14. Kurva Hasil Sumber : Boediono, 1994:94

Gambar 2.14. Kurva Hasil Sumber : Boediono, 1994:94

Ada tiga teori pokok mengenai struktur tingkat suku bunga menurut jangka waktu : (a) Teori Liquidity Preference

Teori ini mengatakan bahwa kurva hasil selalu mempunyai slope positif artinya tingkat suku bunga per tahun untuk pinjaman berjangka waktu lebih lama selalu lebih besar daripada tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu lebih pendek. Hal ini dapat terjadi karena dengan imbalan yang sama kreditur selalu mempunyai preference untuk memilih piutang yang lebih likuid.

(b) Teori Kelompok Pasar (The Prefered Market Habitat Theory) Teori ini mengatakan bahwa tingkat suku bunga yang berlaku bagi suatu kelompok pinjaman dengan jangka waktu tertentu ditentukan oleh permintaan dan penawaran untuk kelompok tersebut. Tingkat bunga untuk kelompok pinjaman dengan jangka waktu 1 bulan mungkin dapat lebih tinggi daripada (b) Teori Kelompok Pasar (The Prefered Market Habitat Theory) Teori ini mengatakan bahwa tingkat suku bunga yang berlaku bagi suatu kelompok pinjaman dengan jangka waktu tertentu ditentukan oleh permintaan dan penawaran untuk kelompok tersebut. Tingkat bunga untuk kelompok pinjaman dengan jangka waktu 1 bulan mungkin dapat lebih tinggi daripada

(c) Teori Klasik

Teori ini menekankan : · Peranan harapan masyarakat atau expectation mengenai pola

perkembangan tingkat suku bunga di masa mendatang dalam menentukan struktur tingkat suku bunga.

· Bahwa ada kelompok pasar seperti yang digambarkan oleh Teori Kelompok Pasar, tetapi antar kelompok yang satu dengan

yang lain sangat ditentukan situasi pasar lain dengan kata lain hubungan substitusinya sangat dekat (Boediono, 1994 : 97)

(c) Teori-teori Tingkat Suku Bunga

1) Teori Bunga Moneter

Teori Bunga Moneter terdiri dari Teori Bunga Klasik yang disebut juga Teori Loanable Funds, Teory Keynes yang disebut Teori Liquidity Preference , dan Teori Bunga Post Keynesian.

a) Teori Bunga Klasik

tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Pada tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan pengeluaran untuk konsumsi. Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga keinginan untuk melakukan investasi juga semakin kecil. Seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya jika keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayar untuk dana investasi tersebut yang merupakan ongkos untuk penggunaan dana. Semakin rendah tingkat bunga, maka seorang pengusaha akan lebih terdorong untuk investasi karena biaya penggunaan dana juga semakin kecil.

Grafik keseimbangan tingkat bunga dapat digambarkan seperti dalam gambar 2.15. Keseimbangan tingkat bunga ada pada titik io, di mana jumlah tabungan sama dengan investasi. Apabila tingkat bunga di atas io, jumlah tabungan melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Para penabung akan saling bersaing untuk meminjamkan dananya dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga turun kembali ke posisi io. Sebaliknya, apabila tingkat bunga di bawah io, para pengusaha akan saling bersaing untuk memperoleh dana yang Grafik keseimbangan tingkat bunga dapat digambarkan seperti dalam gambar 2.15. Keseimbangan tingkat bunga ada pada titik io, di mana jumlah tabungan sama dengan investasi. Apabila tingkat bunga di atas io, jumlah tabungan melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Para penabung akan saling bersaing untuk meminjamkan dananya dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga turun kembali ke posisi io. Sebaliknya, apabila tingkat bunga di bawah io, para pengusaha akan saling bersaing untuk memperoleh dana yang

Tingkat bunga Tabungan

investasi i

investasi 0

0 S Jumlah Rupiah yang Ditabung & Diinvestasikan