Sebuah armada penangkapan dengan jumlah hari operasi yang tinggi seharusnya memberikan hasil tangkapan yang banyak karena aktivitas penangkapan akan
memiliki kesempatan mengoperasikan alat tangkapnya lebih banyak. Namun hubungan antara HOP dan hasil tangkapan yang berkorelasi negatif dalam analisis
ini diduga berhubungan dengan ketersediaan sumber daya yang ada di perairan Kota Tidore Kepulauan yang semakin berkurang sesuai dengan analisis status
potensi sumber daya cakalang yang telah mengalami over fishing. Selain itu diduga saat penelitian musim yang didominasi oleh tidak musim ikan karena
kondisi cuaca perairan penyebab tidak berpengaruhnya HOP terhadap hasil tangkapan.
5.3.5 Jumlah bahan bakar minyak
Bahan bakar minyak adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam melakukan kegiatan operasi penangkapan. Bahan bakar tersebut digunakan untuk
menggerakan mesin kapal dan mesin bantu penangkapan ikan.
Model fungsi produksi menghasilkan bahwa BBM tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan dan berkorelasi positif. Hal ini diduga karena jangkauan
lokasi daerah umpan dan daerah penangkapan ikan cakalang relatif sama dan sempit serta penggunaan rumpon sebagai daerah penangkapan sehingga tidak
membutuhkan jumlah BBM yang banyak untuk mengejar gerombolan ikan.
5.3.6 Umur kapal
Umur kapal termasuk salah satu faktor teknis yang cukup penting dalam suatu usaha perikanan. Umur kapal mulai dihitung dari pertama kali kapal
beroperasi hingga saat sekarang. Umumnya kapal-kapal pole and line yang beroperasi di perairan Kota Tidore Kepulauan mempunyai umur yang bervariasi
sekitar 9 sampai 16 tahun. Analisis model fungsi produksi menghasilkan bahwa umur kapal tidak
berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan. Hal ini diduga karena umur kapal masih dalam kisaran umur ekonomis apalagi kapal yang digunakan bahannya
terbuat dari fiber. Di samping itu perawatan kapal selama ini cukup memadai
sehingga kemampuannya masih relatif prima untuk menjelajahi daerah penangkapan ikan yang tidak terlalu jauh, walaupun umur kapal berbeda.
5.3.7 Daerah penangkapan Fishing ground
Daerah pe nangkapan Fishing ground adalah lokasi tempat dimana terjadi operasi pemancingan dilakukan. Dalam Operasi penangkapan ikan cakalang di
perairan Kota Tidore Kepulauan umumnya dilakukan disekitar rumpon namun kadangkala dilakukan penangkapan diluar dari lokasi penempatan rumpon.
Berdasarkan analisis model fungsi produksi ternyata daerah penangkapan tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan. Hal ini diduga karena operasi
penangkapan ikan dilakukan pada wilayah perairan yang tidak terlalu luas sehingga daerah penangkapan ikan antar kapal hampir berdekatan dan umumnya
sama-sama beroperasi di sekitar rumpon.
5.4 Pendapatan dan Kelayakan Usaha