulloh, 2003.
5.1.6. Hubungan Sikap dengan Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0 - 7