Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Pembiayaan Dan Tata Kerja

21. Direktur Bimbingan Masyarakat, Deputi Operasi POLRI, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 22. Kepala Badan Intelijen Keamanan POLRI, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 23. Direktur Kedokteran dan Kesehatan POLRI, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia; 24. Deputi Bidang Penyelidikan Dalam Negeri, Badan Intelijen Negara; 25. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza, Badan Pengawas Obat dan Makanan; c. Sekretaris: Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional merangkap Anggota.

3. Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional

Untuk memperlancar pelaksanakan tugas dan fungsi Badan Narkotika Nasional dibentuk pelaksana harian Badan Narkotika Nasional yang mempunyai tugas memberikan dukungan staf dan administrasi yang dipimpin oleh Kepala pelaksana harian. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional dibantu oleh: a. Wakil Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional. b. Sekretariat. c. Pusat. d. Satuan Tugas. Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008 Apabila dibutuhkan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional dapat membentuk Kelompok Ahli sesuai dengan kebutuhan, yang bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional, yang mempunyai tugas memberikan telaahan baik diminta maupun tanpa diminta sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di Propinsi dan KabupatenKota dibentuk Badan Narkotika Nasional Propinsi dan Badan Narkotika KabupatenKota. Badan Narkotika Propinsi ditetapkan oleh Gubernur. Badan Narkotika KabupatenKota ditetapkan oleh BupatiWalikota. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Narkotika. Propinsi dan Badan Narkotika KabupatenKota berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional. Badan Narkotika Nasional mengadakan rapat koordinasi secara berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 1 satu bulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional dan Wakil Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua Badan Narkotika Nasional. Pejabat-pejabat lain di lingkungan Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Pembiayaan Dan Tata Kerja

Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Narkotika Nasional dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008 Belanja Negara, sedangkan biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan dan penyelengaraan tugas dan fungsi Badan Narkotika Propinsi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi dan biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Narkotika KabupatenKota dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenKota. Badan Narkotika Nasional mengadakan rapat koordinasi secara berkala sekurang-kurangnya 1satu kali dalam 1 satu bulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan jika dipandang perlu dapat mengikutsertakan pihak-pihak lain di luar Badan Narkotika Nasional untuk hadir dalam rapat-rapat koordinasi Badan Narkotika Nasional. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Narkotika Nasional Propinsi dan Badan Narkotika Nasional KabupatenKota berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional. Sedangkan Badan Narkotika Nasional melaporkan pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Narkotika Nasional kepada Presiden secara berkala atau sewaktu-waktu jika dipandang perlu. Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional ditetapkan setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara. Victor Keenan Barus : Fungsionalisasi Badan Narkotika Propinsi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Di Propinsi Sumatera Utara, 2008

5. Fungsionalisasi Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2002