Hasil Penelitian yang Relevan

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan adalah penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung dalam sebuah penelitian baru. Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mariati, 2007. “Menyoal Profil Sekolah Bertaraf Internasional”. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan . Tahun ke-13, No. 067: 566-597.

Studi ini berisi tentang pengkajian penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) sehingga diketahui profil SBI dan sekolah yang menyelenggarakan kelas bertaraf internasional. Hasil studi menunjukkan bahwa pemahaman responden atas definisi dan karakteristik SBI bervariasi, umumnya responden menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk menciptakan lulusan yang dapat bersaing secara global. Pelaksanaan SBI menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebagai acuan utama yang diperkaya dengan adaptasi atau adopsi kurikulum negara lain, seperti IB (International Baccalaureate ) dan Cambridge. Proses KBM menggunakan dwibahasa (billingual) , sedangkan sistem pembelajaran menggunakan moving class, serta team teaching. Di sisi lain, sebagian sekolah sampel masih terlihat Studi ini berisi tentang pengkajian penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) sehingga diketahui profil SBI dan sekolah yang menyelenggarakan kelas bertaraf internasional. Hasil studi menunjukkan bahwa pemahaman responden atas definisi dan karakteristik SBI bervariasi, umumnya responden menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk menciptakan lulusan yang dapat bersaing secara global. Pelaksanaan SBI menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebagai acuan utama yang diperkaya dengan adaptasi atau adopsi kurikulum negara lain, seperti IB (International Baccalaureate ) dan Cambridge. Proses KBM menggunakan dwibahasa (billingual) , sedangkan sistem pembelajaran menggunakan moving class, serta team teaching. Di sisi lain, sebagian sekolah sampel masih terlihat

Persamaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada variabel yang diteliti yakni Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), meliputi: Definisi dan karakteristik SBI; Latar belakang pendirian SBI; Seleksi input, lulusan, dan sertifikasi siswa; Kriteria tenaga pendidik dan kependidikan; Kelengkapan sarana dan prasarana untuk mendukung keberlangsungan SBI; Pelaksanaan proses belajar mengajar termasuk penilaian. Oleh karena itu, peneliti menjadikan penelitian di atas sebagai informasi pendukung pada penelitian yang akan dilakukan.

2. Kir Haryana. 2007. “Sekolah Bertaraf Internasional”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan . Edisi Khusus II Tahun Ke-13: 152-175. Penelitian tersebut mengkaji tentang Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang meliputi: konsep SBI, pemenuhan Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) pada SBI, dan pemenuhan Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) pada SBI. Adapun hasil penelitiannya adalah Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan suatu sekolah yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) atau Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) serta memenuhi Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT). Pemenuhan SNP atau IKKM bagi SBI meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses pembelajaran, standar penilaian, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar pengelolaan, standar sarana prasarana, dan standar pembiayaan. Pemenuhan IKKT bagi SBI merupakan perluasan dan pendalaman terhadap IKKM atau SNP melalui adaptasi atau adopsi dari salah satu negara anggota OECD atau negara maju lainnya yang memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan.

Setelah mengetahui hasil penelitian Kir Haryana diperoleh informasi pendukung berupa konsep umum beserta karateristik SBI. Hal tersebut dapat menjadi landasan teori, khususnya pada pembahasan pelaksanaan Sekolah Bertaraf Internasional berdasar IKKM dan IKKT dengan demikian penelitian Setelah mengetahui hasil penelitian Kir Haryana diperoleh informasi pendukung berupa konsep umum beserta karateristik SBI. Hal tersebut dapat menjadi landasan teori, khususnya pada pembahasan pelaksanaan Sekolah Bertaraf Internasional berdasar IKKM dan IKKT dengan demikian penelitian

3. Idris HM Noor, 2011. “Evaluasi Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 17. No. 2: 254-267.

Penelitian tersebut dilakukan untuk mengevaluasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), prestasi, pengelolaan pendanaan, dan sistem tata kelola serta akuntabilitas penyelenggaraannnya. Sampel sebanyak 4.575.910 orang yang diambil secara purposive dengan responden komite sekolah, kepala sekolah, guru bahasa Inggris, matematika, dan IPA yang mengajar di kelas reguler dan RSBI. Hasil temuannya menunjukkan kemampuan bahasa Ingsris pendidik dan tenaga kependidikan RSBI di semua tingkat masih level novice (skor TOEIC 10-225). Kemampuan guru bahasa Inggris kelas RSBI dan reguler relatif sama. Di SD dan SMP, kemampuan siswa dan guru RSBI sedikit lebih tinggi daripada kelas reguler. Kemampuan guru biologi dan fisika kelas RSBI di SMA lebih rendah daripada guru kelas reguler serta penggunaan dana yang kurang transparan.

Seperti halnya dengan penelitian sebelumnya, penelitian di atas dapat dijadikan sebagai penelitian relevan pada penelitian yang akan dilakukan. Hal ini disebabkan, hasil penelitian diatas yang berupa evaluasi penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dapat dijadikan informasi pendukung dalam pembahasan kendala-kendala penyelenggaraan SBI pada penelitian yang akan dilakukan.