pada saat situasi yang menakutkan atau tidak nyaman. Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas termasuk wanita menopause.
Ketegangan perasaan atau stres selalu berdebar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyusup ke dalam tidur.
Kalau tidak ditanggulangi stres dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja, dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit. Namun demikian stres tidak hanya
memberikan dampak negatif tetapi juga dampak positif tergantung bagaimana individu memandang dan mengendalikannya karena stres sangat individual sifatnya
Anwar, 2003.
2.2. Pengetahuan Wanita tentang Menopause Knowledge
Pengetahuan adalah merupakan hal yang diketahui dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman dan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan
lebih bertahan lama dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Penelitian Rogers dalam Notoatmodjo 2007 mengungkapkan bahwa
sebelum orang mengadopsi perilaku yang baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu :
1. Awareness kesadaran, yaitu orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi objek.
Universitas Sumatera Utara
2. Interest merasa tertarik, yaitu terhadap stimulus atau objek tersebut di sini subjek sudah mulai tertarik.
3. Evaluation menimbang-nimbang, yaitu terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial, yaitu subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
5. Adoption, yaitu subjek telah berperilaku sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang dicakup di dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu : 1. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Wanita diharapkan memiliki pengertian yang cukup saat menghadapi
menopause. Materi-materi yang diperoleh dari petugas kesehatan atau media lainnya diharapkan dapat diterima dengan baik, serta dimengerti oleh para wanita.
2. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Wanita yang telah memiliki atau mengingat sesuatu yang berkaitan dengan
Universitas Sumatera Utara
menopause memiliki kemampuan untuk menjelaskan kembali apa itu menopause serta hal-hal yang berkaitan dengan menopause.
3. Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Materi menopause yang telah didapat dan dipelajari, mampu dijelaskan kembali saat ada yang memerlukannya,
termasuk untuk dirinya sendiri. 4. Analisa analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau subjek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Dalam kaitannya dengan menopause, pada tahapan ini wanita sudah mampu menganalisis masalah yang akan dihadapinya saat
memasuki masa menopause, serta menjabarkan materi-materi menopause secara lengkap.
5. Sintesis synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang ada. Dalam tahapan ini, wanita telah mengetahui jika terjadi masalah saat memasuki masa menopause nantinya, mereka telah mampu
mengatasinya serta hal-hal apa saja yang mempengaruhinya.
Universitas Sumatera Utara
6. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada. Pada
tahap evaluasi ini, wanita telah mampu menentukan sendiri apa-apa saja hal yang benar dan salah yang berkaitan dengan menopause. Hal ini memperkuat bahwa
wanita telah mampu menghadapi menopause, karena ia telah tahu apa yang dilakukan saat terjadi masalah kesehatan yang berhubungan dengan menopause.
Pengetahuan wanita tentang masa kehidupannya perlu disosialisasikan, karena diantara masa kehidupan tersebut ada suatu periode peralihan dari masa reproduktif
ke masa tidak reproduktif yang disebut dengan masa klimakterium. Berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengetahuan ibu tentang gejala-gejala
klimakterium sangat rendah serta berbedanya keluhan sindrom klimakterik yang dialami tiap-tiap wanita. Keadaan ini akan berdampak pada ketidaksiapan ibu untuk
menerima keadaan menopause sehingga berakibat pada gangguan psikologisnya yang menyebabkan keluhan klimakterik akan semakin serius dan akan mengganggu
kualitas hidupnya Hutapea, 1998 : Hanafiah, 1999. Pandangan seseorang mengenai menopause sangat mempengaruhi perubahan
psikologis pada masa menopause. Pandangan ini dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu serta faktor yang berasal dari luar diri individu serta faktor
yang berasal dari lingkungan sosial. Pada masyarakat yang mengagungkan kemudaan dan kecantikan, menopause bisa dipersepsikan sebagai ancaman. Selain itu mitos
Universitas Sumatera Utara
yang timbul di masyarakat dan stereotip negatif tentang menopause dapat menimbulkan kecemasan, sedangkan wanita yang memahami tentang menopause
dapat berfikir secara wajar karena menopause merupakan peristiwa alami yang dialami oleh wanita Yatim, 2001.
Gangguan kecemasan dapat terjadi pada setiap orang di segala umur. Wanita lebih sering mendapat gangguan cemas dan stres dari pada pria. Keadaan ini
disebabkan wanita cenderung lebih merasakan kecemasan dan stres dalam menghadapi permasalahan yang menimpa dirinya. Ini dilihat dari pada pria, misalnya
pada saat menstruasi, saat mengandung, melahirkan, menopause, dan menghadapi masalah-masalah anak dan suami Handayani, 2008.
Dengan munculnya perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita menopause inilah individu harus berusaha untuk tetap berfikir positif. Sudah menjadi
kodrat alam bahwa dengan bertambahnya usia seseorang akan menimbulkan berbagai perubahan mental. Perubahan dalam kehidupan ini dapat mengganggu kestabilan
emosi Purwanto, 2007.
2.3. Peran Petugas Kesehatan