Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam mengatasi hambatan penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
4. Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam mengatasi hambatan penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Untuk mengatasi hambatan yang terjadi dalam penyelenggaraan program RSBI, maka upaya yang dilakukan SMA Negeri 1 Karanganyar adalah:
a. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah bertaraf internasional baik di dalam maupun luar negeri dalam kegiatan adopsi dan/ atau adaptasi kurikulum internasional
Sebagai upaya agar SMA Negeri 1 Karanganyar dapat mengadopsi dan/ atau mengadaptasi kurikulum internasional, maka SMA Negeri 1 Karanganyar melakukan pendataan dan mencoba untuk membangun hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah di negara maju. Penanggung Jawab Program (PJP) RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar mengungkapkan,”...Untuk menjalin hubungan kerja sama dengan sekolah luar negeri tidaklah mudah sehingga saat ini kami telah mengawali dengan mendata sekolah-sekolah di luar negeri dan ini baru
diproses”. (Field note Informan I, 11 2012). Upaya SMA Negeri 1 Karanganyar dalam memperluas
hubungan kerja samanya dengan sekolah-sekolah bertaraf internasional baik di dalam maupun luar negeri dimaksudkan agar SMA Negeri 1 hubungan kerja samanya dengan sekolah-sekolah bertaraf internasional baik di dalam maupun luar negeri dimaksudkan agar SMA Negeri 1
b. Peningkatan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan dalam
berbahasa Inggris melalui pelatihan-pelatihan bahasa Inggris
Pada program RSBI dan/ atau SBI penggunaan IT dan bilingual merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh penyelenggara karena kedua hal tersebut merupakan ciri khas RSBI dan/ atau SBI. Akan tetapi, melihat kondisi kemampuan guru dan tenaga pendidik SMA Negeri 1 Karanganyar yang masih rendah, khususnya pada penggunaan bilingual maka sekolah memberikan pelatihan-pelatihan bagi Bapak/ Ibu guru dan tenaga kependidikan yang berupa pelatihan bahasa Inggris dan TIK. Pengembangan SDM khususnya bagi para guru tidak hanya dengan pelatihan saja tetapi juga dengan mengadakan dan/ atau mengikuti workshop, seminar, dan IHT. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan PJP RSBI bahwa;
...Upaya yang kami lakukan untuk pengembangan SDM dengan memberikan pelatihan-pelatihan IT dann bahasa Inggris bagi Bapak/ Ibu guru dan para staff, terdapat kegiatan worshop dan seminar untuk peningkatan kompetensi guru dalam inovasi pembelajaran, lesson study yang didampingi dari UNS dengan sistem nanti ada guru yang mengajar dan diamati oleh rekan-rekan guru lain beserta dosen. Untuk pelatihan bahasa Inggris dan IT sendiri dilakukan setiap semester dengan bekerja sama dengan pihak-pihak LPK seperti LPIA, LCC, Solocom dan lain-lain dengan intensitas waktu 20 sampai 24 pertemuan selama satu semester (dua kali seminggu) yang diselenggarakan setelah jam sekolah berakhir. Tidak lupa juga kami selalu memberikan motivasi bagi Bapak/ Ibu guru setiap kali ada pertemuan atau
breafing pagi untuk selalu mengikuti pelatihan yang diselenggarakan bagi pengembangan SDM. Selain itu juga kami
Solo untuk sekolah RSBI ataupun MGMP tingkat Jateng sehingga dapat bertemu dengan guru-gur se-Jateng dan dapat bertukar pikiran disamping itu juga mengikuti pelatihan-pelatihan ditingkat nsional. (Field note Informan I, 11 2012)
Senada dengan ungkapan PJP RSBI, Wakasek Kurikulum menyampaikan, ...Untuk penguatan RSBI nya kami bekerja sama dengan pihak-
pihak terkait guna meningkatkan kemampuan SDM SMA Negeri 1 Karanganyar melalui pelatihan bahasa Inggris dengan LPIA dan LCC, pelatihan IT dengan Solocom, serta mengadakan seminar/ workshop yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi guru. Untuk pelatihan bahasa Inggris dan IT dilakukan setiap semester yakni 20 sampai 24 pertemuan dalam satu semester dimana setiap satu minggunya dilaksanakan dua kali pelatihan setelah jam sekolah berakhir. Target dari pelatihan pelatihan bahasa Inggris adalah guru mampu mencapai toefl setidaknya 450 bahkan jika memungkinkan lebih. (Field note Informan II, 12 April 2012).
Kebenaran penyelenggaran pelatihan yang diberikan oleh sekolah terhadap para guru dapat diketahui melalui pernyataan guru fisika berikut ini;
Bentuk pelatihan-pelatihan yang kami terima sejalan dengan terselenggaranya program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar antara lain; pelatihan bahasa Inggris dan komputer dengan tujuan untuk mengefektifkan pembelajaran billingual Bapak/ Ibu guru SMA Negeri 1 Karanganyar. Pelatihan tersebut diberirikan setelah PBM sekolah selesai dari pukul 14.00-15.30 dengan intensitas waktu belajaar satu minggu dua kali dan diberikan setiap semester dengan jumlah pertemuan 16-24 pertemuan yang bekerja sama dengan LPK seperti LCC, LPIA, dan Solocom. Pihak sekolah mentargetkan untuk setiap guru dapat mencapai toefl minimal 450 dan saat ini rata-rata baru mecapai 350 samapai dengan 400 tetapi ada pula yang lebih. Pelatihan TIK sejauh ini baru terlaksana 2 kali karena sebagian besar Bapak/ Ibu guru sudah bisa menggunakan IT dan memiliki dasar, bagi yang belum bisa biasanya belajar dengan rekan yang lain terutama yang masih muda. Selain itu ada juga kegiatan seminar dan workshop yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru dan inovasi pembelajaran dari sekolah dengan mendatangkan pihak-pihak terkait dan melibatkan Bapak/ Ibu guru untuk ikut berperan serta dalam kegiatan tersebut dan telah terlaksana IHT (In House Tranning) pendampingan dengan dosen- Bentuk pelatihan-pelatihan yang kami terima sejalan dengan terselenggaranya program RSBI di SMA Negeri 1 Karanganyar antara lain; pelatihan bahasa Inggris dan komputer dengan tujuan untuk mengefektifkan pembelajaran billingual Bapak/ Ibu guru SMA Negeri 1 Karanganyar. Pelatihan tersebut diberirikan setelah PBM sekolah selesai dari pukul 14.00-15.30 dengan intensitas waktu belajaar satu minggu dua kali dan diberikan setiap semester dengan jumlah pertemuan 16-24 pertemuan yang bekerja sama dengan LPK seperti LCC, LPIA, dan Solocom. Pihak sekolah mentargetkan untuk setiap guru dapat mencapai toefl minimal 450 dan saat ini rata-rata baru mecapai 350 samapai dengan 400 tetapi ada pula yang lebih. Pelatihan TIK sejauh ini baru terlaksana 2 kali karena sebagian besar Bapak/ Ibu guru sudah bisa menggunakan IT dan memiliki dasar, bagi yang belum bisa biasanya belajar dengan rekan yang lain terutama yang masih muda. Selain itu ada juga kegiatan seminar dan workshop yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru dan inovasi pembelajaran dari sekolah dengan mendatangkan pihak-pihak terkait dan melibatkan Bapak/ Ibu guru untuk ikut berperan serta dalam kegiatan tersebut dan telah terlaksana IHT (In House Tranning) pendampingan dengan dosen-
III, 12 April 2012).
Berlangsungnya kegiatan pengembangan SDM SMA Negeri 1 Karanganyar melalui pelatihan-pelatihan bahasa Inggris dan IT, seminar dan workshop tentang peningkatan kompetensi guru serta inovasi pembelajaran, dan IHT (In House Trainning) yang berupa pendampingan dalam menyusun silabus maupun pembinaan OSN (Olimpiade Sains Nasional). Kegiatan-kegiatan tersebut diharapakan dapat meningkatkan kemampuan guru dan tenaga kependidikan sehingga penyelenggaraan program RSBI dapat berjalan sesuai dengan ketentuan.
c. Memberikan arahan dan motivasi bagi para tenaga pendidik untuk melakukan perbaikan maupun inovasi dalam proses pembelajaran Sebagai usaha peningkatan kualitas layanan pendidikan SMA Negeri 1 Karanganyar selalu melakukan pengembangan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Berbagai bentuk pelatihan maupun seminar telah diselenggarakan. Selain itu, kepala sekolah SMA Negeri 1 Karanganyar selalu memberikan motivasi dan dorongan bagi para tenaga pendidik untuk selalu melakukan perbaikan dan berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Seiring dengan penyelenggaraan program RSBI, seluruh tenaga pendidik diharapkan dapat mengoptimalisasikan kompetensi yang dimiliki dengan cara memanfaatkan sarana prasarana yang telah tersedia. Dengan demikian, proses pembelajaran yang berlangsung benar-benar menyenangkan, kreatif, aktif, efektif, dan inovatif. Adanya proses pembelajaran yang berkualitas diharapkan dapat menghasilkan output yang berkualitas, yakni berdaya saing dan berprestasi.
d. Membangun komunikasi dua arah antara SMA Negeri 1 Karanganyar dengan masyarakat (stakeholders) d. Membangun komunikasi dua arah antara SMA Negeri 1 Karanganyar dengan masyarakat (stakeholders)
Saya masih merasa belum puas atas layanan pendidikan di RSBI SMA Negeri 1 Karanganyar teruatama pada janji sekolah masalah wifi yang sampai sekarang tiga tahun ini belum merasakan wifi belum bisa diakses dari dalam kelas sekalipun bisa loading nya lama sekali. Selain itu, layanan pendidikan yang diberikan oleh tenaga kependidikan masih belum memuaskan seperti ini mau minta surat pengantar untuk kepentingan mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri dan kedinasan prosesnya lama harus menunggu sampai seminggu padahal kita butuh segera. (Field note Informan
VI, 26 April 2012).
Oleh karena itu, selama berjalannya program RSBI SMA Negeri
1 Karanganyar selalu berusaha memberikan pengertian kepada masyarakat (stakeholder) agar dapat bekerjasama dalam membangun RSBI menjadi lebih baik. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Karanganyar mengharapkan bantuan kerja sama dari masyarakat baik berupa bantuan materiil maupun non materiil. Hal ini sesuai dengan per nyataan Wakasek Kurikulum bahwa,”Sebagai jalan keluar agar kendala-kendala yang dialami dapat teratasi maka kami bekerja sama dengan masyarakat atau orang tua siswa dan pemerintah daerah setempat untuk peningkatan SMA Negeri 1 Karanganyar agar kami mendapat bantuan sarana prasarana yang lebih baik dan layak...” (Field note Informan II, 12 April 2012).
e. Pemenuhan sarana prasarana SMA Negeri 1 Karanganyar melalui
perbaikan sarana prasarana yang telah tersedia dan pengadaan
Ketersediaan sarana prasarana yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan program RSBI di setiap sekolah penyelenggara. Oleh karena itu, sebagai Ketersediaan sarana prasarana yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan program RSBI di setiap sekolah penyelenggara. Oleh karena itu, sebagai
Sekolah selalu mengupayakan peningkatan dan perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan baik dari infrastruktur secara fisik maupun non fisik yang berkaitan dengan pemenuhan sarana prasarana dan pengembangan SDM. Untuk pemenuhan infrastruktur saat ini kami melakukan pemugaran gedung sebagai pemenuhan kelas dan ruangan-ruangan lain seperti ruang guru, laboratorium, dan lain-lain sehingga masih dalam tahap perbaikan dan penataan agar sesuai dengan set plan... (Field note Informan I,
11 April 2012).