mengenai masa menopause dan bagaimana mengatasi masalah kesehatan yang mungkin timbul saat menopause.
c. Peran petugas kesehatan sebagai fasilitator adalah dukungan atau dorongan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada ibu pada masa pra menopause
di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen berupa kesediaan petugas kesehatan untuk konsultasi, sarana informasi seperti selebaran dan fasilitas
kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi saat masa menopause.
3. Kesiapan mental wanita pra menopause menghadapi menopause adalah keadaan psikologis ibu pada masa pra menopause di Puskesmas Kota Juang Kabupaten
Bireuen telah siap atau belum siap menghadapi terjadinya menopause pada dirinya yang ditandai dengan gejala-gejala perubahan fisik yang dapat membuat
ketidaknyamanan pada wanita tersebut.
3.6. Metode Pengukuran
Aspek pengukuran dalam penelitian ini berdasarkan pada jawaban responden terhadap pertanyaan yang telah disediakan dan disesuaikan dengan skor yang ada.
Skala pengukuran variabel independen pengetahuan ibu dan peran petugas kesehatan motivator, edukator dan fasilitator dalam penelitian ini berdasarkan pada jawaban
yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan, Pratomo, 2005. Jumlah pertanyaan untuk variabel dependen masing-masing berjumlah 10
Universitas Sumatera Utara
item. Pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban “Ya bobot 1” dan “Tidak bobot 0, dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Baik : jika total nilai yang diperoleh 50 skor 6-10
2. Kurang Baik : jika total nilai yang diperoleh
≤ 50 skor 0-5 Skala pengukuran variabel dependen yaitu kesiapan mental wanita pra
menopause menghadapi menopause dalam penelitian ini berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Jumlah
pertanyaan untuk variabel dependen berjumlah 15 item. Pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban “Ya bobot 1” dan “Tidak bobot 0, dan dikategorikan
menjadi 2 kategori yaitu: 1. Siap
: jika total nilai yang diperoleh 50 skor 8-15 2. Kurang Siap
: jika total nilai yang diperoleh ≤ 50 skor 0-7
Tabel 3.3. Metode Pengukuran Variabel Independen dan Dependen
No Variabel
Jumlah Soal
Alternatif jawaban
Bobot Nilai
Kategori Skala
Ukur
1 Pengetahuan Ibu
10 a. Ya
b. Tidak 1
Baik 6-10 Kurang baik 0-5
Ordinal 2
Motivator 10
a. Ya b. Tidak
1 Baik 6-10
Kurang baik 0-5 Ordinal
3 Edukator
10 a. Ya
b. Tidak 1
Baik 6-10 Kurang baik 0-5
Ordinal 4
Fasilitator 10
a. Ya b. Tidak
1 Baik 6-10
Kurang baik 0-5 Ordinal
5 Kesiapan mental wanita
menghadapi menopause 15
a. Ya b. Tidak
1 Siap 8-15
Kurang siap 0-7 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.7. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini mencakup: 1. Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal
variabel-variabel independen yaitu pengetahuan dan peran petugas kesehatan meliputi motivator, edukator, fasilitator dan dependen kesiapan mental
wanita pra menopause menghadapi menopause dalam bentuk distribusi frekuensi.
2. Analisis bivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan yaitu pengetahuan dan peran petugas kesehatan meliputi motivator,
edukator, fasilitator terhadap kesiapan mental wanita pra menopause menghadapi menopause di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen dengan
menggunakan uji chi square, dengan pertimbangan skala data yang merupakan skala ordinal. Nilai p dari masing-masing variabel independen yang diujikan
dengan menggunakan uji chi square menentukan apakah variabel tersebut masuk ke dalam model regresi logistik berganda, dimana hanya variabel
dengan nilai p 0,25 yang dapat masuk ke dalam model regresi logistik berganda pada analisis multivariat Sudigdo, 2006.
3. Analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dan paling dominan dari varibel independen yaitu pengetahuan dan
peran petugas kesehatan meliputi motivator, edukator, fasilitator terhadap variabel dependen kesiapan mental wanita pra menopause menghadapi
Universitas Sumatera Utara
menopause dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda pada tingkat kepercayaan 95. Alasan penggunaan uji ini adalah karena variabel
dependen memiliki skala ukur ordinal dengan skala ukur dua kategori dichotomy Sudigdo, 2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Juang dengan ibukota Bireuen. Luas wilayahnya 332,04 km
2
1. Sebelah Utara : Kecamatan Kuala
. Jumlah penduduk di kecamatan ini adalah 47.043 jiwa dengan jumlah laki-laki sekitar 22.830 jiwa dan perempuan
24.213 jiwa. Batas kecamatan antara lain:
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Juli
3. Sebelah Barat : Kecamatan Jeumpa
4. Sebelah Timur : Kecamatan Peusangan
Distribusi frekuensi penduduk di Kecamatan Kota Juang berdasarkan agama dilihat berdasarkan persentase tertinggi pada penduduk yang beragama Islam yaitu
98,1 dibandingkan penduduk yang beragama Kristen yaitu 0,9, beragama Hindu yaitu 0,7 dan beragama Buddha yaitu 0,2. Distribusi frekuensi penduduk di
Kecamatan Kota Juang berdasarkan pendidikan tertinggi persentasenya pada pendidikan menengah yaitu 59,9 dibandingkan pendidikan rendah yaitu 37,2 dan
akademiPT yaitu 2,9.
Universitas Sumatera Utara