Analisis Data

3.6. Analisis Data

3.6.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjelaskan dan memetakan kegiatan perusahaan dalam menerapkan rantai pasok selada keriting organik serta kegiatan - kegiatan dalam proses perencanaan (plan), pengadaan bahan baku (source), pembuatan produk (make), pengiriman (deliver) dan pengembalian produk (return) yang akan dilampirkan dalam pemetaan dalam metode SCOR. Analisis deskriptif juga dilakukan untuk menjelaskan kendala yang dihadapi dalam tiap proses kegiatan rantai pasok yang dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Sugiyono (2002), analisis deskriptif merupakan alat statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

3.6.2. Uji Metrik Strategis

Uji metrik strategis dilakukan untuk mengetahui kinerja rantai pasok pada analisis SCOR pada level satu dan level dua. Pada analisis SCOR level satu dibutuhkan pengetahuan tentang keandalan, responsivitas, fleksibilitas, biaya dan manajemen aset rantai pasok. Sedangkan, untuk level dua dilakukan perhitungan metrik untuk mengetahui kegiatan rantai pasok yang kurang baik kinerjanya. Peneliti tidak mengukur fleksibilitas rantai pasok karena perlu dilakukannya simulasi perubahan lingkungan kegiatan rantai pasok yang dapat membuktikan bahwa rantai pasok dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Karena keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti maka tidak dilakukan perhitungan untuk mengetahui fleksibilitas rantai pasok dalam uji metrik strategis. Berikut adalah perhitungan yang digunakan dalam pengujian metrik:

a. Perfect Order Fulfillment (POF) POF adalah persentase dari pesanan yang terkirim lengkap dan pada waktunya sesuai dengan permintaan pelanggan dan barang yang dikirim tidak memiliki masalah mutu.

b. Order Fulfillment Cycle-Time (OFCT) OFCT adalah jumlah waktu (hari) yang dibutuhkan sejak dari order diterima hingga produk diterima pelanggan.

c. Cost of Good Sold (COGS) COGS atau bisa disebut Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya langsung untuk material dan biaya upah yang dibutuhkan untuk membuat produk selama

penjualan periode tertentu..

d. Cash-to-Cash Cycle Time (CTCCT) CTCCT adalah waktu yang dibutuhkan rantai pasok untuk merubah persediaan barang menjadi uang.

CTCCT = Hari Persediaan Pasokan + Hari Rata-rata Piutang – Hari rata-rata hutang

Hasil dari analisis SCOR level satu akan menghasilkan output berupa SCORcard . Berikut adalah bentuk SCORcard yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian:

Tabel 9. Contoh Bentuk SCORcard

Advantage Superior

Perfect Order Supply Chain Fulfillment

% % Reliability (POF)

Order Fulfillment

Supply Chain Cycle-Time

Hari Hari Responsiveness (OFCT)

Hari

Hari

Cost of Good Supply Chain Sold (COGS)

% % Costs

Cash-to-Cash Supply Chain Cycle Time Asset

Hari Hari (CTCCT) Management

Hari

Hari

Sumber: Bolstorff and Rosenbeum, 2003

3.6.3. Uji Celah (Gap Analysis)

Uji celah atau Gap analysis digunakan pada saat melakukan analisis level satu, yaitu untuk menghitung besarnya peningkatan pendapatan (value of improvement atau opportunity) apabila target yang ditetapkan untuk setiap metrik dapat tercapai. Gap analysis dilakukan dengan menggunakan data selisih besar data yang terjadi (actual) dengan data benchmark yang dituju oleh perusahaan yaitu pada level rendah (parity), menengah (advantage) atau tinggi (superior). Data benchmark didapat dari perbandingan dengan perusahaan sejenis dan berada pada regional sama dan dianggap melakukan kegiatan rantai pasok paling baik.

Peneliti menggunakan gap analysis dengan metode The Lost Opportunity Measure (LOM). Metode tersebut dipilih karena menggunakan data yang lebih mudah didapat dibandingkan dengan metode yang lain. Data yang dibutuhkan untuk metode LOM adalah data pendapatan dan persen laba kotor. Analisis LOM hanya dilakukan pada metrik POF dan COGS karena untuk metrik OFCT tidak berhubungan dengan data pendapatan dan untuk metrik CTCCT membutuhkan data persen bunga per hari dan perusahaan tidak mengaplikasikan bunga pada kegiatan hutang-piutang. Berikut adalah contoh perhitungan LOM pada POF dan COGS:

a. LOM pada POF Opportunity = {( Total Pendapatan X (100 – POF aktual/100) – ( Total Pendapatan X (100 – POF target/100)} X Persen Laba Kotor

b. LOM pada COGS Opportunity = {( Total Pendapatan X (100 – COGS aktual/100) – ( Total Pendapatan X (100 – COGS target/100)} X Persen Laba Kotor

3.6.4. Analisis Fish-bone

Analisis fish-bone adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya suatu peristiwa/masalah yang terjadi pada rantai pasok. Dalam Bolstorff (2003, 120-123) djelaskan bahwa fish-bone analysis digunakan untuk menelusuri penyebab utama (root cause) pada salah satu proses (plan, source, make, deliver, return ) dengan kinerja paling rendah berdasarkan hasil evaluasi level dua. Fishbone analysis atau diagram sebab akibat (cause and effect diagram) digambarkan dalam bentuk diagram tulang ikan. Berikut bentuk contoh analisis fish-bone menurut Bolstorff yang ditunjukan pada Gambar 5.

Gambar 5. Contoh Analisis Fish-bone

Sumber: Bolstorff and Rosenbeum, 2003