METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010,

pengambilan sampel

purposive sampling. Kriteria pemilihan perusahaan yang diambil sebagai sampel adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan kelengkapan data untuk 5

tahun terakhir dalam rangka mengukur beberapa variabel seperti tingkat volatilitas earnings, volatilitas returns, dan tingkat pertumbuhan aset perusahaan. Kriteria selanjutnya adalah perusahaan pada industri manufaktur

mempunyai karakteristik padat modal, degree of operating leverage tinggi, dan operational risk yang tinggi sehingga perusahaan manufacturing cenderung berhati-hati

leverage ratio yang stabil (Indrawati dan Suhendro, 2006). Sampel

penelitian ini tidak meliputi perusahaan yang bergerak dalam sektor keuangan, pertambangan, agrikultur, dan konstruksi, karena memiliki ketentuan pajak khusus. Perusahaan dalam industri keuangan tidak dimasukkan dalam penelitian karena memiliki struktur laporan keuangan dan highly regulated dibandingkan industri lain pada

umumnya. Model penelitian mengacu pada model yang digunakan oleh Bathala et al. (1994). Pengembangan yang dilakukan pada model tersebut dengan menyertakan variabel yang diuji yaitu variabel yang menunjukkan proksi anggota komisaris independen dan komite audit. Untuk menguji keterkaitan yang bersifat saling berhubungan maka model yang digunakan adalah regresi linier simultan. Bathala et al. (1994) menggunakan pendekatan ini karena rasio utang jangka panjang (leverage) dan kepemilikan managerial saling berhubungan sehingga kedua variabel tersebut bersifat endogenous dalam suatu sistem. Kondisi ini terjadi karena kepemilikan managerial dan utang jangka panjang merupakan merupakan satu kesatuan dalam proses pengambilan keputusan managerial pada kerangka berfikir agensi. Pendekatan persamaan simultan ini merupakan perbaikan dari penggunaan persamaan tunggal dalam penelitian struktur pembiayaan (Bathala, 1994). Persamaan simultan yang digunakan di-estimasi menggunakan metode two-stage least-squares (2- SLS). Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Data-data yang digunakan adalah data sekunder time series meliputi data arus kas harian tahun 2009 yang diperoleh dari database Direktorat Akuntansi dan Pelaporan pada DJPBN dan data penerbitan SUN tahun 2009 yang diperoleh dari Direktorat Surat Utang Negara pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU). Berikut adalah definisi operasional yang dijelaskan oleh variabel- variabel dalam penelitian ini.

DR = α0 + α1ERNVOL + α2DEPR + α3GROWTH + α4BOD_IN + α5AC + α6MGROWN + α7RDAD + μ (1)

MGROWN = β0 + β1STKVOL + β2GROWTH + β3TA + β4BOD_IN + β5AC + β6DR + α7RDAD + ν

Keterangan : DR

: Perbandingan nilai buku utang jangka panjang dibagi dengan nilai buku ekuitas

ERNVOL : Standar deviasi Earnings Before Income and Tax (EBIT) selama 5

(lima) tahun dibagi dengan rata- rata total aset selama 5 (lima) tahun

DERP : Perbandingan antara rata-rata deprisiasi fixed assets tahunan selama 5 tahun terhadap earnings sebelum penyusutan, bunga, dan pajak

GROWTH : % tingkat pertumbuhan assets dalam 5 (lima) tahun terakhir BOD_IN

: Jumlah komisaris independen dibandingkan dengan total jumlah seluruh anggota dewan komisaris

AC : Perbandingan jumlah anggota komite audit dan dipimpin oleh komisaris independen dibanding jumlah anggota dewan komisaris

MGROWN : %

kepemilikan

dari insider

ownerships

STKVOL : Standar deviasi return saham

bulanan selama 5 tahun

TA

: Log dari total aset

RDAD : Perbandingan rata-rata biaya riset dan pengembangan serta biaya iklan dengan rata-rata penjualan selama 5 tahun terakhir

Variabel dependen yang digunakan adalah variabel kewajiban atau utang jangka panjang (DR) pada persamaan pertama yang diukur dengan menggunakan rasio dari nilai buku utang jangka panjang dibandingkan dengan nilai buku ekuitas. Karena persamaan yang digunakan menggunakan pendekatan simultan maka variabel kepemilikan managerial (MGROWN) menjadi salah satu variabel independen dari persamaan pertama. Hubungan yang terjadi antara variabel ini dengan variabel utang jangka panjang (DR) diperkirakan memiliki hubungan negatif sehingga semakin besar tingkat kepemilikan managerial, maka semakin tinggi tingkat alignment dengan pemegang saham lainnya sehingga cenderung perusahaan akan mengurangi utang jangka panjang dan lebih memilih pembiayaan secara internal melalui kepemilikan saham oleh

manajemen. Kepemilikan saham oleh manajemen pada dasarnya merupakan upaya agar manajemen bertindak efisien (Christie dan Zimmerman, 1994) dan memberikan insentif untuk menyusun laporan keuangan yang lebih berkualitas (Ball et al., 2003). Menurut Friend dan Hasbrouck (1988) dan Friend dan Lang (1988) menjelaskan bahwa kepemilikan managerial (insider) mempunyai kepentingan atas keberlangsungan perusahaan karena risiko utang jangka panjang lebih manajemen. Kepemilikan saham oleh manajemen pada dasarnya merupakan upaya agar manajemen bertindak efisien (Christie dan Zimmerman, 1994) dan memberikan insentif untuk menyusun laporan keuangan yang lebih berkualitas (Ball et al., 2003). Menurut Friend dan Hasbrouck (1988) dan Friend dan Lang (1988) menjelaskan bahwa kepemilikan managerial (insider) mempunyai kepentingan atas keberlangsungan perusahaan karena risiko utang jangka panjang lebih

Prediksi hubungan yang terjadi antara variabel ini kepemilikan managerial, semakin besar insentif

dengan tingkat pembiayaan eksternal adalah semakin manajemen

besar proporsi komisaris independen, maka semakin mengambil

untuk memperkecil

risiko

dalam

kecil tingkat utang jangka panjang yang digunakan Penelitian lain membuktikan bahwa kepemilikan

keputusan

struktur permodalan.

perusahaan. Hal yang sama juga terjadi pada saham managerial memberikan pengaruh negatif

hubungan antara peran komisaris independen dengan rasio utang perusahaan (Wahidahwati 2002,

dengan kepemilikan managerial (GROWN) bahwa Mahadwartha 2003). Variabel dependen pada

semakin besar proporsi komisaris independen, maka persamaan kedua adalah variabel jumlah kepemilikan

semakin kecil kekayaan manajemen karena semakin saham

kecil peluang bagi manajemen memanfaatkan menggunakan rasio dari jumlah saham yang dimiliki

kekayaan perusahaan untuk kepentingan pribadi. oleh direksi dan manager dibandingkan total saham

Variabel AC merupakan proksi dari peran yang beredar pada akhir tahun. Dalam penelitian ini

komite audit sebagai perangkat Dewan Komisaris data yang digunakan adalah insider ownership

yang bertugas melakukan pemeriksaan internal. menurut

Peran komite audit ini akan semakin kuat apabila Database Tahun 2011. Dalam persamaan kedua ini

dipimpin oleh seorang komisaris independen dan variabel utang jangka panjang (DR) menjadi salah

jumlah yang relatif cukup dibanding dengan jumlah satu variabel independenya. Hubungan yang terjadi

keseluruhan anggota Dewan Komisaris. Diharapkan diprediksi cenderung negatif sehingga semakin besar

dengan dipimpin oleh seorang komisaris independen tingkat utang jangka panjang maka semakin tinggi

dapat mengurangi tekanan dari pihak Dewan Direksi tingkat

ini diukur dengan mengakibatkan

alignment dengan

menghitung perbandingan jumlah anggota anggota managerial berkurang.

komite audit dan komite tersebut dipimpin oleh Variabel BOD_IN dan AC yang merupakan

seorang komisaris independen. Variabel-variabel variabel utama yang akan diuji dalam penelitian ini

Utama ini merupakan variabel independen. Semakin sebagai proxy dari proporsi komisaris independen

besar proporsi keanggotaan komite audit maka dan audit komite. Variabel BOD_IN dan AC

semakin kecil kemungkinan manajemen melakukan merupakan variabel eksogenous karena kedua

tindakan untuk kepentingan pribadi. variabel tersebut berada diluar kendali manajemen

Volatilitas earnings (ERNVOL) menggambarkan dan diasumsikan manajemen mempunyai kendali

tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi dalam mengambil keputusan atas pilihan melalukan

kewajiban jangka panjangnya. Semakin besar pembiayaan melalui penerbitan utang jangka panjang

volatilitas earnings menunjukkan semakin besar atau kepemilikan saham.

untuk memenuhi Sedangkan variabel-variabel lain yang ada

ketidakpastian

perusahaan

kewajiban jangka panjangnya dan hal ini dinilai dalam persamaan merupakan variabel kontrol yang

negatif oleh para kreditor. Dengan demikian digunakan dalam persamaan simultan oleh Bathala et

hubungan yang diprediksi adalah semakin besar al. (1994) yang meliputi volatilitas earnings

volatilitas earnings maka semakin kecil tingkat rasio (ERNVOL), non-debt tax-shield (DERP), tingkat

utang jangka panjang.

pertumbuhan aset perusahaan (GROWTH), volatilitas Non-debt tax-shields (DERP) adalah komponen tingkat pengembalian atau return saham (STKVOL),

yang dapat mengurangi pajak perusahaan sehingga ukuran perusahaan (TA), dan biaya riset &

menambah kemampuan untuk memenuhi kewajiban pengembangan serta iklan (RDAD).

perusahaan. Perusahaan yang memiliki non-debt tax Variabel BOD_IN merupakan proksi dari peran

shields, seperti depresiasi dan investment tax credit, komisaris independen dalam ikut mempengaruhi

akan menggunakan utang jangka panjang lebih keputusan-keputusan

sedikit (DeAngelo dan Masulis, 1980) sehingga melakukan pengawasan terhadap Dewan Direksi.

meningkatkan kemungkinan perusahaan membayar Komisaris independen didefinisikan sebagai pihak

kewajiban yang ada. Sementara hasil penelitian yang yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

menemukan bahwa pemegang saham pengendali perusahaan tercatat

perusahaan dapat memperoleh utang jangka panjang yang bersangkutan; pihak yang tidak mempunyai

lebih mudah apabila mempunyai jaminan aset yang hubungan

diasosiasikan dengan biaya depresiasi yang besar. komisaris

afiliasi dengan

direktur

dan/atau

dilakukan prediksi bersangkutan; dan pihak yang tidak bekerja rangkap

lainnya perusahaan

hubungannya dengan utang jangka panjang karena sebagai direktur di perusahaan lainnya yang

dari beberapa penelitian sebelumnya hasilnya terafiliasi

dengan perusahaan

pertumbuhan aset perusahaan jumlah anggota komisaris independen dalam Dewan

bersangkutan (Veronica, 2005). Informasi mengenai

Tingkat

(GROWTH) merupakan proksi yang menggambarkan Komisaris

tingkat fleksibilitas investasi perusahaan. Semakin perusahaan. Proksi ini diukur dengan menggunakan

pertumbuhan aset perusahaan proporsi jumlah anggota komisaris independen

tinggi

tingkat

mengindikasikan semakin besar perusahaan untuk

128 Jurnal BPPK, Volume 7 Nomor 2, 2014

Tabel 2. Matriks Korelasi

MGROWN RDAD STKVOL DR

AC BOD_IN

AC -0.164

BOD_IN

0.072 -0.259 1.000 Sumber: Data diolah sendiri

menyisihkan pendapatnnya

untuk

membiayai

memasarkan produk yang sudah jadi atau ditemukan investasi tersebut sehingga pada akhirnya dapat pihak lain daripada melakukan inovasi baru, seperti

mengurangi kewajiban kepada kreditor apabila riset pada perusahaan farmasi di luar negeri. perusahaan mengambil utang jangka panjang saat ini.

Pengukuran variabel ini adalah rasio biaya iklan Hubungan yang terjadi antara variabel ini dengan

dibanding dengan penjualan yang dihitung dari rata- tingkat utang jangka panjang diprediksi positif karena

rata selama 5 tahun terakhir. Hubungan yang terjadi semakin tinggi tingkat pertumbuhan aset dimasa lalu

antara variabel ini dengan kepemilikan saham maka semakin tinggi prospek untuk melakukan

managerial diprediksi positif karena semakin tinggi investasi

tingkat biaya iklan produk inovasi baru (intangible mengindikasikan makin banyak dana eksternal yang

di masa

mendatang

sehingga

assets) menunjukkan semakin besar informasi yang diperoleh perusahaan.

dimiliki manajemen.

Volatilitas tingkat pengembalian atau return saham

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

menggambarkan tingkat risiko perusahaan dalam Tabel 1. Memberikan gambaran deskriptif memperoleh

mengenai data yang digunakan dalam penelitian. menunjukkan adanya kestabilan nilai perusahaan

leverage (DR), rata-rata sehingga investor memperoleh keyakinan bahwa

Berdasarkan

tingkat

perusahaan memiliki tingkat leverage yang tinggi, investasi yang dimiliki akan kembali. Sebaliknya

yaitu perbandingan antara utang jangka panjang volatilitas return yang tinggi menunjukkan adanya

dibanding dengan nilai buku ekuitas, 135%. kemungkinan menurunnya nilai perusahaan yang

Tingginya tingkat leverage ini mengindikasikan pada akhirnya penurunan tersebut dapat berasal dari

tingginya penggunaan sumber dana dari eksternal penurunan tingkat pendapatan. Penurunan tingkat

perusahaan.

pendapatan dapat

mengakibatkan

manajemen

beranggapan bahwa perusahaan dapat mengurangi

Tabel 1. Statistik Deskriptif

kekayaan manajemen (Cruthley dan Hansen, 1989).

Max. Min. Std.

Proksi ini dihitung dengan standar deviasi return

Dev.

47.7510 -8.4166 6.8822 mungkin terjadi antara variabel ini dengan tingkat

saham bulanan selama 5 tahun. Prediksi yang

7.6993 -33.3648 kepemilikan saham managerial adalah negatif 5.8328

8.3621 -0.8010 1.6460 sehingga semakin besar tingkat volatilitas return

2.3333 0.3000 0.4644 saham semakin kecil tingkat kepemilikan managerial.

AC 0.9302

0.6667 0.0000 0.1520 Ukuran perusahaan (TA) merupakan proksi dari

BOD_IN

0.6292 0.0000 menggunakan nilai log dari total aset. Beberapa 0.1216

0.5828 0.0000 0.1123 penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa semakin

Sumber: Data diolah sendiri

besar ukuran perusahaan cenderung semakin kecil

porsi saham yang dimiliki oleh manajemen. Volatilitas seperti earnings (EARVOL) dan Variabel berikutnya adalah variabel biaya riset

returns (STKVOL) menunjukkan rata-rata nilai dan pengembangan serta iklan (RDAD). Variabel ini

volatilitas relatif rendah, masing-masing sebesar 6% digunakan

dan 18,85%. Hal ini menunjukkan kestabilan kesempatan investasi. Dalam penelitian ini data yang

untuk merepresentasikan

diskresi

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan digunakan adalah biaya iklan yang berhubungan

kondisi pasar yang relatif tidak bergejolak. Sementara dengan

variabel yang berkaitan dengan aspek pembiayaan, sedangkan biaya riset dan pengembangan dari

yaitu variabel depresiasi menunjukkan nilai negatif sampel perusahaan yang terpilih tidak diperoleh. Hal

113% yang mencerminkan adanya pemanfaatan tax- ini

shield oleh perusahaan melalui tingginya beban biaya Indonesia

terjadi karena

perusahaan-perusahaan

di

pada umumnya

lebih

cenderung

penyusutan di tahun 2010.

Jurnal BPPK, Volume 7 Nomor 2, 2014 129

Tingkat pertumbuhan total aset dalam 5 tahun

Tabel 3. Hasil Regresi Persamaan (1)

terakhir dari perusahaan sampel relatif tinggi yaitu sekitar

DR = α 0 +α 1 ERNVOL + α 2 DEPR + α 3 GROWTH + α 4 BOD_IN + perkembangan nilai perusahaan yang semakin

α 5 AC + α 6 MGROWN + α 7 RDAD + μ membaik dalam 5 tahun terakhir. Dilihat dari variabel

Std. t-stat Prob.

yang menjadi fokus penelitian, yaitu komposisi

diksi

Error

14.2866 4.9989 0.0000 masing mempunyai nilai rata-rata 36,58% dan

komisaris independen dan audit komite masing-

0.0574 0.5472 93,02%. Secara umum rata-rata jumlah komisaris 0.5873

DERP

0.6000 4.4807 0.0001 indipenden pada perusahaan adalah sepertiga dari

GROWTH

1.7749 -4.9637 0.0000 keseluruhan jumlah anggota komisaris. Sedangkan

AC -

3.0521 -1.8127 0.0774 dilihat dari keberadaan audit komite, sesuai dengan

BOD_IN

18.2663 -4.8754 0.0000 ketentuan

MGROWN

4.7983 -4.0738 0.0002 hampir semua perusahaan telah membentuk audit

perundang-undangan,

secara umum

Adjusted R-squared

25.0855 independen. Sementara rata-rata ukuran perusahaan

komite yang dipimpin

oleh satu

komisaris

F-statistic

Prob(F-statistic)

yang diteliti cenderung perusahaaan menengah yang terlihat dari rata-rata nilainya (setelah di log10)

Sumber: Data diolah sendiri

sebesar 5,92 dengan rentang ukuran perusahaan

variabel-variabel independennya dengan proporsi antara 8,05 sampai dengan 2,43.

sebesar 78,20%. Komposisi komisaris independen Dari Tabel 2. diketahui korelasi antar variabel-

(BOD_IN) dan komite audit (AC) mempunyai variabel yang digunakan dalam penelitian. Terdapat

hubungan negatif yang signifikan, masing-masing hubungan positif (0,394) antara tingkat leverage

dengan nilai p-values 0,0000 dan 0,0774. Hasil ini dengan tingkat pertumbuhan aset perusahaan

keberadaan komisaris (GROWTH) yang mengindikasikan adanya informasi

menunjukkan

bahwa

independen dan audit komite yang dipimpin oleh penting konsistensi hubungan antara kebutuhan

komisaris independen mempunyai pengaruh yang pendaaan

signifikan dalam menjalankan fungsi monitoring dan perusahaan. Sebaliknya hubungan antara leverage

pengawasan terhadap pembiayaan yang berasal dari dengan komite audit adalah negatif dengan nilai -

pihak eksternal perusahaan. Dengan demikian 0,164, sedangkan hubungannya dengan keberadaan

hipotesa H1 dan H2 terbukti. Temuan ini konsisten anggota komisaris independen adalah positif dengan

dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan nilai 0,149. Tingkat leverage juga mempunyai

bahwa dengan adanya peningkatan proporsi dewan hubungan negatif dengan kepemilikan managerial

maka kecenderungan (-0,163). Terjadinya korelasi negatif ini memberikan

komisaris

independen

perusahaan melakukan kecurangan akan semakin informasi bahwa terdapat indikasi biaya agensi

kecil (Beasley, 1996; Chen et al. 2006). Ditambahkan antara kreditor dan manager sebagai pemilik dalam

pula hasil ini sejalan dengan argumen Fama & Jensen menentukan apakah perlu dilakukan pembiayaan

(1983) bahwa fungsi yang sangat penting dari dewan dari luar atau dari dalam perusahaan sendiri.

komisaris adalah untuk meminimalisasi biaya agensi Hubungan antara kepemilikan managerial dan

pada perusahaan modern saat ini. Dari hasil regresi keberadaan komisaris independen dan audit komite

pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa kecuali tingkat mempunyai hubungan negatif. Hal ini menandai

volatilitas earnings (EARNVOL) dan depresiasi adanya

(DERP), semua variabel menunjukkan hasil signifikan monitoring/pengawasan

walaupun dengan arah yang berbeda dari arah yang pengelolaan/managerial. Secara umum korelasi yang

dengan

peran

diperkirakan sebelumnya. Tingkat pertumbuhan aset terjadi antar variabel relatif rendah sehingga tidak

yang semula diprediksi bertanda negatif ternyata terjadi

hasilnya menunjukkan tanda positif. Hasil ini multicollinearity.

berbeda dengan pendapat Titman dan Wessels Model yang digunakan sudah diuji untuk

(1988) tetapi konsisten dengan hasil temuan Myers memastikan bahwa asumsi klasik terpenuhi dan

dan Majluf (1984) bahwa hal ini menunjukkan pemilihan model telah sesuai dengan karakteristik

adanya kemungkinan peningkatan keuntungan dan data. Hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan

keberhasilan perusahaan dalam memperoleh sumber 2-stage least squares yang mempunyai hubungan

keuangan eksternal. Variabel biaya iklan atas produk simultan antara tingkat leverage dengan kepemilikan

baru, sebagai proksi dari intangible assets (RDAD) managerial dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

sebelumnya yaitu Sebagaimana

koefisiennya bernilai negatif yang menunjukkan persamaan (1) ini merupakan persamaan utang

bahwa biaya agensi yang berhubungan dengan jenis jangka panjang atau debt equation. Model ini

assets ini relatif lebih besar dibanding dengan mempunyai nilai F-values yang signifikan pada level

tangible assets (Myers, 1977). Lebih lanjut, 0,01 dan nilai adjusted R-squared sebesar 78,20%

kepemilikan managerial (MGROWN), dalam konteks yang menunjukkan

bahwa semakin besar menjelaskan hubungan antara leverage dengan

bahwa

model ini

kepemilikan managerial atau insider maka semakin

130 Jurnal BPPK, Volume 7 Nomor 2, 2014

Tabel 4. Hasil Regresi Persamaan (2)

disebabkan kepemilikan managerial pada perusahaan di Indonesia relatif kecil sehingga upaya untuk

MGROWN = β 0 +β 1 STKVOL + β 2 GROWTH + β 3 TA + β 4 BOD_IN +

melakukan tindakan oportunistik, seperti earnings

β 5 AC + β 6 DR + α 7 RDAD + ν

management dalam rangka memperoleh bonus, tidak

terjadi (Hari. B, 2012). Sejauh ini kebijakan

Variable Pre- Koef.

kepemilikan managerial tujuan kepemilikan tersebut. C 1.0972

Dengan demikian mekanisme monitoring oleh

komisaris independen tidak terjadi. Sebaliknya

keberadaan komite audit menjadi penting karena

TA

+ -0.0137

mengurangi tindakan AC -

BOD_IN

oportunistik manajemen tetapi juga melakukan

pengendalian internal

assets (RDAD)

Adjusted R-squared

menunjukkan hasil negatif dan signifikan. Hasil ini

F-statistic

tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

Prob(F-statistic)

menunjukkan bahwa perusahaan-perusahan yang

Sumber: Data diolah sendiri memiliki biaya riset dan pengembangan cenderung

memiliki lebih banyak informasi privat sehingga besar pemegang saham managerial melindungi perusahaan-perusahaan

tersebut memiliki kepentingannya di perusahaan karena semakin kepemilikan managerial/insider yang tinggi (Myers, besarnya risiko non-diversifiable dari adanya utang

1977; Leland dan Pyle, 1977). Akan tetapi dalam jangka panjang (Friend dan Hasbrouck, 1988; Friend

konteks Indonesia mungkin saja hasil penelitian dan Lang, 1988). Dengan demikian semakin besarnya

mengenai riset dan pengembangan berbeda karena kepemilikan managerial/insider maka semakin besar

relatif sedikit atau tidak ada perusahaan-perusahaan insentif

melakukan riset dan pengembangan produk secara pembiayaan.

untuk meminimalkan

risiko struktur

signifikan.

Pada Tabel 4. persamaan (2) ini merupakan Terakhir adalah tingkat leverage (DR) yang persamaan kepemilikan managerial atau ownership

menunjukkan hubungan negatif dan signifikan equation. Model ini mempunyai nilai F-values yang

dengan kepemilikan managerial/insider. Hasil ini signifikan pada level 0,01 dan nilai adjusted R-

konsisten dengan prediksi sebelumnya bahwa squared sebesar 59,05% yang menunjukkan bahwa

semakin besar tingkat utang jangka panjang maka hubungan antara kepemilikan managerial dengan

semakin tinggi tingkat alignment manajemen dengan variabel-variabel independennya dapat menjelaskan

kreditor sehingga kecenderungan untuk memperoleh hubungan tersebut dengan sebesar 59,05%. Variabel

dana melalui kepemilikan saham semakin berkurang. pertumbuhan

Hasil regresi pada persamaan (2) ini menunjukkan menunjukkan nilai positif dan signifikan sesuai

hasil yang sama dengan hasil regresi pada dengan prediksi sebelumnya. Karena pertumbuhan

persamaan (1) yaitu hubungan antara kepemilikan total aset menunjukkan potensi pertumbuhan

managerial (MGROWN) dengan tingkat leverage (DR). keuntungan dan potensi pertumbuhan perusahaan,

Dengan demikian hubungan kedua variabel tersebut maka manager cenderung untuk melakukan investasi

(DR dan MNGOWN) bersifat inversi. pada ekuitas (dengan menerbitkan saham). Hal ini terjadi karena manager mempunyai informasi lebih

Pengujian Sensitivitas

tentang prospek pertumbuhan perusahaan. Dalam Untuk mengetahui konsistensi atas hasil persamaan (2) ini, ternyata keberadaan komisaris

pengujian yang telah dilakukan sebelumnya maka independen (BOD_IN) tidak signifikan sebagaimana

dilakukan pengujian tambahan dengan menambah diharapkan sebelumnya, sehingga berbeda dengan

komponen corporate governance lainnya yang hasil yang diperoleh pada persamaan (1). Sementara

relevan dengan aspek pengawasan dan monitoring komposisi komite audit (AC) menunjukkan nilai

dalam rangka mengurangi biaya agensi, yaitu peran koefisien negatif dan signifikan sesuai prediksi. Hasil

auditor (AUD) dan investor institusional (INS_OWN). ini konsisten dengan hasil regresi yang diperoleh

Keberadaan auditor ini merupakan salah satu alat pada persamaan (1), peran komite audit sebagai alat

yang dapat digunakan untuk mendisiplinkan manager dewan komisaris untuk membantu melakukan

oportunistik. Variabel AUD monitoring terhadap manajemen lebih efektif. Namun

dari

tindakan

didefinisikan sebagai dummy variabel yang bernilai 1 proporsi keanggotaan komisaris indenpenden tidak

apabila perusahaan diaudit oleh kantor akuntan menunjukkan hasil signifikan pada hasil regresi

besar, dan bernilai 0 apabila sebaliknya. Kepemilikan persamaan (2). Dengan demikian pada persamaan (2)

institusional adalah prosentasi kepemilikan oleh ini,hipotesis H1 tidak terbukti dan hipotesis H2

institusi keuangan, yayasan dana pensiun, dan terbukti.

lembaga pemerintah pada perusahaan yang go public. kepemilikan managerial dengan keberadaan anggota

Tidak terbuktinya

asosiasi

antara

Umumnya pemegang saham besar dan mempunyai dewan

hak suara dan mempunyai kepentingan ekonomi

Jurnal BPPK, Volume 7 Nomor 2, 2014 131 Jurnal BPPK, Volume 7 Nomor 2, 2014 131

Tabel 6. Hasil Regresi Persamaan (4)

pemegang saham institusional mempunyai insentif untuk melakukan monitoring terhadap manager

MGROWN = λ 0 +λ 1 STKVOL + λ 2 GROWTH + λ 3 TA + λ 4 BOD_IN + λ 5 AC + λ 6 DR + λ RDAD + λ 7 8 AUD + λ INS_OWN +π 9 perusahaan (Shleifer dan Vishny, 1986) dan bahkan

pemegang saham institusional dapat bersifat lebih

Std. t-stat Prob.

agresif dari monitoring secara pasif menjadi lebih Error

diksi

0.1495 7.1900 0.0000 aktif (Coffee, 1991). Persamaan yang digunakan

C 1.0752

0.2159 -0.3563 0.7236 dalam melakukan pengujian tambahan dapat dilihat

STKVOL

0.0268 5.5918 0.0000 pada persamaan (3) dan (4) berikut:

BOD_IN

DR = δ 0 + δ 1 ERNVOL + δ 2 DEPR + δ 3 GROWTH +

4 BOD_IN + δ 5 AC + δ 6 MGROWN + δ 7 RDAD + δ 8 AUD +

9 INS_OWN + θ

INS_OWN

0.1431 -2.1507 0.0379

MGROWN = λ 0 +λ 1 STKVOL + λ 2 GROWTH + λ 3 TA +

Adjusted R-squared

4 BOD_IN + λ 5 AC + λ DR + λ 6 RDAD + λ 7 AUD + 8 F-statistic

9 INS_OWN +π

0.0000 Hasil pengujian tambahan dapat dilihat pada

Prob(F-statistic)

Sumber: Data diolah sendiri

Tabel 5. dan Tabel 6. Hasil regresi persamaan (3) khususnya berkaitan dengan upaya manajemen menunjukkan nilai F-values yang signifikan pada

dalam memperoleh pendanaan melalui utang jangka level 0,01 dan nilai adjusted R-squared sebesar

panjang.

84,22% yang menunjukkan bahwa hubungan antara Hasil regresi persamaan (4) menunjukkan nilai leverage dengan variabel-variabel independennya

F-values yang signifikan pada level 0,01 dan nilai dapat dijelaskan oleh model sebesar 84,22%. Nilai R-

sebesar 59,05% yang squared yang diperoleh dari pengujian tambahan ini

adjusted

R-squared

menunjukkan bahwa hubungan antara leverage menunjukkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya.

dengan variabel-variabel independennya dapat Hasil regresi

menjelaskan hubungan tersebut dengan sebesar 59, komisaris independen (BOD_IN) dan komite audit

menunjukkan

bahwa komposisi

05%. Keberadaan komisaris independen (BOD_IN) (AC) konsisten dengan pengujian sebelumnya,

dan komite audit (AC) menunjukkan hasil yang bahkan untuk keberadaan komite audit mempunyai

konsisten dengan pengujian sebelumnya. Hal yang nilai p-values yang lebih baik dari sebelumnya 0,0774

sama terjadi kosistensi hasil pada komponen (pada level α <0,10 ) menjadi 0,0219 (pada level α

kepemilikan managerial dan pertumbuhan aset yang <0,05 ). Hasil yang sama juga terjadi pada variabel

hubungan kepemilikan pertumbuhan aset perusahaan (GROWTH), variabel

signifikan.

Sedangkan

institusional dengan kepemilikan managerial/insider biaya riset dan pengembangan (RDAD) dan

menunjukkan hubungan positif dan signifikan. kepemilikan managerial (MGROWN). Variabel yang

Namun keberadaan auditor (AUD) tidak mempunyai menunjukkan peran auditor dan kepemilikan

pengaruh signifikan dengan kepemilikan managerial. institusi juga menunjukkan hubungan yang negatif

secara umum dapat dan signifikan dengan tingkat leverage perusahaan.

Dengan

demikian

disimpulkan hasil pengujian tambahan menunjukkan Hal ini menunjukkan peran kedua variabel tersebut

konsistensi hasil dengan pengujian awal sehingga sebagai media monitoring untuk mendisiplinkan

hasil penelitian ini dapat dinyatakan andal pada manajemen

perusahaan sampel yang diteliti.

Tabel 5. Hasil Regresi Persamaan (3)

5. KESIMPULAN

δ Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan 6 MGROWN + δ 7 RDAD + δ 8 AUD + δ 9 INS_OWN + θ

DR = δ 0 +δ 1 ERNVOL + δ 2 DEPR + δ 3 GROWTH + δ 4 BOD_IN + δ 5 AC +

Variable Pre- Koef

bukti empiris dampak struktur kepemilikan dan

diksi

eksternal perusahaan C 75.4983

terhadap upaya mengurangi permasalahan agensi

yang timbul pada perusahan di Indonesia. Penelitian-

DERP

mengemukakan bahwa AC -

kepemilikan manajerial dapat digunakan sebagai

BOD_IN

pengendali terhadap munculnya biaya agensi pada

perusahaan dan keberadaan komisaris independen

serta komite audit dapat mengurangi perilaku

oportunistik manajemen. Dari hasil pengujian empiris

INS_OWN

ditemukan bukti bahwa terdapat hubungan negatif

Adjusted R-squared

antara keberadaan komisaris independen dengan

F-statistic

tingkat leverage perusahaan, namun tidak diperoleh

Prob(F-statistic)

bukti yang signifikan terjadi hubungan negatif Sumber: Data diolah sendiri

independen dengan

132 Jurnal BPPK, Volume 7 Nomor 2, 2014 132 Jurnal BPPK, Volume 7 Nomor 2, 2014

DAFTAR PUSTAKA

terjadi antara keberadaan komisaris independen Ahmed, A. S., & Duellman, S. 2007. Accounting dengan tingkat leverage perusahaan menunjukkan

board of director peran komisaris independen untuk mengurangi risiko

conservatism

and

characteristics: An empirical analysis. Journal of

atau financial distress atas utang jangka panjang perusahaan.

Accounting and Economics, 43(2), 411-437.

Hasil penelitian juga membuktikan bahwa Anderson, R. C., Mansi, S. A., & Reeb, D. M. 2004. keberadaan komisaris independen dan komite audit

accounting report sebagai salah satu perangkat monitoring yang

Board

characteristics,

integrity, and the cost of debt. Journal of

membantu dewan komisaris dapat mengurangi

accounting and economics, 37(3), 315-342.

insentif manager melakukan tindakan-tindakan Ball, R., Robin, A., & Wu, J. S. (2003). Incentives versus oportunistik. Penelitian ini juga menemukan bahwa

standards: properties of accounting income in terjadi hubungan negatif yang signifikan antara

four East Asian countries. Journal of accounting

tingkat leverage dengan kepemilikan managerial.

and economics, 36(1), 235-270.

Dalam hal ini adanya leverage dapat menjadi media Bathala, C.T., Moon, K.P., and Rao, R.P. 1994. alternatif dalam memonitor perilaku manajemen

Managerial Ownership, Debt Policy, and the yang juga merupakan pemilik perusahaan.

Impact of Institutional Holdings: an Agency Perspective. Financial Management. 23(3). 38-50.