16
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis dan praktis, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam bidang pengetahuan dan menjadi bahan kajian lebih lanjut untuk melahirkan
peraturan pelaksanaan dari zakat sebagai pengurang pajak penghasilan.
2. Manfaat Praktis .
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat memberikan masukan para praktisi maupun bagi pihak terkait mengenai penerapan zakat sebagai pengurang
pajak penghasilan.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran kepustakaan khususnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara, penelitian tentang Analisis Yuridis Terhadap Pembayaran Zakat
Dalam Pengenaan Pajak Penghasilan, belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, namun beberapa penelitian yang membahas mengenai zakat dan pajak,
antara lain diteliti oleh : 1. Fauzah Nur Aksa, NIM 0021050008, mahasiswi Program Pasca Sarjana
Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara tahun 2000, berjudul Zakat dan Pajak Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah di Propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam Berdasarkan Pandangan Para Ulama Dan
Universitas Sumatera Utara
17
Para Ahli Hukum. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian tersebut adalah :
a. Bagaimanakah peranan penerimaan dari sektor pajak terhadap pendapatan negara?
b. Bagaimanakah ketentuan-ketentuan tentang Pajak Penghasilan yang diatur dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2000 diterapkan terhadap
Yayasan? c. Bagaimanakah tata cara pembebanan pajak penghasilan terhadap
Yayasan? d. Apakah
yang menjadi
faktor pendukung
dan penghambat
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan terhadap Yayasan?
2. Nur Oloan, NIM 057011065, mahasiswi Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara tahun 2005, berjudul
Analisis Yuridis Terhadap Pengelolaan Zakat Oleh Lembaga Amil Zakat Al Hijrah Sumut.Adapun permasalahan yang dibahas dalam
penelitian tersebut adalah : a. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan zakat oleh Lembaga Amil Zakat
Al Hijrah Sumatera Utara? b. Apakah Lembaga Amil Zakat Al Hijrah mampu mengurangi
masyarakat miskin sekitarnya?
Universitas Sumatera Utara
18
c. Kendala-kendala apakah yang timbul dalam pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Al Hijrah Sumatera Utara?
Oleh karenanya maka penulis berkeyakinan bahwa penelitian yang penulis lakukan ini jelas dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, karena senantiasa
memperhatikan ketentuan-ketentuan atau etika penelitian yang harus dijunjung tinggi baik peneliti atau akademis.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori
Dalam dunia ilmu, teori menempati kedudukan yang penting karena memberikan sarana kepada kita untuk bisa merangkum serta memahami masalahyang
kita bicarakan secara lebih baik.
24
Teori adalah suatu kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, tesis mengenai sesuatu kasus atau permasalahanproblem yang dijadikan bahan
perbandingan, pegangan teoritis, yang mungkin disetujui ataupun tidak disetujui yang dijadikan masukan dalam membuat kerangka berpikir dalam penulisan.
25
Teori hukum boleh disebut sebagai kelanjutan dari usaha mempelajari hukum positif. Pada saat orang mempelajari hukum positif, maka ia sepanjang waktu
dihadapkan pada peraturan-peraturan hukum dengan segala cabang kegiatan dan permasalahannya. Menurut Radbruch, tugas teori hukum adalah “membikin jelas
24
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2006, hal. 259.
25
M.Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Medan: Sofmedia, 2012, hal. 129.
Universitas Sumatera Utara
19
nilai-nilai oleh postulat-postulat hukum sampai kepada landasan filosofisnya yang tertinggi.”
26
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada teori keadilan dan kepastian hukum, khususnya keadilan dan kepastian hukum dari
zakat sebagai pengurang pajak penghasilan. Menurut
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Pasal 4 ayat1 dikenal dua jenis zakat yaitu zakat mal dan zakat fitrah. Namun
tidak semua zakat dapat sebagai pengurang dari penghasilan tidak kena pajak dari pajak penghasilan. Adapun syarat zakat agar dapat diperhitungkan sebagai pengurang
Penghasilan Kena Pajak pada Pajak Penghasilan menurut pasal 9 ayat1 huruf g Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak PenghasilanPPh
adalah zakat yang dibayar kepada Badan Amil Zakat BAZ atau Lembaga Amil
ZakatLAZ yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah. Pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-6PJ2011 bahwa zakat
atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto apabila tidak dibayarkan oleh Wajib Pajak kepada Badan Amil
Zakat, Lembaga Amil Zakat atau lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan Pemerintah.
27
26
Satjipto Rahardjo, Op. Cit., hal. 260
27
Pasal 3 huruf a, Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-6PJ2011, tentang Pelaksanaan Pembayaran dan Pembuatan Bukti Pembayaran atas Zakat atau Sumbangan Keagamaan
yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto.
Universitas Sumatera Utara
20
Kenyataan di lapangan kebanyakan para muzaki menyerahkan zakat atas nama individu
kepada lembaga amil zakat yang sifatnya lokal atau langsung menyerahkan zakat tersebut kepada mustahiq.
Makna-makna keadilan dalam Islam antara lain : Adil berarti sama, tidak membedakan seseorang dengan yang lain terdapat QS. An Nisa ayat 58. Adil berarti
seimbang terdapat dalam QS. Al Infithar ayat 6-7. Adil berarti perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu pada setiap pemiliknya. Adil yang
dinisbatkan pada Ilahi yaitu keadilan Ilahi merupakan rahmat dan kebaikan-Nya. Keadilan-Nya mengandung konsekuensi bahwa rahmat Allah tidak tertahan untuk
diperoleh sejauh makhluk itu dapat meraihnya.
28
Keadilan menurut Islam tidak hanya merupakan dasar dari masyarakat Muslim yang sejati sebagaimana di masa lampau dan seharusnya di masa mendatang.
Dalam Islam, antara keimanan dan keadilan tidak terpisah. Orang yang imannya benar dan berfungsi dengan baik akan selalu berlaku adil terhadap sesamanya. Dalam
Al Qur’an, keadilan dinyatakan dengan istilah “adl” dan “Qist”. Pengertian adil dalam Al Qur’an sering terkait dengan sikap seimbang dan menengahi. Dalam
semangat moderasi
dan toleransi,
juga dinyatakan
dengan istilah
“wasath”pertengahan. “Wasath”
adalah sikap
berkeseimbangan antara
dua
28
Nurul Huda Maarif, Keadilan dalam Islam, Nuhamaarif.blogspot.com, diakses pada tanggal 19 September 2013 pukul 21.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
21
ektrimitas serta realitas dalam memahami tabiat manusia, baik dengan menolak kemewahan maupun aksetisme yang berlebihan.
29
Keadilan menurut Roscoe Pound dikonsepkan sebagai hasil-hasil konkrit yang bisa diberikan kepada masyarakat. Menurut Roscue Pound, bahwa hasil yang
diperoleh itu hendaknya berupa pemuasan kebutuhan manusia sebanyak-banyaknya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Yang mana dengan kata lain semakin meluas
atau banyak pemuasan kebutuhan manusia tersebut maka akan semakin efektif menghindari pembenturan antara manusia.
30
Menurut Radbruch, hubungan antara keadilan dan kepastian hukum perlu diperhatikan. Oleh sebab kepastian hukum harus dijaga demi keamanan dalam
Negara, maka hukum positif selalu harus ditaati, pun pula kalau isinya kurang adil atau juga kurang sesuai dengan tujuan hukum. Tetapi terdapat kekecualian yakni
bilamana pertentangan antara isi tata hukum dan keadilan menjadi begitu besar, sehingga tata hukum itu tampak tidak adil pada saat tata hukum itu boleh
dilepaskan.
31
Tanpa kepastian hukum orang tidak tahu apa yang harus diperbuatnya dan akhirnya timbul keresahan. Tetapi terlalu menitikberatkan kepada kepastian hukum,
terlalu ketat mentaati peraturan hukum, akibatnya kaku dan akan menimbulkan rasa tidak adil. Apapun yang terjadi peraturannya adalah demikian dan harus ditaati atau
29
Zamakhsyari, Teori-TeoriHukum Islam Dalam Fiqih dan Ushul Fiqih, Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2013, hal. 99.
30
Roscue Pound, Pengantar Filsafat Hukum, Jakarta: Bharata Karya Aksara, 1982, hal. 80.
31
Theo Huijbers, Filsafat Dalam Lintas Sejarah, Yogyakarta: Kanisius, 1982, hal. 163.
Universitas Sumatera Utara
22
dilaksanakan. Undang-undang itu sering terasa kejam apabila dilaksanakan secara ketat “Lex dura, set tamen scripta” undang-undang itu kejam, tetapi demikianlah
bunyinya.
32
2. Konsepsi