Kategori Anak Jalanan Anak Jalanan

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta UMJ berkerjasama dengan Balitbangsos Departemen Sosial RI, mendeskripsikan anak jalanan sebagai anak yang sebagian besar waktunya berada dijalanan atau di tempat-tempat umum yang memiliki ciri-ciri yakni berusia antara 5 sampai dengan 18 tahun, melakukan kegiatan atau berkeliaraan di jalanan, penampilannya yang kebanyakan kusam dan tidak terurus, serta mobilitasnya tinggi. http:tkskponorogo.blogspot.com201003peta-masalah-anak-jalanan-dan.html. Diakses pada 23.00 WIB. 15 juli 2015.

2.2.2 Kategori Anak Jalanan

Terdapat berbagai penjelasan yang menjelaskan mengenai kategori anak jalanan. Dalam PKPA, 2011:5 pada mulanya terdapat dua kategori anak jalanan, yaitu children on the street dan children of the street. Namun pada perkembangannya ada penambahan kategori, yaitu children from families of the street. 1. Children on the street Anak jalanan yang bekerja dijalan yakni anak anak yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak dijalan, namun masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka. Fungsi anak jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu memperkuat ekonomi keluarganya karena beban atau kemiskinan yang mesti ditanggung tidak dapat diselesaikan sendiri oleh kedua orang tua. 2. Children of the street Anak jalanan yang hidup di jalanan yakni anak- anak yang berpartisipasi penuh di jalanan baik secara sosial maupun ekonomi. Beberapa diantara mereka masih mempunyai hubungan dengan Universitas Sumatera Utara orang tua nya, tetapi frekuensi pertemuan mereka tidak menentu. Banyak diantara mereka adalah anak-anak yang karena suatu sebab lari atau pergi dari rumah. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pada kategori ini sangat rawan terhadap perlakuan salah, baik secara sosial-emosional, fisik ataupun seksual. 3. Children from families of the street yaitu anak-anak yang berasal dari keluarga yang hidup dijalanan . Salah satu ciri penting dari kategori ini adalah pemampangan kehidupan jalanan sejak anak masih bayi bahkan sejak masih dalam kandungan. Di Indonesia kategori ini dapat didapat dengan mudah ditemukan seperti di kolong jembatan, rumah liar di sepanjang rel kereta api dan sebagainya, walau secara kuantitatif belum diketahui seberapa jumlahnya Bagong, 1999 :41-42 Kemudian, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia 1999 dalam Siregar, 2006:24-25 telah membedakan anak jalanan menjadi empat kelompok, yaitu: 1. Anak-anak yang tidak lagi berhubungan dengan orang tua children of the street mereka ini telah mempergunakan fasilitas jalanan sebagai ruang lingkupnya. Hubungan dengan keluarga sudah terputus. Kelompok ini disebabkan oleh faktor sosial psikologis keluarga, mereka mengalami kekerasan, penolakan, penyiksaan, dan perceraian orang tua. Umumnya mereka tidak mau kembali ke rumah, kehidupan anak jalanan dan solidaritas sesama temannya telah menjadi ikatan mereka. 2. Anak-anak yang berhubungan tidak teratur dengan orang tuanya. Mereka adalah anak yang bekerja di jalanan children on the street. Mereka sering kali di identifikasikan sebagai pekerja migran kota yang pulang tidak Universitas Sumatera Utara teratur kepada orang tuanya di kampung. Pada umumnya mereka bekerja dari pagi sampai sore hari seperti menyemir sepatu, pengasong, pengamen, tukang ojek payung, dan kuli panggul. Tempat tinggal mereka dilingkungan kumuh bersama dengan saudara atau teman-teman senasib. 3. Anak-anak yang berhubungan langsung dengan orang tua. Mereka tinggal dengan orang tuanya, bebrapa jam di jalanan karena ajakan dari teman, belajar mandiri, membantu orang tua dan disuruh oleh orang tua. Aktivitas mereka yang paling menyolok adalah berjualan koran. 4. Anak-anak jalanan yang berusia diatas 16 tahun. Mereka berada di jalanan untuk mencari kerja. Umumnya mereka telah lulus SD bahkan ada yang lulus SLTP. Mereka biasanya kaum urban yang mengikuti orang dewasa orang tua maupun saudara ke kota. Pekerjaan mereka biasanya mencuci bus, menyemir sepatu, membawa barang belanjaan kuli panggul, pengasong, pengamen, pengemis, dan pemulung.

2.2.3 Kriteria Anak Jalanan