Potensi Perikanan Kota Medan Produksi I kan

4.3. Potensi Perikanan Kota Medan Produksi I kan

Produksi ikan di PPS Belawan, selain bersumber dari hasil tangkapan kapal-kapal ikan milik pengusaha dalam kawasan PPS Belawan, juga berasal dari hasil pembelian dari nelayan mitra pengusaha. Jumlah ikan yang didaratkan di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan selama tahun 2009 tercatat sebanyak 57.584 ton, bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebanyak 40.531 ton, berarti terjadi peningkatan sebanyak 17.053 ton atau 42.07 % .

Berdasarkan jenis alat tangkap yang digunakan, maka umumnya jenis ikan yang didaratkan didominasi jenis pelagis kecil, jenis demersal serta molusca dan crustacea dalam jumlah yang relatif sedikit. I kan hasil tangkapan tersebut oleh perusahaan kemudian disortir berdasarkan jenis dan size mutu ikan untuk selanjutnya diolah dalam bentuk segar, beku dan ikan asin.

Produk olahan yang dihasilkan kemudian dipasarkan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, antar pulau dan kebutuhan pasar lokal, sedangkan sisa sortir berupa ikan rijek diolah menjadi tepung ikan sebagai bahan pakan ternak.

Untuk mengetahui apakah ikan yang didaratkan bebas dari formalin, maka petugas mutu dari PPS Belawan melakukan UJI Tes Formalin setiap hari dengan cara mengambil sample ikan yang berbeda dan dari gudang penangkapan yang berbeda.

Volume ekspor selama tahun 2008 untuk jenis olahan ikan segar dan beku yang terdistribusi melalui transportasi darat dan laut tercatat sebanyak 16.467 ton, bila dibandingkan dengan volume ekspor tahun 2009 sebanyak 10.067 ton berarti terjadi peningkatan sebesar 6.400 ton (38,9% ).

Adapun Negara tujuan ekspor ikan asal PPS Belawan adalah Malaysia, Singapura, RRC, Jepang, Vietnam dan Korea. Sedangkan sisanya dipasarkan lokal antara lain: Medan, Pematang Siantar, Kaban Jahe, Berastagi, Sibolga, Dumai dan Aceh.

Frekw ensi Kunjungan dan Keberangkatan Kapal

Kapal yang berkunjung di PPS Belawan adalah kapal ikan yang melakukan aktivitas bongkar ikan, mengisi perbekalan untuk melaut, melakukan perbaikan (floating boat), dan beristirahat menunggu musim penangkapan.

Dalam tahun 2009, tercatat frekwensi kapal yang berkunjung sebanyak 65.790 trip, sedangkan kapal yang berangkat ke laut untuk menangkap ikan sebanyak 15.027 trip, bila dibandingkan dengan tahun 2008 frekwensi kapal yang berkunjung sebanyak 66.598 trip, maka terjadi penurunan sebesar 808 trip (1,2 % ), sedangkan untuk kapal yang berangkat melaut bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebanyak 15.814 trip, maka terjadi penurunan sebesar 787 trip (4,98% ). Frekwensi keberangkatan dan kunjungan kapal selama tahun 2009 dapat dilihat pada

Daftar Kunjungan Kapal Tahun 2009 KAPAL NO BULAN BERANGKAT BERKUNJUNG KETERANGAN

( TRI P) ( TRI P)

Kapal yang

4 APRI L

5243 berkunjung adalah kapal

5241 melakukan kegiatan

7 JULI

5370 bongkar ikan dan kapal yang

bersandar di

9 SEPTEMBER

4786 pelabuhan setiap hari.

JUMLAH 15026

Grafik Kunjungan Kapal Tahun 2009

Perkembangan Jumlah Armada Kapal dan Jenis Alat Tangkap.

Jumlah armada kapal penangkap ikan di PPS Belawan selama tahun 2009 tercatat sebanyak 501 unit atau berkurang sebanyak 5 unit kapal (0,99 % ) bila dibandingkan jumlah kapal selama tahun 2008.

Berdasarkan jenis alat tangkap yang digunakan, maka komposisi jumlah kapal ikan selama tahun 2009 dikategorikan sebagai bérikut Pukat

I kan (Fish Net) 114 unit, Pukat Cincin (Purse Seine) 239 unit, Lampara Dasar (Damersal Danis Seine) 103 unit, Jaring I nsang (Gill Net) 41 unit, dan Pancing 4 unit, sedangkan berdasarkan ukuran kapal terdiri dan < 10 GT = 106 unit, > 10-20 GT = 18 unit, > 20-30 GT 219 unit, > 30 - 50 GT = 43 unit, > 50 - 100 GT = 43 unit dan> 100 -200 GT = 72 unit.

Kapal Yang Sandar Di Dermaga

Jumlah kapal ikan berdasarkan alat tangkap dan ukuran kapal (range GT) yang berpangkalan di PPS Belawan tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran 7.

Kebutuhan Logistik Kapal.

Kebutuhan utama logistik kapal untuk melaut meliputi kebutuhan BBM Solar, es, garam, minyak tanah, oil dan bahan makanan. Jumiah kebutuhan logistik seperti BBM Solar dan bahan makanan umumnya disesuaikan dengan

I amanya melaut. Untuk jenis kapal Pukat I kan (Fish net) yang memiliki han operasi antara 10 sampai dengan 20 han/ trip, memerlukan BBM Solar, Es, Oil, Minyak Tanah, Garam dan bahan makanan yang relatif I ebih besar bila dibandingkan dengan kebutuhan logistik kapal ikan dengan jenis alat tangkap purse seine, pancing maupun lampara dasar.

a. Penyaluran ES.

Produksi dan penyaluran es untuk kebutuhan pengawetan ikan hash tangkapan dalam kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan disuplai oleh

4 (empat) perusahaan swasta dan 1 (satu) pabrik es milik Perum Prasarana Perikanan Samudera Cabang Belawan dengan total kapasitas terpasang berjumlah 406 ton/ han.

Adapun rincian kapasitas produksi dan masing-masing perusahaan adalah sebagal berikut : PT. GI SS 50 ton/ han, PT.. Mina Jaya 90 ton/ han, PT. GSA 150 ton/ han, Bin Cuan 36 ton/ han (untuk dipakai sendiri) dan Perum Prasarana Perikanan Samudera Cabang Belawan 50 ton/ han.

Selain itu, pasokan kebutuhan es diperoleh dan 4 (empat) perusahaan yang benlokasi di luar kawasan dengan harga jual antara Rp. 15.000,-/ balok (@60 kg/ balok)

Total penyaluran es selama tahun 2009 tercatat sebanyak 93.858 ton dan bila dibandingkan dengan penyaluran es tahun 2008 sebanyak 79.407 ton terjadi Total penyaluran es selama tahun 2009 tercatat sebanyak 93.858 ton dan bila dibandingkan dengan penyaluran es tahun 2008 sebanyak 79.407 ton terjadi

b. Penyaluran Air Bersih

Air bersih di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan digunakan untuk kebutuhan pembuatan es, penanganan dan pengolahan ikan baik di atas kapal maupun di tempat pengolahan, perkantoran, rumah makan/ kantin dan lain-lain. Air tawar bersumber dan air baku dalam tanah yang diproduksi dengan menggunakan 3 (tiga) unit sumur bor (deep weel). Air baku tanah yang diproduksi dialirkan ke dalam bak penampungan untuk diendapkan sehingga I ebih bersih, selanjutnya didistribusikan ke masing-masing perusahaan melalui pipa distribusi.

Produksi air tawar selama tahun 2009 tercatat sebesar 212.024 M3, bila dibandingkan dengan penyaluran air tawar tahun 2008 sebanyak 215.891 M3 terjadi penurunan sebesar 3.867 M3( 1,79 % ).

Memperhatikan sumber air dan cara pengolahannya yang belum memperoleh perlakuan secara biologi dan chemical, maka dapat disimpulkan bahwa air tawar yang digunakan belum memenuhi standar baku mutu yang dipersyaratkan. OI eh karena itu, kedepan dalam rangka menjamin ketersedian air tawar dalam jumlah dan kualitas yang memenuhi standar baku mutu perlu dibangun Unit Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant).

c. Penyaluran BBM Solar dan Minyak Tanah

Penyaluran Bahari Bakar Minyak (BBM) Solar dan Minyak Tanah dalam kawasan Pelabuhan Perikanan Belawan untuk kebutuhan industri dan kapal ikan di tangani oleh 7 (tujuh) Agen Penyalur Minyak Solar (APMS) yang mendapat ijin sebagal penyalur dan Pertamina Wilayah I Medan dan I (satu) Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) milik Koperasi Pegawai Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan. Ketujuh APMS tersebut yakni : PT. Edina dengan alokasi 1.530 KLI bI n,

Sugianto dengan alokasi 1.080 KL/ bln, PT. Sekar Mulia Utama dengan alokasi 540 KL/ bln, KUD Mina Makmur I dengan alokasi 450 KLI bln, KUD Mina Makmur I ll dengan 450 KLI bln, Suryani dengan alokasi 450 KL/ bln dan Oloan Panggabean dengan alokasi 360 KI / bin, serta SPDN milik Koperasi PPS Belawan baru mendàpat alokasi 306 Kl/ bln.

Sedangkan untuk Pangkalan minyak tanah yang ada di kawasan PPS Belawan dikelola oleh 8 (delapan) orang yaitu : Zulfahri Siagian, Paulina Sinaga, Hendrik Taiman, M. Yusuf, M. Taufik, Suherni, Rush AS, Benny Sitorus, Parlindungan Marpaung, dan T. Sinambela.

Volume pendistribusian BBM Solar selama tahun 2009 sebanyak 79.437 ton, dan minyak tanah sebanyak 2.167 ton.

Sedangkan penyaluran BBM Solar selama tahun 2008 sebesar 39.190 ton dan Minyak Tanah sebesar 2.920 ton bila dibandingkan dengan tahun 2009 untuk BBM Solar terjadi peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 40.247 ton (103 % ). Sedangkan untuk Minyak Tanah terjadi penurunan sebesar 753 ton (26 % ).

I nvestasi di Pelabuhan Perikanan

Jumlah pengusaha yang memanfaatkan lahan dalam kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan, tercatat sebanyak 88 (delapan puluh delapan) perusahaan dengan berbagai jenis usaha, antara lain Unit Penangkapan dan Pengolahan ikan, Cold storage, APMS, SPDN, Pabrik Es, Bengkel bubut, Tuasan, BAP, Restoran/ kantin, Wartel, Billyard, Dock tradisional, dan lain-lain. Seluruh perusahaan di atas kontrak perjanjian pemanfaatan I ahannya langsung dengan Perum Prasarana Perikanan Cabang Belawan sebagai pemilik asset sesual dengan SK Menteri Keuangan RI Nomor : 759/ KMK.013/ 1992, tentang Penetapan Modal Awal Perusahaan Umum (Perum) Prasarana Perikanan Samudera. Untuk lebih jelasnya daftar nama perusahaan yang berlokasi di PPS Belawan dapat dilihat pada lampiran 8.

Dan 88 (delapan puluh delapan) perusahaan yang ada, 23 (dua puluh tiga) perusahaan diantaranya bergerak di bidang penangkapan dan pengolahan ikan, Cold Storage 9 (sembilan) unit, Pabrik Es 3 (tiga) unit dan Bengkel 8 (delapan) unit. Memperhatikan keragaman jenis usaha dan aktivitas dan pengusaha dan masyarakat perikanan yang cukup variatif dan dinamis, menggambarkan bahwa kehadiran Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan selaku pusat pertumbuhan ekonomi berbasis perikanan tangkap cukup memberi nuansa baru dan makna bagi akselerasi pembangunan sektor kelautan dan perikanan di daerah, serta penciptaan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat di sekitar kawasan pelabuhan.

Hal mi dapat terlihat dan jumlah perputaran uang tunai dalam kawasan PPS Belawan tercatat sebesar Rp. 6.321.433.000,- per han yang bersumber dan kegiatan operasional kapal ikan, penyaluran perbekalan melaut (es, BBM Solar, minyak tanah, air bersih dan ransum), upah tenaga kerjalburuh dan gudang penangkapan dan pengolahan produk perikanan, cold storage, pabrik es, APMS/ SPDN, BAP, restoran, kantin, bengkel, pas masuk pelabuhan dan distribusi produksi ikan. Untuk lebih jelasnya rincian perputaran uang di PPS Belawan perhari dapat dilihat pada lampiran.

Sedangkan jumlah tenaga kerja, buruh dan nelayan yang melakukan aktifitas sehari-hari di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan sebanyak 11.359 orang, data jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada lampiran 10.