agar jamaah mampu mengendalikan hawa nafsunya untuk mendapatkan ridho dari Allah.
c. Tolong menolong
Tolong menolong merupakan sikap senang menolong orang lain baik dalam bentuk material maupun dalam bentuk tenaga moril.
Dalam ibadah haji, tolong menolong dapat dilihat ketika jamaah melempar jumrah. Ketika ada jamaah yang tidak mampu untuk
melaksanakan pelemparan jumrah, maka jamaah lain wajib membantunya. Selain itu, bisa juga dilihat ketika ada jamaah yang tersesat, maka bagi
jamaah lain untuk membantu menunjukkan jalan yang benar. Prinsip tolong menolong ini sesuai dengan firman Allah:
ناوْﺪﻌْ݆او ْ݉܂ﺈْ݆ا ﻰ݇ܲ اﻮݎوﺎﻌ۾ ﺎ݆و ىﻮْﻘﱠۿ݆او ﱢﺮﺒْ݆ا ﻰ݇ܲ اﻮݎوﺎﻌ۾و ةﺪﺋﺎﻤ݆ا
:
Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
12
QS. Al-Maidah: 2 Dengan tolong menolong di antara jamaah, maka akan tercipta
suasana yang damai sehingga ukhuwah islamiyah bisa terwujud di antara kaum muslimin.
d. Persaudaraan
Allah SWT mensyari’atkan ibadah haji, sehingga umat Islam berkumpul di suatu tempat dengan berbagai jenis bangsa, suku atau ras
yang berjauhan asal negara dan daerahnya.
13
Dengan perkumpulan yang berasal dari berbagai negara dan bangsa yang jauh itu, tentu terjadi
perkenalan dan persahabatan. Prinsip ta’aruf ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Quran:
12
Depag, ibid., hlm. 105.
13
Ishak Farid, Ibadah Haji dalam Filsafat Hukum Islam, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999, hlm. 77.
܆و ﻰ܃ْݎأو ﺮآذ ْﻦ݊ ْ݉آﺎݏْﻘ݇ﺧ ﺎﱠݎإ سﺎﱠݏ݆ا ﺎﻬڱݚأ ﺎݚ ݅ﺋﺎﺒܾو ﺎ۸ﻮﻌﺷ ْ݉آﺎݏْ݇ﻌ
ﺮݛﺒﺧ ݉ݛ݇ܲ ﻪﱠ݆݇ا ﱠنإ ْ݉آﺎﻘْ۾أ ﻪﱠ݆݇ا ﺪْݏܲ ْ݉ﻜ݊ﺮْآأ ﱠنإ اﻮﻓرﺎﻌۿ݆ تاﺮ܇ﺤ݆ا
: ١
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. Al-Hujurat: 13
14
Ibadah haji adalah kebersamaanjama’ah umat Islam untuk ibadah kepada Allah SWT. Mereka melaksanakan apa yang diperintahnya dan apa
yang dilarang-Nya. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan ridho-Nya. Dengan pertemuan dan kebersamaan itu, mereka menjalin
ukhuwah Islamiyah seagama tanpa membedakan suku, ataupun ras. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
݉݇ﺴﻤ݆ا اﻮﺧا ݉݇ﺴﻤ݆ا ﻻ
ݚ ﻻو ﻪﻤ݇ܯݚ ﻪﻤ݇ﺴ
15
ىﺬ݊ﺮۿ݆ا ݐاور
“Orang muslim itu saudara bagi orang muslim lainnya. Dia tidak menzaliminya dan tidak pula membiarkannya dizalimi.”
Dengan menjalin ukhuwah Islamiyah mereka akan saling tolong menolong dengan jama’ah yang lain.
Menurut Syekh Ali Ahmad Al-Jurjani bahwa dengan pertemuan dan perkenalan ini, mereka menjalin persaudaraan seagama tanpa ada
perbedaan suku ataupun ras.
16
Karena dalam pertemuan ini Allah melarang mereka saling berdebat yang mendorong terjadinya permusuhan dan
pertumpahan darah.
14
Depag, op.cit., hlm. 517.
15
Turmudzi, Shahih Sunan Turmudzi, Juz IV, Beirut: Daar Ilmiah, tt, hlm. 26.
16
Ishak Farid, op.cit., hlm. 79.
BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK
PADA IBADAH HAJI A.
Hubungan Ibadah Haji dengan Pendidikan
Ibadah dalam Islam merupakan jalan hidup yang sempurna. Nilai hakiki ibadah terletak pada keterpaduan antara tingkah laku, perbuatan dan
pikiran. Islam dengan tegas memandang amal aktivitas bernilai apabila dalam pelaksanaannya manusia menjalin hubungan dengan Tuhannya serta
bertujuan merealisasi kebaikan bagi dirinya dan masyarakatnya. Karakteristik sistem pendidikan Islam yang menonjol adalah sistem
ibadahnya. Hubungan terus menerus dengan Allah merupakan proses pendidikan Islam. Pelaksanaan kebaikan yang hakiki tidak dapat dijamin tanpa
hubungan yang hidup antara individu dan penciptanya. Demikian pula penegakan kebenaran dan keadilan baru dapat dikatakan terjamin manakala
semua manusia sama-sama berorientasi kepada Tuhan, baik ketika beribadah maupun bekerja, baik dalam tingkah laku sehari-hari maupun kehidupan biasa.
Dari prinsip di atas terlihat hubungan yang erat antara akhlak yang mulia dan konsep ibadah dalam pendidikan Islam. Metode yang digunakan
Islam dalam mendidik jiwa adalah menjalin hubungan terus menerus antara jiwa dan Allah di setiap saat dalam segala aktivitas dan pada setiap
kesempatan berpikir. Konsep ibadah berkaitan erat dengan dasar akhlaki. Konsep ibadah
berpusat pada prinsip dasar bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah Allah di muka bumi. Fungsi khalifah di muka bumi akan terealisasi apabila
tingkah laku, akhlak, ilmu dan perbuatan manusia sesuai dengan format yang telah digariskan oleh Allah.
Dengan demikian, ibadah merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mengarahkan pendidikan kepada orientasi akhlaki yang lurus serta
merealisasi pendidikan secara seimbang dan komprehensif.