Perumusan Masalah Optimalisasi pengembangan usaha perikanan cakalang (katsuwonus pelamis) di kota tidore kepulauan provinsi maluku utara

Aspek–aspek tersebut di atas saling terkait dan saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lain yang dipandang sebagai suatu sistem. Oleh karena itu dalam pemecahan masalahnya memerlukan suatu kerangka pemikiran melalui metode pendekatan sistem. Berdasarkan uraian di atas maka agar sumber daya cakalang di Kota Tidore Kepulauan dapat dima nfaatkan secara optimal dan rasional serta usaha yang dijalankan dapat dikembangkan maka penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai “Optimalisasi pengembangan Usaha Perikanan Cakalang Katsuwonus pelamis di Kota Tidore Kepulauan Melalui Suatu Pend ekatan Sistem”.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang kewenangan Pemerintah Daerah Kota Kabupaten dalam mengelolah sumber daya perikanan yang ada di wilayah perairannya sejauh 4 mil maka Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan berupaya untuk mengembangkan sektor perikanan untuk menunjang pembangunan daerah. Bentuk strategi dan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan diarahkan pada peningkatan produksi guna memenuhi konsumsi ikan dalam negeri, meningkatkan devisa melalui peningkatan ekspor hasil perikanan, menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan petani nelayan, serta melestarikan sumber daya perikanan dan lingkungan hidup Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Tidore Kepulauan 2005. Keberhasilan pelaksanaa n pengembangan sektor perikanan tersebut di atas harusnya ditunjang oleh ketersediaan sumber daya perikanan, sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang dalam pemanfaatan sumber daya perikanan yang ada. Cakalang yang merupakan salah satu sumber daya perikanan yang memberikan kontribusi terbesar dalam sektor perikanan di Kota Tidore Kepulauan yang ditunjukkan dengan jumlah produksi tertinggi Tabel 3 , namun ditemukan masih banyak masalah dalam pemanfaatannya. Masalah yang dihadapi dalam usaha perikanan cakalang yang ada adalah ketersediaan potensi cakalang yang belum diketahui dengan jelas, prasarana pelabuhan perikanan yang tidak tersedia, terbatasnya sarana produksi yang dibutuhkan oleh nelayan dalam kegiatan operasi penangkapan, sistem pemasaran yang kurang jelas dan harga ikan yang relatif berubah bergantung kebutuhan pasar lokal yang berdampak pada pendapatan nelayan menjadikan usaha pemanfaatan yang ada belum optimal . Di samping itu hingga saat ini belum ada pengkajian mengenai sumber daya tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang dihadapi dalam sistem usaha perikanan cakalang di Kota Tidore Kepulauan adalah bagaimana mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya perikanan cakalang yang ada dan mengembangkan usaha tersebut berdasarka n suatu pendekatan sistem dengan mengkaji faktor- faktor melalui pendekatan faktor biologi, teknis, sosial dan ekonomi.

1.3 Tujuan dan Manfaat