f. pelaksanaan kerja sama nasional, regional dan internasional dalam rangka penanggulangan masalah narkotika, psikotrapika, perkursor dan zat adiktif
lainnya; g. pembangunan dan pengembangan sistem informasi dan laboratorium narkotika,
psikotrapika, prekursor dan zat adiktif lainnya.
a. Isi Keputusan Presiden Nomor 17 tahun 2002
Badan narkotika nasional dibentuk oleh Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2002, adapun isi pokok Keputusan Presiden itu adalah sebagai berikut:
Susunan Organisasi BNN diketuai oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang beranggotakan 25 dua puluh lima badan dan seketaris yang dijabat
oleh Kepala Pelaksana Harian BNN yang juga merangkap sebagai anggota. Untuk mempelancar pelaksanakan tugas dan fungsi BNN dibentuk pelaksana
harian BNN yang mempunyai tugas memberikan dukungan staf dan administrasi yang dipimpin oleh Kepala pelaksana harian. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala
Pelaksana Harian BNN dibantu oleh: a. Wakil Kepala Pelaksana Harian BNN
b. Sekretariat c. Pusat
d. Satuan Tugas. Apabila dibutuhkan Kepala Pelaksana Harian BNN dapat membentuk Kelompok Ahli
sesuai dengan kebutuhan, yang bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana Harian
Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008
BNN, yang mempunyai tugas memberikan telaahan baik diminta maupun tanpa diminta sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Di Propinsi dan KabupatenKota dibentuk Badan Narkotika Nasional Propinsi dan Badan Narkotika KabupatenKota. Badan Narkotika Propinsi ditetapkan oleh
Gubernur. Badan Narkotika KabupatenKota ditetapkan oleh BupatiWalikota. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Narkotika Propinsi dan Badan Narkotika
KabupatenKota berkoordinasi dengan BNN. BNN mengadakan rapat koordinasi secara berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 1 satu bulan atau sewaktu-
waktu sesuai dengan kebutuhan. Kepala Pelaksana Harian BNN dan Wakil Kepala Pelaksana Harian BNN
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua BNN. Pejabat-pejabat lain di lingkungan Pelaksana Harian BNN diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan
Kepala Pelaksana Harian BNN dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas dan fungsi BNN dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
sedangkan biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan dan penyelengaraan tugas dan fungsi Badan Narkotika Propinsi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Propinsi dan biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Narkotika KabupatenKota dibebankan
kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenKota.
Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008
Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Pelaksana Harian BNN ditetapkan setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari
Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara. Dengan berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor
116 Tahun 1999 tentang Badan Koordinasi Narkotika dinyatakan tidak berlaku.
b. Mekanisme Dalam Organisasi Badan Narkotika Nasional