Norma Sosial

B. Norma Sosial

yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik Norma sosial adalah patokan perilaku manusia

manusia. Misalnya makanan dan minuman. Nilai vital

dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsinya adalah , artinya segala sesuatu yang berguna untuk

untuk memberi batasan berupa perintah atau mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contohnya

larangan dalam berperilaku, memaksa individu sabit yang digunakan petani dan pisau yang menjadi

untuk menyesuaikan diri dengan nilai yang berlaku alat kerja seorang juru masak. Nilai kerohanian, yaitu

di masyarakat dan menjaga solidaritas antaranggota segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut, Berdasarkan sumbernya, nilai kerohanian dapat diba

maka sosialisasi norma memiliki peran yang penting gi lagi menjadi empat jenis yaitu:

dalam mewujudkan ketertiban sosial.

1. Nilai kebenaran, bersumber dari akal manusia Ditinjau dari asalnya, kita dapat menemukan

(cipta); berbagai norma berikut dalam masyarakat.

2. Nilai keindahan atau estetika, bersumber dari

1. Norma agama adalah peraturan yang sifatnya unsur rasa manusia (estetika);

mutlak, tidak dapat ditawar-tawar dan diubah

3. Nilai moral atau kebaikan, bersumber dari ukurannya, karena berasal dari Tuhan;

kehendak manusia (karsa);

2. Norma susila merupakan peraturan sosial

4. Nilai religius, bersumber pada ke-Tuhanan. yang berasal dari hati nurani manusia yang Nilai sosial memiliki beberapa fungsi berikut dalam

menghasilkan akhlak, sehingga ia dapat masyarakat, yaitu:

membedakan yang baik dan yang buruk;

1. Menyumbangkan seperangkat alat untuk

3. Norma hukum ialah aturan sosial yang dibuat menetapkan harga sosial dari suatu kelompok;

oleh lembaga-lembaga tertentu, contohnya

2. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan undang-undang dan berbagai keputusan

bertingkah laku;

pemerintah lainnya;

4. Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan

menjadi empat.

bagaimana seseorang harus bertingkah laku

1. Cara (usage) merupakan norma yang daya yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat;

pengikatnya sangat lemah;

5. Norma kebiasaan yakni sekumpulan peraturan

2. Kebiasaan (folkways) ialah aturan yang daya sosial yang berisi petunjuk atau peraturan

pengikatnya lebih kuat dari usage; yang dibuat secara sadar atau tidak mengenai

3. Tata kelakuan (mores) ialah aturan yang telah perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku

diterima masyarakat dan biasanya berhubungan tersebut menjadi kebiasaan individu. Contohnya

dengan sistem kepercayaan atau keyakinan; kebiasaan mengunjungi sanak saudara saat

4. Adat istiadat (custom) merupakan aturan yang lebaran. Jika dilanggar, sanksinya bisa berupa

memiliki sanksi keras terhadap pelanggarnya, celaan, kritik, dan pengucilan.

berupa penolakan atau pengadilan.

Pelaj aran

Sosialisasi

Sosialisasi ialah suatu proses belajar anggota Proses sosialisasi pertama yang dijalani individu masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan

semasa kecil, melalui mana ia menjadi anggota diri dengan unsur budaya yang ada. Tujuan

masyarakat disebut sosialisasi primer. Setelah sosialisasi adalah untuk memberikan keterampilan

sosialisasi primer, individu kemudian masuk ke dalam dan pengetahuan, menambah kemampuan

sosialisasi sekunder, yakni proses berikutnya yang berkomunikasi, membantu pengendalian fungsi- memperkenalkan individu yang telah disosialisasi fungsi organik, dan membiasakan individu dengan

ke dalam sektor baru di dalam masyarkat. Contoh nilai-nilai dan kepercayaan pokok.

sosialisasi sekunder antara lain adalah proses Proses sosialisasi dilaksanakan oleh pihak-pihak

sosialisasi di sekolah dan tempat ibadah. yang dinamakan agen sosialisasi. Tokoh sosiologi Fuller dan Jacobs mengidentifikasi empat agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, teman bermain, sekolah, dan media massa. Dalam masyarakat agen- agen sosialisasi tidak terbatas padakeempat agen ini saja, sebab proses sosialisasi akan diterima oleh setiap individu sepanjang hidupnya.

Pelaj aran

Perilaku Menyimpang

Robert MZ. Lawang mendefinisikan perilaku penyimpangan yang mempunyai dampak positif menyimpang sebagai semua tindakan yang

terhadap sistem sosialnya. Penyimpangan bersifat menyimpang dari norma-norma yang berlaku

negatif adalah penyimpangan dimana tindakan dari sistem sosial dan menimbulkan usaha dari

pelaku mengarah kepada nilai-nilai sosial yang mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk

dipandang rendah dan berdampak buruk atau memperbaiki perilaku yang menyimpang. Pelaku

mengganggu sistem sosial. Contohnya tindak yang melakukan penyimpangan itu disebut devian

kriminal, perbuatan asusila dan pengedaran obat (deviant), sedangkan perilaku yang sesuai dengan

terlarang.

norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat Berdasarkan pelakunya, perilaku menyim- disebut konformitas.

pang dapat dibagi dua, yaitu penyimpangan primer Perilaku penyimpangan dapat terjadi akibat

dan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer proses sosialisasi yang tidak sempurna, proses

adalah perilaku menyimpang yang hanya dilakukan sosialisasi subkebudayaan menyimpang, serta hasil

sementara (temporer) dan tidak berulang kali. proses belajar yang menyimpang melalui interaksi

Penyimpangan sekunder ialah perilaku menyimpang dengan orang lain yang sudah berpengalaman.

yang dilakukan secara khas dan terus-menerus Ditinjau dari dampak yang ditimbulkannya,

sehingga seseorang dapat dikenal sebagai individu perilaku penyimpangan ada yang bersifat positif

yang perilakunya selalu menyimpang. Contohnya, dan negatif. Penyimpangan bersifat positif artinya

aksi kekerasan oleh kelompok preman.

Pelaj aran

Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial yaitu proses, baik yang Pengendalian sosial dapat diselenggarakan berlangsung disengaja maupun tidak disengaja,

melalui cara formal dan informal. Pengendalian yang bersifat mendidik, mengajak, atau memaksa

secara formal dilakukan secara formal oleh lembaga- warga masyarakat untuk mematuhi norma-norma

lembaga pendidikan, agama, lembaga peradilan, atau nilai-nilai yang berlaku. Pengendalian sosial

dan sebagainya. Pengendalian sosial secara informal memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat,

biasanya dilakukan melalui orang per orang dalam yaitu mempertebal keyakinan masyarakat terhadap

bentuk desas desus hingga pengucilan. norma sosial, memberikan imbalan kepada warga

Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial dapat masyarakat yang menaati norma, mengembangkan

dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu preventif rasa malu dan rasa takut, serta menciptakan sistem

dan represif. Pengendalian sosial preventif bersifat hukum.

mencegah dan dilakukan sebelum terjadi gangguan atau penyimpangan. Sebaliknya, pengendalian sosial represif dilakukan setelah terjadi gangguan atau penyimpangan, tujuannya untuk memulihkan dan mengembalikan keadaan individu seperti semula.

Pelaj aran

Stratifikasi Sosial