22
dilaksanakan. Undang-undang itu sering terasa kejam apabila dilaksanakan secara ketat “Lex dura, set tamen scripta” undang-undang itu kejam, tetapi demikianlah
bunyinya.
32
2. Konsepsi
Konsep diartikan
sebagai kata
yang menyatakan
abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal yang berbentuk khusus.
33
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan antara teori dan observasi, antara
abstraksi dengan realitas.
34
“Pemakaian konsep terhadap istilah yang digunakan terutama dalam judul penelitian, bukanlah untuk keperluan mengkomunikasikannya semata-mata dengan
pihak lain. Sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, tetapi juga demi menuntun peneliti sendiri didalam menangani proses penelitian dimaksud.”
35
Konsepsi ini bertujuan untuk menghindari salah pengertian atau penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
32
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty, 1988, hal. 58.
33
Sumadi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1998, hal. 4.
34
Masri Singaribun dkk, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1989, hal. 34.
35
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1999, hal. 107-108.
Universitas Sumatera Utara
23
Oleh karena itu dalam penelitian ini didefinisikan beberapa konsep dasar atau istilah, agar di dalam pelaksanaannya diperoleh hasil penelitian yang sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan, yaitu : 1. Analisis yuridis adalah menganalisa secara hukum
2. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
36
3. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
37
4. Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh Wajib PajakWP, baik yang berasal dari
dalam negeri maupun dari luar negeri, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menamah kekayaan WP yang bersangkutan dengan nama
dan dalam bentuk apapun.
38
5. Penghasilan adalah setiap pendapatan seperti gaji, honorarium, upah, jasa, dan lain-lain yang diperoleh dengan cara halal, baik rutin seperti
36
Gusfahmi, Op. Cit., hal. 25.
37
Mohammad Zain dan Suryo Hermana, Himpunan Undang-Undang Perpajakan 2010, Jakarta: PT.Indeks, 2010, hal. 2
38
Pasal 4 ayat1, Undang-Undang Pajak Penghasilan, UU No. 36 Tahun 2008, LN.No.133, TLN No.4893 Tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
24
pejabat negara, pegawai atau karyawan, maupun tidak rutin seperti dokter, pengacara, konsultan, dan sejenisnya, serta pendapatan yang
diperoleh dari pekerjaan bebas lainnya.
39
6. Tarif Progressif adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin besar bila jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak juga
semakin besar.
40
7. Pajak PenghasilanPPh
dikenakan terhadap
orang pribadi
atau perseorangan dan badan berkenaan dengan penghasilan yang diterima
atau diperolehnya selama satu tahun.
41
8. Penghasilan Kena
Pajak merupakan
dasar perhitungan
untuk menentukan besarnya pajak penghasilan yang terutang.
42
9. Self assessment maksudnya semua Wajib PajakWP diberikan
kepercayaan penuh untuk melaksanakan kewajiban pembayaran pajak dengan cara menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan
pajaknya sendiri.
43
39
Pertama, Fatwa MUI Zakat Penghasilan, Nomor 3 Tahun 2003.
40
Richard Burton dan Wirawan B.Ilyas, Hukum Pajak, Jakarta: PT. Salemba Empat, 2001, hal. 25.
41
Pasal 1, Undang-Undang Pajak Penghasilan, UU No.7 Tahun 1983 LN.No. 50.
42
Gustian Djuanda, Op. Cit., hal. 101.
43
Pasal 12, Undamg-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, UU No.6 Tahun 1983.
Universitas Sumatera Utara
25
10. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya
sesuaidengan syariat Islam.
44
11. Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat.
45
12. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.
46
13. Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.
47
14. Lembaga Amil Zakat adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki
tugas membantu
pengumpulan, pendistribusian
dan pendayagunaan zakat.
48
G. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan bersifat deskriptif, maksudnya suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis hukum
baik dalam bentuk teori maupun praktek dari hasil penelitian di lapangan
49
tentang
44
Pasal 1 ayat2, Undang-Undang Pengelolaan Zakat, UU N0.23 Tahun 2011 LN.No.115, TLN No.5255 Tahun 2011
45
Pasal 1 ayat5, Undang-Undang Pengelolaan Zakat.
46
Pasal 1 ayat6, Undang-Undang Pengelolaan Zakat.
47
Pasal 1 ayat7, Undang-Undang Pengelolaan Zakat.
48
Pasal 1 ayat8, Undang-Undang Pengelolaan Zakat.
49
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986, hal. 63.
Universitas Sumatera Utara
26
Analisis Yuridis
Terhadap Pembayaran
Zakat dalam
Pengenaan Pajak
Penghasilan. Jenis penelitian atau metode pendekatan yang dilakukan adalah metode
penelitian hukum normatifyuridis normatif atau disebut juga penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang dilakukan secara meneliti bahan pustaka
atau data sekunder belaka.
50
Pendekatan dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan perundang- undanganstatute approach. “ “Pendekatan undang-undang statute approach
dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani.”
51
2. Teknik Pengumpulan Data