Sub Sistem Produksi Ikan

4.3 Sub Sistem Produksi Ikan

Sub sistem produksi yang dikaji dalam sistem usaha perikanan ini adalah faktor teknis produksi yang be rpengaruh terhadap hasil tangkapan cakalang. Berdasarkan hasil identifikasi awal terhadap semua faktor produksi yang terkait dengan kegiatan penangkapan cakalang di perairan Kota Tidore Kepulauan ditetapkan faktor produksi yang dimasukan dalam model produksi yang merupakan faktor indipenden X adalah jumlah anak buah kapal ABK X 1 , hari operas X 2 , bahan bakar minyak BBM X 3 , umpan hidup X 4 , umur kapal X 5 , daerah penangkapan X 6 dan musim penangkapan X 7 . Jumlah hasil tangkapan yang merupakan faktor dipenden Y yang dimasukan ke dalam model produksi dalam satuan kilogram kg Berdasarkan hasil analisis regresi dan koreasi pada Lampiran 6 diperoleh hubungan persamaan faktor-faktor teknis produksi dengan hasil tangkapan pole and line sebagai berikut : Y = 45.121 + 13.297 – 16.600 + 0.095 + 33.111 + 0.854 – 2.573 + 248.060 Hasil analisis regresi dan korelasi pada Lampiran 6 menunjukan secara deskriptif rata-rata hasil tangkapan dengan menggunakan data sebanyak 60 buah adalah 333 kg dengan standart deviasi 162.815 kg. Selanjutnya rata -rata jumlah ABK sebanyak 11 orang dengan standart deviasi sebesar 1 orang, rata -rata hari operasi HOP 16 hari dengan stand art deviasi sebesar 1,076 hari, rata -rata jumlah BBM 143 liter dengan standart deviasi sebesar 49.972 liter, rata -rata jumlah umpan sebanyak 11 ember dengan standart deviasi 1.909 ember, rata -rata umur kapal 12 tahun dengan standart deviasi 1.902 tahun, rata-rata daerah penangkapan sejauh 10 mil dengan standart deviasi sebesar 1.268 mil dan rata- rata musim penangkapan 0.15 dengan standar deviasi 0.36. Berdasarkan hasil analisis korelasi matriks Pearson menunjukan bahwa besar hubungan antar variabel dipende n hasil tangkapan dengan variabel indipenden faktor- faktor produksi pada tingkat korelasi di atas 0,5 secara berurutan dari yang terbesar adalah musim penangkapan X 7 sebesar 0,857, umpan hidup X 4 sebesar 0,804, daerah penangkapan X 6 sebesar 0,363, ABK X 1 sebesar 0.355, bahan bakar minyak X 3 sebesar 0,166, hari operasi X 2 sebesar -0,178 dan umur kapal X 5 sebesar -0.024. Tingkat Signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output yang diukur dari probabilitas P 0,01 dan P 0,05 menghasilkan angka yang bervariasi. Terlihat bahwa variabel bebas yang berkorelasi secara signifikan adalah Umpan X 4 dengan probabilitas 0,00 yang lebih kecil dari 0,01, musim penangkapan X 7 dengan probabilitas 0,00 yang lebih kecil dari 0,01, daerah penangkapan X 6 dengan probabilitas 0,02 yang lebih kecil dari 0,05 dan ABK X 1 dengan probabilitas 0,02 yang lebih kecil dari 0,05. Variabel bebas yang berpengaruh negatif dan sangat lemah tarhadap hasil tangkapan adalah umur kapal X 5 sebesar -0.024, hari operasi X 2 sebesar - 0,178, bahan bakar minyak X 3 sebesar 0,166, anak buah kapal sebesar 0,355 dan daerah penangkapan sebesar 0,363. Angka negatif pada variabel ABK dan hari operasi menunjukan adanya arah hubungan yang berlawanan dimana hal tersebut menunjukan bahwa semakin bertambah hari operasi dan umur kapal, akan membuat hasil tangkapan semakin berkurang dan sebaliknya angka positif pada variabel lainnya menunjukan bahwa semakin bertambah jumlah variabel tersebut maka hasil tangkapan semakin bertambah. Analisis variabel yang tidak layak masuk dalam model regresi yang akan dikeluarkan satu persatu dapat dilihat pada tabel variabel entered removed Lampiran 6. Pada lampiran tersebut terdapat enam model analisis yang dimulai dengan memasukan semua variabel ke dalam model hingga model keenam variabel yang layak untuk dikeluarkan adalah umur kapal, daerah penangkapan, BBM, ABK dan HOP. Variabel bebas yang layak masuk dalam model regresi dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0.805 81 adalah musim dan umpan sehingga model produksi sumber daya ikan cakalang dengan menggunakan pole and line adalah sebagai berikut: Y = 92.678 + 33.717X 4 + 260.386X 7 Model persamaan produksi diatas menunjukan bahwa faktor teknis produksi yang be rpengaruh sangat nyata terhadap hasil tangkapan adalah umpan hidup X 4 dan musim penangkapan X 7 . Persamaan di atas dapat menjelaskan bahwa jika tidak ada umpan hidup dan musim penangkapan yang diperhitungkan dalam model maka hasil tangkapan yang diperoleh dalam sehari operasi penangkapan akan sebesar 92.678 kg dimana jika terjadi penambahan 1 ember umpan hidup dalam sehari operasi penangkapan maka akan menambahkan 33.717 kg hasil tangkapan dan jika terjadi penambahan penangkapan dalam 1 musim maka akan meningkatkan 260.386 kg hasil tangkapan dalam sehari. Koefisien determainasi R 2 pada tabel hasil analisis yang digunakan untuk menjelaskan kontribusi variabel bebas terhadap hasil tangkapan adalah Adjusted R 2 R 2 yang disesuaikan. Semakin tinggi nilai R 2 yang disesuaikan maka semakin baik model regresi yang digunakan sehingga berdasarkan koefisien determinasi R 2 maka model ke 6 yang digunakan dalam model regresi ini dengan nilai sebesar 0.805. Hal ini menunjukan bahwa 81 faktor–faktor teknis X di dalam model dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap hasil tangkapan sedangkan sisanya sebesar 19 merupakan kontribusi dari faktor-faktor teknis lain yang belum diperhitungkan dalam model. Hasil uji Anova atau F test ditunjukan dengan F hitung pada model ke-6 122.447 dengan tingkat signifikansi 0,000 dimana probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05 ataupun 0,01. Model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi hasil tangkapan. Dengan kata lain umpan dan musim penangkapan secara bersama- sama berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Hasil analisis nilai VIF variance inflation factor menunjukan tidak ada variabel bebas yang multikoliniearitas karena ketentuan bahwa nilai VIF lebih besar dari 5 menunjukan multikolinearitas. Hasil Uji t menunjukan signifikansi konstanta dan variabel dipenden hasil tangkapan berdasarkan probabilitas 0,05 H diterima dan 0,05 H ditolak maka terlihat dalam variabel umpan dan musim dalam kolom signifikansi adalah 0.000 atau probabilitasnya jauh dari 0,05 sehingga H d itolak atau koefisien regresi signifikan. Dengan kata lain bahwa umpan dan musim benar-benar berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan. Secara lengkap hasil analisis model produksi dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.4 Sub Sistem Pemasaran