Faktor-Faktor Keberadaan Anak Jalanan

Untuk mempermudah pemahaman atas konsep anak jalanan, berikut tabel karakteristik anak jalanan: Tabel 2.1 Karakteristik Anak Jalanan Faktor Pembeda Hidup Dijalanan Bekerja di Jalanan Rentan Menjadi Anak Jalanan Lama di jalan 24 jam 7-12 jam 4-6 jam Hubungan dengan Keluarga Putus hubungan Tidak teratur pulang ke rumah Masih tinggal bersama orang tua Tempat tinggal Di jalanan Mengontrak Bersama-sama Bersama keluarga Pendidikan Tidak sekolah Tidak sekolah Masih sekolah Sumber: PKPA 2011

2.2.4 Faktor-Faktor Keberadaan Anak Jalanan

Pada awal kajian tentang anak jalanan, persoalan kemiskinan ekonomi keluarga sering disebut sebagai penyebab utama munculnya anak jalanan. Belakangan statement ini mulai diperdebatkan, karena tidak semua keluarga miskin menghasilkan anak jalanan. Kemiskinan kemudian dipandang sebagai salah satu faktor beresiko yang memunculkan anak jalanan tetapi bukan satu- satunya. Ada variabel lain yang saling merajut, seperti kekerasan dalam rumah tangga, perpecahan dalam keluarga, atau pengaruh lingkungan YLPS Humana, 2004:14. Universitas Sumatera Utara Sesungguhnya ada banyak faktor yang menyebabkan anak terjerumus dalam kehidupan dijalanan, seperti : kesulitan keuangan keluarga atau tekanan kemiskinan, ketidakharmonisan keluarga, orang tua dan masalah khusus menyangkut hubungan anak dengan orang tua. Kombinasi dari factor-faktor yang ada ini sering kali memaksa anak-anak mengambil inisiatif mencari nafkah atau hidup mandiri dijalanan. Kadangkala pengaruh teman atau kerabat juga menentukan keputusan untuk hidup di jalanan. Pada batas-batas tertentu memang tekanan kemiskinan merupakan kondisi yang mendorong anak-anak hidup di jalanan. Namun, bukan berarti kemiskinan merupakan satu-satunya faktor determinan yang menyebabkan anak lari dari rumah dan terpaksa hidup di jalanan. Kebanyakan anak bekerja di jalanan bukanlah atas kemauan sendiri, melainkan sekitar 60 diantaranya karena dipaksa oleh orang tua nya Bagong, 1999:48 Menurut Surjana dalam Siregar, 2006: 26 menyebutkan bahwa faktor yang mendorong anak menjadi anak jalanan terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu : 1. Tingkat Mikro immediate cause yaitu faktor yang berhubungan antara anak dengan keluarga. Sebab-sebab yang bisa di identifikasikan dari anak adalah anak lari dari rumah, sebagai contoh anak yang hidup dengan orang tua nya akan tetapi mendapat perlakuan kekerasan seperti ditampar, di pukul, dan mendapatkan kekerasan akibat kesalahan yang kecil. Jika sudah melampaui batas toleransi anak, maka anak cendrung memilih keluar dari rumah dan memilih untuk hidup di jalanan, disuruh bekerja dengan kondisi masih sekolah ataupun sudah tidak sekolah, dalam rangka bertualang, bermain-main atau diajak teman. Sebab-sebab yang berasal Universitas Sumatera Utara dari keluarga adalah terlantar, ketidakmampuan orang tua menyediakan kebutuhan dasar, kondisi psikologis seperti ditolak orang tua, salah perawatan dari orang tua sehingga mengalami kekerasan dirumah child abuse, kesulitan berhubungan dengan keluarga karena terpisah dengan orang tua. Permasalahan yang timbul dari anak maupun keluarga ini satu sama lainnya saling berkaitan. 2. Messo Underlying Cause yaitu faktor yang berhubungan dengan struktur masyarakat struktur disini dianggap sebagai kelas dari masyarakat, dimana masyarakat terbagi menjadi masyarakat kaya dan miskin, bagi kelompok masyarakat miskin anak akan diikut sertakan dalam menambah penghasilan keluarga. Sebab-Sebab yang dapat di identifikasi adalah pada kelompok masyarakat miskin, anak-anak adalah asset untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga, oleh karena itu anak-anak diajarkan untuk bekerja, pergi ke kota untuk bekerja adalah sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat miskin dewasa maupun anak- anak urbanisasi 3. Makro Basic Cause yaitu faktor yang berhubungan dengan struktur masyarakat, struktur disini dianggap memiliki status sebab akibat yang sangat menentukan, dalam hal ini sebab banyak waktu di jalanan, akibatnya banyak uang. Sebab yang dapat di identifikasi secara ekonomi adalah membutuhkan modal dan keahlian besar. Untuk memperoleh uang yang lebih banyak mereka harus lama bekerja dijalanan dan harus meninggalkan bangku sekolah. Universitas Sumatera Utara Dalam Pandangan Soetarso bahwa dampak krisis moneter dan ekonomi dalam kaitannya dengan keberadaan anak-anak jalanan adalah : 1. Orang tua mendorong anak untuk bekerja membantu ekonomi keluarga. 2. Kasus kekerasan dan perlakuan salah yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak semakin meningkat, sehingga anak memilih hidup di jalanan. 3. Anak terancam putus sekolah karena orang tua tidak mampu membiayai uang sekolah. 4. Semakin banyak anak hidup dijalanan karena biaya sewa rumah kontrak meningkat. 5. Timbul persaingan dengan pekerja dewasa di jalanan, sehingga anak terpuruk melakukan pekerjaan berisiko tinggi terhadap keselamatannya dan eksploitasi anak oleh orang dewasa dijalanan. 6. Anak menjadi lebih lama dijalanan sehingga mengundang masalah lain. 7. Anak jalanan menjadi korban pemerasan, dan mengalami eksploitasi seksual terutama anak jalanan perempuan Huraerah, 2006 : 78 .

2.2.5 Resiko Anak Jalanan