Pendapatan ABK Harga ikan Kelayakan usaha

X 1 = Jumlah anak buah kapal orangkapalbulan X2 = Jumlah hari operasi harikapalbulan X3 = Jumlah bahan bakar minyak literkapalbulan X4 = Jumlah umpan hidup emberkapalbulan X5 = Umur kapal bulan X6 = Daerah penangkapan X7 = Musim penangkapan a dan b = Konstanta n = banyaknya variabel faktor teknis produksi Proses analisis regresi berganda dan korelasi program SPSS akan menghasilkan 6 tabel out put yaitu: 1 Tabel descriptive statistic : menjelaskan ringkasan statistik masing- masing variabel 2 Tabel korelasi : menjelaskan tentang hubungan antar variabel dipenden dengan variabel indipenden dengan urutan terbesar hingga terkecil 3 Tabel variabel enteredremoved : terdapat beberapa tahapan model dalam tabel ini yang menjelaskan variabel yang tidak layak masuk dalam regresi dan dikeluarkan satu per satu hingga model terakhir yang digunakan dalam persamaan model produksi. 4 Tabel model summary : menjelaskan tentang Adjusted R square R yang disesuaikan yakni presentase tingkat pengaruh faktor indipenden terhadap faktor dipenden 5 Tabel Anova : menjelaskan tingkat signifikansi dengan probabilitas 0.05 atau 0,01 dalam pemakaian model 6 Tabel coefficient : menjelaskan tentang hubungan antara variabel bebas multikolinearitas, menguji signifikansi konstanta dan variabel indipenden berdasarkan probabilitas dan menggambarkan persamaan model regresi yang akan akan digunakan..

3.3.5 Pendapatan ABK

Analisis pendapatan ABK digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan pendapatan yang didapat oleh nelayan Gambar 5. Nela yan sebagai tenaga pekerja yang be rperan langsung dalam proses produksi sangat layak memperoleh imbalan yang sesuai dengan usaha dan pengorbanan yang dilakukan. Pendapatan nelayan dalam usaha penangkapan ini merupakan pembagian pendapatan bersih dari setia p trip penangkapan, yaitu pendapatan bersih dikurangi restribusi dan biaya operasional dibagi dua 50 pemilik, 50 untuk ABK. Kemudian pendapatan ABK dibagi lagi secara proporsional kepada nakhoda, juru mesin, boy-boy, nelayan dan juru masak dengan tingkat pembagian yang telah ditetapkan. Analisis pendapatan kotor dihitung berdasarkan persamaan berikut : PK Rp = HT x P ……………………………………….. …….18 Keterangan : PK = Pendapatan kotor Rp HT = Hasil tangkapan Kg P = Harga Ikan RPkg PB = PK – BE………………………………………………19 Keterangan : PB = Pendapatan bersih PK = Pendapatan kotor Rp BE = Biaya eksploitasi Rp Dalam pembagian sistem bagi hasil antara pemilik kapal dengan ABK adalah 50 : 50 dari pendapatan bersih sehingga pendapatan ABK dapat dirumuskan sebagai berikut : P ABK = 50 x PB – BR ………. …………………………………..20 Keterangan : P ABK = Pendapatan ABK Rp PB = Pendapatan bersih Rp BR = Biaya retribusi Rp Kemudian pendapatan nelayan dibandingkan dengan Upah Minimum Regional UMR dengan ketentuan bahwa jika pendapatan nelayan lebih kecil dari UMR maka pendapatan nelayan tersebut tidak layak dan sebaliknya jika pendapatan nelayan lebih besar dari UMR maka pendapatan tersebut dianggap layak.

3.3.6 Harga ikan

Analisis harga ikan dilakukan secara deskriptif dan melakukan simulasi untuk mengetahui keuntungan yang didapatkan nelayan dengan membandingkan harga ikan di pasar lokal dengan harga yang ditetapkan perusahaan. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan solu si bagi ketentuan harga yang diberikan perusahaan kepada pemilik kapal dan nelayan.

3.3.7 Kelayakan usaha

Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan profitability atau kerugian yang diperoleh dari sistem perikanan cakalang yang ada. Dua pendekatan analisis yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi kelayakan usaha, yaitu analisis finansial dan ekonomi Kadariah, 1999. Analisis finansial yang diperhatikan adalah hasil untuk modal saham yang ditanam untuk kepentingan perusahaan atau perorangan yang berkepe ntingan dengan usaha tersebut. Analisis ekonomi yang diperhatikan adalah hasil total atau keuntungan yang diperole h dari semua sumber daya yang digunakan dalam usaha untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan. Dalam analisis kelayakan terdapat banyak metode analisis dan ratio keuangan, di mana setiap metode mempunyai tujuan tersendiri. Dalam penelitian ini digunakan hanya analisis finansial yang meliputi Net benefit cost ratio Net BC Ratio, Break event point BEP dan analisis untuk mengetahui waktu pengembalian modal Pay back period. Diagram alir analisis ini dapat dilihat pada Gambar 6. 1 Net benefit cost ratio Untuk mengetahui kelayakan suatu usaha yang dianalisis dengan Net BC ratio membutuhkan data penjualan yang merupakan keuntungan bersih dan biaya yang dikeluarkan. Jika BC ratio 1 maka usaha yang dijalankan layak untuk dikembangkan atau mengalami keuntungan. Jika BC ratio 1 maka usaha tersebut mengalami kerugian atau tidak layak untuk dikembangkan. Selanjutnya jika BC ratio = 1 maka usaha berada pada titik impas break event point. Net BC ratio dapat dianalisis dengan menggunakan rumus : Net BC ratio Biaya Penjualan = …………………………………...21 2 Break event point Analisis break event point atau titik pulang pokok impas adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan dan volume penjualan yang dikenal juga dengan analisis CPV cost -profit-volume. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kegiatan minimal yang harus dicapai dimana pada tingkat tersebut usaha tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Analisis ini dilakukan dengan dua cara yaitu : 1 untuk nilai produksi dan 2 nilai jual ikan harga dalam rupiah. Rumus yang digunakan adalah : 1 Analisis BEP untuk produksi banyaknya hasil tangkapan : BEP kg = VC S FCxC − …………………………………………..2 2 2 Analisis BEP untuk harga jual : BEP Rp = S VC FC − 1 ……………………………………………23 Keterangan : FC = Biaya tetap C = Hasil tangkapan VC = Biaya variabel S = hasil penjualan Dalam penentuan kelayakan usaha yang dilakukan dengan BEP TR = TC maka keuntungan usaha dapat dicapai jika produksi dan nilai jual ikan berada di atas nilai BEP dan akan mengalami kerugian jika berada di bawah nilai BEP Ibrahim, 2003. 3 Pay back period PBP Analisis Pay back period PBP dalam kelayakan usaha merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengetahui berapa lama usaha yang dijalankan untuk dapat mengembalikan investasi dalam bentuk cash flow didasarkan atas total penerimaan dikurangi semua biaya kecuali biaya penyusutan. Untuk mengetahui nilai Pay back period digunakan formulasi sebagai berikut : PBP = MP MR NI + ……………………………………………….24 Keterangan : PBP = Pay back period NI = Nilai Investasi MR = Rata-rata keuntungan per tahun MP = Rata-rata penyusutan per tahun

3.3.7 Pengembangan