Kejahatan narkoba di propinsi Sumut

D. Kejahatan narkoba di propinsi Sumut

Perkembangan kejahatanpenyalahgunaan narkotika sekarang ini memang sudah sangat mengkwatirkan karena peredarannya sudah sangat luas dan korbannya tidak hanya orang dewasa tetapi remaja dan anak-anak. Ini disebabkan karena kejahatan narkotika bersifat Internasional yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi serta teknologi canggih termasuk cara mengamankan hasil-hasil kejahatan dan didukung oleh sistem transportasi yang canggih pula. Hampir disetiap Negara mempunyai jaringannya masing-masing tidak terkecuali di Indonesia, baik itu di kota-kota besar maupun di desa-desa. Dan antara jaringan yang satu dengan yang lain sangat sering bekerja sama sehingga sulit diberantas. Dengan perkembangan kejahatan narkotika ini, sudah menjadi ancaman yang sangat serius bagi kehidupan hidup manusia. Dengan terorganisasinya jaringan narkotika menyebabkan banyak orang yang terlibat didalamnya, sehingga banyak orang muda maupun orang dewasa yang masih dalam usia produktif terjebak dalam penyalahgunaan narkotika baik itu sekedar coba- coba maupun yang sudah sampai pada taraf addict atau kecanduan. Bahkan tak jarang juga berakhir pada kematian. Seperti yang telah dipaparkan dalam Bab sebelumnya bahwa Medan merupakan rangking ketiga peredaran narkotika di Indonesia. Selama tahun 2007 hingga Juni tercatat ada 1.678 kasus di Propinsi Sumut dengan 2.314 orang tersangka. Berikut ini data perkara narkotika maupun psikotrapika di propinsi Sumut: Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008 Tabel 1. Data Jumlah Kasus dan Tersangka Narkoba Tahun 2004 sd Juni 2007 Sejajaran Polda Sumut Sumber: POLDA SUMUT JENIS NARKOBA JUMLAH GANJA PUTAUW SHABU ECSTASY OBATZAT BERBAHA YA No THN KSS TSK KSS TSK KSS TSK KSS TSK KSS TSK KSS TSK 1. 2. 3. 4. 2004 2005 2006 2007 Juni ‘07 917 1.294 2.486 1.283 1.161 1.760 3.624 1.776 52 112 107 22 72 176 147 33 263 613 517 318 393 963 765 437 56 60 92 45 111 80 146 57 15 10 5 10 20 13 10 11 1.303 2.089 3.207 1.678 1.757 2.992 4.692 2.314 JUMLAH 5.980 8.321 293 428 1.711 2.558 253 394 40 54 8.277 11.755 Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa kejahatan narkotika mempunyai indikasi peningkatan setiap tahunn di popinsi Sumut dimana pada tahun 2004 ada 1.303 kasus penyalahgunaan narkotika yang terjadi dengan 1.757 pelaku, tahun 2005 ada 2.089 kasus penyalahgunaan narkotika yang terjadi dengan 2.992 pelaku, tahun 2006 ada 3.207 kasus penyalahgunaan narkotika yang terjadi dengan 4.692 pelaku dan pada tahun 2007 hingga bulan Juni ada 1.678 kasus penyalahgunaan narkotika yang terjadi dengan 2.314 pelaku. Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008 Tabel 2. Data Tersangka Tahun 2004 sd Juni 2007 Menurut Umur Pelaku UMUR PELAKU No TAHUN ≤ 15 Thn 16 – 19 Thn 20 – 24 Thn 25 – 29 Thn ≥ 30 Thn JUMLAH 1. 2. 3 4. 2004 2005 2006 2007 Juni’07 10 21 28 13 174 288 496 220 537 942 1.519 656 527 718 1.230 608 509 1.023 1.419 817 1.757 2.992 4.692 2.314 JUMLAH 72 1.178 3.654 3.083 3.970 11.755 Sumber: POLDA SUMUT Dari data di atas sudah jelas bahwa memang benar penyalahgunaan narkotika dilakukan oleh mereka yang masih dalam usia produktif dimana pada tahun 2004 ada 1.757 pelaku, pada tahun 2005 mengalami peningkatan yaitu ada 2.992, pada tahun 2006 juga mengalami peningkatan yaitu ada 4,692 pelaku dan pada tahun 2007 sampai bulan Juni ada 2.314 pelaku. Hal ini sudah tentu mempengaruhi kualitas generasi muda di SUMUT dimana merekalah yang diharapkan untuk membangun SUMUT. Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008 Tabel 3. Data Tersangka Tahun 2004 sd Juni 2007 Menurut Status Pelaku STATUS PELAKU NO TAHUN TNI POLRI PNS PEG. SWASTA PELAJAR MHS PENGANG GURAN BURUH JUMLAH 1. 2. 3. 4. 2004 2005 2006 2007 Juni’07 4 11 14 4 10 22 14 4 8 19 14 8 219 496 620 678 31 76 131 64 27 53 96 26 1.058 1.952 2.666 1083 400 363 1.137 447 1.757 2.992 4.692 2314 JUMLAH 33 50 49 2.013 302 202 6.759 2.347 11.755 Sumber: POLDA SUMUT Dari data di atas, maka penyalahgunaan narkotika memang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat mulai dari PNS, pegawai swasta maupun pelajar dan mahasiswa bahkan dilakukan oleh pengangguran dan yang sangat mengkwatirkan kita adalah penyalahgunaan narkotika dilakukan oleh TNI yang merupakan alat pelindung Negara dan juga oleh POLRI yang merupakan aparat penegak hukum dimana merekalah yang seharusnya menjadi pedoman bagi masyarakat umum. Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008 Tabel 4. Data Jumlah Barang Bukti Kasus Ganja Tahun 2004 sd Juni 2007 Sejajaran Polda Sumut Jumlah Barang Bukti Daun Ganja Kering No Tahun Jlh Kss Jlh Tsk Kg Amp Linting Biji Ganja Pohon Areal 1. 2. 3. 4. 2004 2005 2006 2007 Juni’07 917 1.294 2.486 1.283 1.161 1.760 3.624 1.776 5.060,94 15.338,48 2.838,75 1.446,39 - - - - - - - - 12,5 Gram 450 Gram 3.280,7 Gram 262,4 Gram 4.536 BTG 6.072 BTG 79.178 BTG 7.619 BTG - ± 6.600 m 2 ± 85. 150 m 2 - JUMLAH 5.980 8.321 24.684,56 - - 4.005,6 Gram 97.405 BTG ± 91.750 m 2 Sumber: POLDA SUMUT Tabel 5. Data Jumlah Barang Bukti Kasus Putauw Tahun 2004 sd Juni 2007 Sejajaran Polda Sumut Jumlah Barang Bukti No Tahun Jlh Kss Jlh Tsk Gram Paket Keterangan 1. 2. 3. 4. 2004 2005 2006 2007 Juni’07 52 112 107 22 72 176 147 33 123,52 97,55 70,44 37,9 - 64 - - - - - - JUMLAH 293 428 329,41 64 - Sumber: POLDA SUMUT Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008 Tabel 6. Data Jumlah Barang Bukti Kasus Shabu Tahun 2004 sd Juni 2007 Sejajaran Polda Sumut Jumlah Barang Bukti No Tahun Jlh Kss Jlh Tsk Gram Paket Keterangan 1. 2. 3. 4. 2004 2005 2006 2007 Juni’07 263 613 517 318 393 963 765 437 1.618,71 4.431,79 1.280,27 1.062,89 - 79 - - - - - - JUMLAH 1.711 2.558 1.393,66 79 - Sumber: POLDA SUMUT Tabel 7. Data Jumlah Barang Bukti Kasus Pil Ecstasy Ganja Tahun 2004 sd Juni 2007 Sejajaran Polda Sumut Jumlah Barang Bukti No Tahun Jlh Kss Jlh Tsk Butir Keterangan 1. 2. 3. 4. 2004 2005 2006 2007 Juni’07 56 60 92 45 111 80 146 57 5.286,75 2.679 11.467,5 7.097 - - - - JUMLAH 253 394 26.531 - Sumber: POLDA SUMUT Dari data di atas kita dapat melihat bahwa penyalahgunaan narkotika di SUMUT paling banyak adalah narkotika jenis ganja dimana pada tahun 2004 terjadi 917 kasus dengan melibatkan 1.161 tersangka, pada tahun 2005 terjadi 1.294 kasus dengan melibatkan 1.760 tersangka, pada tahun 2006 terjadi 2.486 kasus dengan melibatkan 3.624 tersangka dan pada tahun 2007 sampai dengan bulan Juni terjadi Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008 1.283 kasus dengan melibatkan 1.776 tersangka. Dengan melihat data di atas tentunya membuat aparat penegak hukum terutama Polisi untuk menjadikan penyalahgunaan narkotika jenis ganja menjadi prioritas. Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008

BAB III KOORDINASI BADAN NARKOTIKA PROPINSI DENGAN BADAN

TERKAIT DALAM UPAYA PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI PROPINSI SUMATERA UTARA A. Badan Narkotika Propinsi Sumatera Utara 1. Latar Belakang Pembentukan Badan Narkotika Propinsi Sumut Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah menjadi permasalahan dunia yang tidak mengenal batas negara, juga menjadi bahaya global yang mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara dimana saja selain terorisme. Negara-negara maju dan Indonesia telah menjadikan narkoba dan terorisme sebagai musuh dunia yang harus diperangi, dan bagi negara-negara yang tidak serius dalam menanggulangi kedua masalah tersebut, akan dipandang sebagai penghambat bahkan dipandang sebagai musuh yang harus diperangi juga. Negara-negara di dunia telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam hal pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di seluruh dunia, salah satu dengan mengadakan Konferensi Global III Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Palermo, Sicilia Itali Third Conference on Drugs Abuse Prevention III tanggal 25 sd 29 September 2000, dengan menghasilkan 10 agenda aksi yaitu: 1. Mendukung tiga pilar kebijakan narkoba yaitu: pencegahan, pengobatan, dan penegakan hukum. 2. Pencegahan yang memiliki arti pengembangan tanpa penyalahgunaan narkoba, menjadi titik tengah pada semua strategi-strategi dan kebijakan. Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008