2 Piutang yang akan diterima.
Piutang yang akan diterima merupakan kontrak prestasi yang sebenarnya sudah menjadi hak perusahaan, akan tetapi belumtidak saatnya untuk diterima,
piutang ini timbul pada suatu akhir periode dimana sebenarnya tagihan tersebut akan diterima pada periode yang akan datang.
Penggolongan piutang dan umur piutang dapat digolongkan ke dalam 4 jenis, yaitu:
1. Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan tertagihnya dalam 1
satu tahun atau siklus usaha normal. 2.
Piutang tidak lancar adalah tagihanpiutang yang tidak dapat ditagih dalam jangka waktu 1 satu tahun.
3. Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi
dikarenakan pelanggan mengalami kerugianbangkrut tidak tertagih. 4.
Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk menghindari piutang tidak tertagih.
3. Besar Kecilnya Piutang dalam Perusahaan
Penentuan besar kecinya jumlah piutang serta kebijakan penjualan secara kredit merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan dan mengendalikan jumlah
piutang. Gitosudarmo 2002:82 menyatakan besar kecilnya jumlah piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Volume penjualan 2. Syarat pembayaran bagi penjualan kredit
3. Ketentuan mengenai batas volume penjualan secara kredit 4. Kebisaan pelanggan membayar para pelanggan kredit
5.Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan
Universitas Sumatera Utara
4. Biaya Atas Piutang
Dengan dilaksanakan penjualan atas kredit yang kemudian menimbulkan terjadinya piutang, maka perusahaan menanggung resiko akibat piutang tersebut.
Resiko akibat piutang adalah berupa biaya-biaya yang mengurangi besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Biaya-biaya tersebut adalah Gitosudarmo 2002:82-83 :
1. Biaya penghapusan piutang 2. Biaya pengumpulan piutang
3. Biaya administrasi 4. Biaya sumber dana
5. Perputaran Piutang
Drs. Munawir 2001:75 menyatakan bahwa: “Posisi piutang dan taksiran
waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang turn over receivable yaitu, dengan membagi total penjualan kredit neto
dengan piutang rata-rata”.
Warren Reeve 2005:407 meyatakan perputaran piutang adalah “Usaha account receivable turn over untuk mengukur seberapa sering piutang usaha
berubah menjadi kas dalam setahun”.
Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang itu ditentukan dua faktor utama, yaitu penjualan kredit dan rata-rata
piutang. Rata-rata piutang dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan piutang awal periode dengan piutang akhir periode dibagi dua. Adakalanya angka
Universitas Sumatera Utara
penjualan kredit untuk suatu periode tertentu tidak dapat diperoleh sehingga yang digunakan sebagai penjualan kredit adalah angka total penjualan.
Dari uraian di atas maka perputaran piutang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dengan menggunakan perputaran piutang dapat pula waktu rata-rata pengumpulan piutang tersebut, yaitu dengan membagi jumlah hari dalam satu
tahun dengan tingkat perputaran piutang tersebut atau rasio antara piutang rata- rata kali jumlah hari dalam setahun dengan total penjualan kredit, hasilnya
menunjukan berapa hari piutang tersebut tidak dapat ditagih atau days of Receiveable yang umumnya 1 satu sampai 2 dua bulan. Rumusnya sebagai
berikut : Days of Receiveable =
Piutang Rata-Rata Penjulan Kredit
X 360
6. Persediaan