Analisis Data

E. Analisis Data

1. Regresi Linier Berganda

Analisa data regresi linier berganda adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, adapun berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan bantuan program SPSS for Windows versi 15.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel IV.11

Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Coefficients t

Sig. Model

B Std. Error

Beta

-1.050 .296 Memahami Harapan

Kerjasama dengan

Total Quality

Sumber: data primer diolah 2010

Dari tabel IV.11 yang merupakan hasil pengujian regresi linier berganda dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -2,051 + 0,141X 1 + 0,358X 2 + 0,276X 3 + 0,269X 4

Berdasarkan persamaan regresi di atas, dapat dibuat interpretasi sebagai berikut:

a) a = - 2 , 051 Nilai konstan pada persamaan regresi di atas adalah -2,051 dengan

parameter negatif. Hal ini berarti bahwa tanpa adanya implementasi relationship marketing yang terdiri dari variabel memahami harapan nasabah (understanding customer expectation), kerjasama dengan nasabah (building service partnership), Total Quality Management, dan pemberdayaan karyawan (empowering employees), maka akan menurunkan loyalitas nasabah PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Wonogiri.

b) b 1 = 0 , 141 Besar nilai koefisien regresi untuk variabel memahami harapan

nasabah (understanding customer expectation) (X 1 ) adalah 0,141 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa semakin baik memahami harapan nasabah (understanding customer expectation) maka akan semakin meningkatkan loyalitas nasabah PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Wonogiri dengan asumsi variabel lain konstan.

c) b 2 = 0 , 358 Besar nilai koefisien regresi untuk variabel kerjasama dengan nasabah

(building service partnership) (X 2 ) adalah 0,358 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa semakin baik kerjasama dengan nasabah (building service partnership) maka akan semakin meningkatkan loyalitas nasabah PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Wonogiri dengan asumsi variabel lain konstan.

d) b 3 = 0 , 276 Besar nilai koefisien regresi untuk variabel Total Quality Management

(X 3 ) adalah 0,276 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat Total Quality Management maka akan semakin meningkatkan loyalitas nasabah PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Wonogiridengan asumsi variabel lain konstan.

e) b 4 = 0 , 269 Besar nilai koefisien regresi untuk variabel pemberdayaan karyawan

(empowering employees) (X 4 ) adalah 0,269 dengan parameter positif.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pemberdayaan karyawan (empowering employees) maka akan semakin meningkatkan loyalitas nasabah PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Wonogiri dengan asumsi variabel lain konstan.

2. Uji t

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2006: 40). Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara individu atau tidak terhadap variabel dependen, maka dapat diketahui melalui nilai signifikansi uji t (Sig t). Apabila nilai signifikansi uji t (Sig t) lebih besar dari level of significant yang digunakan, maka variabel independen secara individu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Tetapi apabila nilai signifikansi uji t (Sig t) lebih kecil dari level of significant yang digunakan, maka variabel independen secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan level of

significant () a sebesar 5% atau 0,05. Adapun hasil perhitungannya

menggunakan bantuan bantuan program SPSS for Windows versi 15.0 adalah sebagai berikut:

Tabel IV.12 Hasil Uji t

Sig (Constant)

Variabel Coefficient Beta t

Memahami Harapan Nasabah 0.141 0.170 2.301 0.024 Kerjasama dengan Nasabah

0.358 0.240 2.931 0.004 Total Quality Management

0.276 0.249 3.032 0.003 Pemberdayaan Karyawan

Sumber: data primer diolah 2010

Berdasarkan Tabel IV.12 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi uji t (Sig t) untuk setiap variabel lebih kecil dari level of significant ( α = 0,05).

a. Nilai signifikansi untuk variabel memahami harapan nasabah sebesar 0,024 < 0,05.

b. Nilai signifikansi untuk variabel kerjasama dengan nasabah sebesar 0,004 < 0,05.

c. Nilai signifikansi untuk variabel Total Quality Management sebesar 0,003 < 0,05.

d. Nilai signifikansi untuk variabel pemberdayaan karyawan sebesar 0,000 < 0,05.

Hal ini berarti bahwa variabel independen yang terdiri dari memahami harapan nasabah (understanding customer expectation), kerjasama dengan nasabah (building service partnership), Total Quality Management , dan pemberdayaan karyawan (empowering employees) secara parsial atau individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu loyalitas nasabah.

3. Uji F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

dilakukan dengan menggunakan level of significant () a sebesar 5% atau

0,05. Adapun hasil pengujiannya menggunakan bantuan bantuan program SPSS for Windows versi 15.0 adalah sebagai berikut:

Tabel IV.13 Hasil Uji F

df Mean Square F Sig.

1 a Regression 855.783 4 213.946 39.560 .000 Residual

99 Sumber: data primer diolah 2010

Total

Tabel IV.13 menunjukkan nilai signifikansi uji F (Sig F) sebesar 0,000 lebih kecil dari level of significant ( α = 0,05) . Hal ini berarti bahwa variabel independen yang terdiri dari memahami harapan nasabah (understanding customer expectation), kerjasama dengan nasabah (building service partnership), Total Quality Management, dan pemberdayaan karyawan (empowering employees) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap terhadap variabel dependen loyalitas nasabah.

4. 2 Koefisien Determinasi (R )

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk menunjukkan sampai seberapa besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang ada dalam model (Ghozali, 2001: 42). Hal ini ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi ( 2 R ) yang

2 besarnya antara 0 sampai 1 atau 2 0 £R £ 1 . Jika R mendekati 1, menunjukan bahwa variabel independen yang dipakai dapat menjelaskan

dengan baik variabel dependennya sehingga model yang digunakan dapat dikatakan baik. Sedangkan, jika nilai 2 R mendekati 0, berarti bahwa

variabel independen tidak berpengaruh atau tidak dapat menjelaskan variabel dependen sehingga model yang digunakan kurang tepat. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Std. Error of the Mode

R Square

Adjusted R Square Estimate

1 a .790 .625

Sumber: data primer diolah 2010

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai R 2 sebesar 0,609. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang terdiri

dari memahami harapan nasabah (understanding customer expectation), kerjasama dengan nasabah (building service partnership), Total Quality Management , dan pemberdayaan karyawan (empowering employees) dapat menjelaskan dengan baik tentang variabel dependennya yaitu loyalitas nasabah sebesar 60,9%, sedangkan sisanya sebesar 39,1% dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model penelitian. Berdasarkan analisis tersebut dari memahami harapan nasabah (understanding customer expectation), kerjasama dengan nasabah (building service partnership), Total Quality Management , dan pemberdayaan karyawan (empowering employees) dapat menjelaskan dengan baik tentang variabel dependennya yaitu loyalitas nasabah sebesar 60,9%, sedangkan sisanya sebesar 39,1% dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model penelitian. Berdasarkan analisis tersebut