26
Analisis Yuridis
Terhadap Pembayaran
Zakat dalam
Pengenaan Pajak
Penghasilan. Jenis penelitian atau metode pendekatan yang dilakukan adalah metode
penelitian hukum normatifyuridis normatif atau disebut juga penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian hukum yang dilakukan secara meneliti bahan pustaka
atau data sekunder belaka.
50
Pendekatan dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan perundang- undanganstatute approach. “ “Pendekatan undang-undang statute approach
dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani.”
51
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari penelitian kepustakaan yang didukung penelitian lapangan. Penelitian kepustakaanlibrary research yaitu menghimpun
data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.
52
Bahan utama dari penelitian ini adalah data primer yang dilakukan dengan menghimpun bahan-bahan berupa:
50
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2003, hal. 13-14.
51
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2009, hal . 93.
52
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op. Cit., hal. 39.
Universitas Sumatera Utara
27
a. Bahan hukum primer yaitu hukum yang mengikat dari sudut norma
dasar, peraturan dasar dan perundang-undangan,
53
yaitu : 1. Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan. 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2000 tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan PPh.
6. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional.
7. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-163PJ2003 tentang Perlakuan Zakat Atas Penghasilan Dalam Penghitungan
Penghasilan Kena Pajak Pajak Penghasilan. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2009 tentang Bantuan atau
Sumbangan Termasuk Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 tentang Zakat atau Sumbangan
Keagamaan yang Sifatnya
Wajib yang Boleh
Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto. 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254PMK.032010 tentang
Tata Cara Pembebanan Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto.
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat 12. Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-6PJ2011 Tahun 2011 tentang
Pelaksanaan Pembayaran dan Pembuatan Bukti Pembayaran atas
53
Ibid., hal. 55.
Universitas Sumatera Utara
28
Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto.
13. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-33PJ2011 tentang Badan Lembaga yang Dibentuk atau Disahkan oleh Pemerintah
yang Ditetapkan sebagai Penerimaan Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan Dari
Penghasilan Bruto.
14. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-15PJ2012
tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 33PJ2011 tentang BadanLembaga yang Dibentuk atau Disahkan
oleh Pemerintah yang Ditetapkan Sebagai Penerima Zakat atau Sumbangan
Keagamaan yang Sifatnya
Wajib yang
Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto.
15. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Zakat Penghasilan.
b. Bahan hukum sekunder terutama adalah buku teks karena buku teks
berisi mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan- pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi.
54
Bahan hukum sekunder yaitu semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi, yang terdiri atas :
1. Buku-buku literatur atau bacaan yang menjelaskan mengenai pembayaran zakat dalam pengenaan pajak penghasilan.
2. Hasil-hasil penelitian tentang pembayaran zakat dalam pengenaan pajak penghasilan.
3. Pendapat ahli yang berkompeten dengan penelitian.
54
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Praditya Paramitha, 2005, hal. 141.
Universitas Sumatera Utara
29
4. Tulisan dari para ahli yang berkaitan dengan zakat dalam pengenaan pajak penghasilan.
c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan tambahan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang terdapat dalam penelitian,
55
yaitu : 1. Kamus Bahasa Indonesia
2. Kamus Bahasa Arab 3. Surat Kabar
4. Internet, makalah-makalah yang berkaitan dengan objek penelitian.
3. Alat Pengumpulan Data