Proses Pelaksanaan Julo-Julo Beras Di Kejorongan Kenagarian Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat

4.1. Proses Pelaksanaan Julo-Julo Beras Di Kejorongan Kenagarian Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat

Praktik Julo-julo beras yang dilakukan di Kenagarian Kajai telah berlangsung kurang lebih selama 6 tahun. Julo-julo beras tersebut dibentuk karena adanya kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan hidup masing-masing masyarakat di Kenagarian Kajai, sehingga masyarakat sepakat untuk membentuk julo-julo beras. Menurut ibu Ismar Dengan adanya julo-julo beras tersebut dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sebagai sarana untuk menabung, yang lebih khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang banyak seperti kebutuhan disaat hendak mengadakan acara pernikahan. Karena tidak semua dari masyarakat di Kenagarian Kajai mempunyai penghasilan yang memadai. (Ismar, 2017)

Pengumpulannya dilaksanakan setiap ada anggota julo-julo beras yang akan mengadakan acara pernikahan atau tergantung kepada kesepakatan awalnya. Julo-julo beras akan dikumpulkan oleh ketua kelompoknya masing-masing. Beras yang dikumpulkan adalah sebanyak 2 sukek atau 4 gantang (8 Kg) beras. Penerimaannya akan diterima ketika ada salah satu dari anggota julo-julo beras yang akan mengadakan acara pernikahan anak-anaknya. (Leni Marlina, 2017)

4.1.1 Proses Julo- Julo di Kenagarian Kajai Adapun proses julo-julo di Kenagarian Kajai adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan semua warga desa yang ingin ikut serta dalam julo-julo beras.

Warga desa Kenagarian Kajai akan dikumpulkan di rumah kepala Jorong untuk mengadakan rapat atau diskusi tentang pengadaan julo- julo beras. Pengumpulan warga diadakan dirumah salah satu warga yang akan ikut dalam julo-julo beras tersebut.. Para anggota yang akan ikut dalam julo-julo beras mendaftarkan diri kepada salah seorang yang ditunjuk menjadi ketua julo-julo beras. (Nelvia,2017)

2. Pemilihan ketua julo yang bisa dipercaya Saat rapat/ diskusi berjalan, disini ditentukan siapa warga yang akan dipilih dan dapat dipercayai untuk menjadi ketua angota kelompok julo-julo beras di Kenagarian Kajai. Dalam pemilihan ketua ini semua warga bebas untuk menentukan pilihannya masing-masing, dan ketua julo-julo beras harus berasal dari kampung masing-masing, misalnya Kampung Lubuk Panjang diketuai oleh nelvia. (Nelvia,2017)

3. Menyepakati akad dalam julo-julo beras Setelah akad julo-julo beras ditentukan, semua anggota julo- julo menyepakati bersama akad yang sudah ditentukan tanpa ada paksaan. Jadi akad yang telah disepakati oleh semua anggota julo-julo beras di Kenagarian Kajai adalah akad (Qardh) utang piutang.(Nelvia, 2016)

4. Menyepakati banyaknya beras yang akan dibayarkan untuk julo-julo beras

Setelah akad disepakati, lalu semua anggota julo- julo harus menyepakati bersamaberapa banyaknya objek julo- julo beras yang harus dibayarkan sesuai dengan akad yang sudah disepakati.di

Kenagarian Kajai objeknya adalah sebanyak 2 sukek atau 6 gantang (8 Kg) beras. (Nelvia,2017)

5. Menyepakati proses pembayaran dan penerimaan julo-julo beras Setelah akad dan objek julo-julo beras disepakati, semua anggota julo- julo menyepakati proses pembayaran julo-julo beras. Proses pembayaranjulo-julo beras di Kenagarian Kajai adalah pembayaran dilakukan apabila ada salah seorang dari anggota julo-julo beras di Kenagarian Kajai akan mengadakan acara pernikahan. Aggota julo-julo beras yang akan mengadakan acara pernikahan akan melapor kepada ketua julo-julo beras tersebut bahwa pada hari tertentu akan mengadakan acara pernikahan. Ketua julo-julo akan menyampaikan kepada semua anggotanya bahwa pada hari tersebut kita semua akan mengumpulkan beras untuk salah satu dari anggota julo-julo yang akan mengadakan acara pernikahan tersebut.

Dalam hal ini anggota julo-julo akan mengumpulkan beras langsung ke rumah ketua julo-julo beras tersebut, namun ada juga ketua yang meminta julo-julo ke rumah anggotanya apabila pada hari tertentu tidak juga dikumpulkan ke rumah ketua julo-julo beras. Dan anggota yang akan mengadakan acara pernikahan menjemput beras ke rumah ketua julo-julo beras tersebut. (Inur,2017)