4 Hasil Uji Impulse Respons Sumber : Hasil Perhitungan dengan Eviews

Gambar 4.4 Hasil Uji Impulse Respons Sumber : Hasil Perhitungan dengan Eviews

(a) Tahap pertama Pada tahap ini diuraikan mengenai analisis hubungan antara instrumen kebijakan moneter rSBI dengan output gap. Gambar 4.4 (a) menunjukan bahwa respons rSBI terhadap shock output gap mengalami peningkatan satu standar deviasi rSBI dan mencapai titik tertinggi pada periode kedua dan setelah periode tersebut rSBI berangsur-angsur menuju posisi keseimbangan (konvergen). Gambar 4.4 (a) juga menunjukan bahwa diperlukan time lag 1 (satu) triwulan bagi rSBI untuk dapat merespon shock output gap dan respons rSBI terhadap shock output gap relatif kuat.

Pada tahap ini diuraikan mengenai analisis hubungan antara instrumen kebijakan moneter rSBI dengan rPUAB sebagai sasaran operasional kebijakan moneter. Gambar 4.4 (b) menunjukan bahwa respons rPUAB terhadap shock rSBI mengalami peningkatan satu standar deviasi rSBI dan mencapai titik tertinggi pada periode keempat dan setelah periode tersebut rPUAB berangsur-angsur menuju posisi keseimbangan (konvergen). Gambar 4.4 (b) juga menunjukan bahwa diperlukan time lag 2 (dua) triwulan bagi rPUAB untuk dapat merespon shock rSBI dan respons rPUAB terhadap shock rSBI relatif lemah.

c) Tahap ketiga Pada tahap ini diuraikan mengenai anaisis hubungan antara rPUAB dengan output gap. Gambar 4.4 (c) menunjukan bahwa respons rPUAB terhadap shock output gap mengalami kenaikan satu standar deviasi rPUAB yang mencapai titik tertinggi pada periode kedua setelah terjadi shock . Setelah periode tersebut, rPUAB mengalami penurunan dan bergerak menuju daerah keseimbangan setelah periode kedua. Dari gambar 4.4 (c) tampak bahwa diperlukan time lag 1 (satu) triwulan bagi Log INF untuk merespon shock rSBI dan respon Log INF terhadap shock rSBI relatif kuat.

Sedangkan pengaruh jalur suku bunga yang terdiri dari suku bunga SBI, suku bunga PUAB, dan output gap membutuhkan tenggat waktu (time lag ) 4 triwulan atau 1 tahun untuk mempengaruhi output gap. Untuk Sedangkan pengaruh jalur suku bunga yang terdiri dari suku bunga SBI, suku bunga PUAB, dan output gap membutuhkan tenggat waktu (time lag ) 4 triwulan atau 1 tahun untuk mempengaruhi output gap. Untuk

Gambar 4.5

Time lag Transmisi Moneter Jalur Suku Bunga

Keterangan: Angka-angka pada jalur merupakan time lag atau kecepatan (2) Variance Decomposition Untuk output gap pada periode pertama pada tabel 4.6 dijelaskan oleh variabel output gap sendiri sebesar 97,29%, rSBI sebesar 0,00%, rPUAB sebesar 0,00%, Log M2 sebesar 1,32%, dan Log INF sebesar 1,38%. Semua variabel rata-rata mengalami kenaikan setelah periode pertama,kecuali variabel output gap sendiri dimana pada periode kedua sebesar 95,16%, dan periode ketiga sebesar 93,80% dan pada periode kesepuluh sebesar90,26%.

Untuk rSBI pada periode kelima sebesar 3,23% dan pada periode akhir sebesar 3,62%, untuk rPUAB pada periode kelima sebesar 0,48% dan pada periode terakhir sebesar 0,71%. Untuk Log M2 pada periode kelima sebesar 2,37% dan pada periode kesepuluh sebesar 2,35%. Dan untuk Log INF pada periode kelima sebesar 1,99% dan pada periode akhir sebesar 3,03%.

Suku Bunga

SBI

Suku Bunga PUAB

Output Gap

dalam merespon dan mampu menjelaskan variasi output gap di Indonesia pada periode (lag) keempat yaitu sebesar 2,85%.

Tabel 4.6 Variance Decomposition

Variance Decomposition of LOG_OG: Period

S.E.

LOG_INF

LOG_M2

LOG_OG

RPUAB RSBI 1 0.343065

0.717028 3.628488 Sumber : Eviews, diolah

4. Uji Signifikasi Parameter

a. Uji t

Tabel 4.7

Koefisien dan Nilai t Statistik Hasil Estimasi VAR

LOG_INF

LOG_M2

LOG_OG

RPUAB RSBI LOG_INF(-1)

-3.000692 [-1.78365] LOG_M2(-1)

LOG_OG(-1)

0.990481 [ 2.15452]* RPUAB(-1)

RSBI(-1)

Sumber : Eviews, diolah Ket

: - angka dalam kurung adalah nilai t

- t tabel = 2,04 (α = 5%; df : 44 - 6 = 38) - t tabel = 2,04 (α = 5%; df : 44 - 6 = 38)

b. Uji F

Uji F memperlihatkan signifikasi parameter secara bersama-sama pada tiap persamaan. Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa berdasarkan nilai F statistik, persamaan dengan variabel dependent LOG_INF, LOG_M2, RPUAB, dan RSBI menunjukan hasil yang signifikan 5%. Artinya variabel LOG_INF, LOG_M2, RPUAB, RSBI secara bersama-sama signifikan dalam mempengaruhi perubahan LOG_INF, LOG_M2, LOG_OG, RPUAB, dan RSBI.

Tabel 4.8

Nilai F Statistik Hasil Estimasi VAR

Variabe Dependent LOG_INF LOG_M2 LOG_OG RPUAB RSBI F-statistic

37.83218* 1002.132* 0.879074 62.65303* 96.81137* Sumber : Eviews, diolah

Ket

: - F tabel = 2,34

- (α = 5%; n-k = (44-6) = 38, k = 6 - tanda * menunjukan signifikan

Uji ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar variasi dari variabel- variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Dari hasil estimasi data dengan motode VAR, berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa inflasi dijelaskan sekitar 83% oleh variasi dari variabel independennya, variabel jumlah uang beredar (M2) dijelaskan sekitar 99% oleh variasi dari variabel independennya. Variabel output gap dijelaskan sekitar 10% oleh variasi dari variabel independennya, dan variabel suku bunga PUAB dijelaskan sekitar 89% oleh variasi dari variabel independennya. Sedangkan variabel suku bunga SBI dijelaskan sekitar 92% oleh variasi dari variabel independennya.

Tabel 4.9 Nilai R 2 Hasil Estimasi VAR

VARIABEL

LOG_INF LOG_M2 LOG_OG

RPUAB RSBI R-squared

0.894366 0.928990 Sumber : Eviews, diolah