Konsep dan Prinsip Pengembangan Usaha Perikanan

berubah dimana jik a sistemnya tetap maka analisis terhadap langkah-langkah yang diambil menghasilkan pilihan langkah yang mempengaruhi fungsi dari unsur sistem atau disebut sebagai kebijakan fungsional dan apabila sistemnya diubah maka analisis terhadap langkah- langkah yang diambil menghasilkan pilihan langkah yang menciptakan sistem baru yang berbeda dengan sistem semula atau disebut dengan kebijakan struktural Aminullah 2004. Selanjutnya dikatakan bahwa pengembangan kebijakan dilakukan untuk membawa sistem menuju keadaan yang diinginkan dimana perubahan keadaan tersebut dapat dipakai sebagai pemecahan masalah menuju perbaikan Aminullah 2004.

2.12 Konsep dan Prinsip Pengembangan Usaha Perikanan

Pengembangan merupakan usaha perubahan dari suatu kondisi yang kurang kepada suatu yang dinilai lebih baik. Manurung et al. 1998, memberikan pengertian tentang pengembangan sebagai suatu proses yang membawa peningkatan kemampuan penduduk dalam mengelola lingkungan sosial yang disertai dengan meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan demikian pengembangan adalah suatu proses yang menuju pada suatu kemajuan. Pengembangan perikanan merupakan suatu proses atau kegiatan manusia untuk meningkatkan produksi di bidang perikanan dan sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan melalui penerapan teknologi yang lebih baik Bahari 1989. Seleksi teknologi menurut Haluan dan Nurani 1988, dapat dilakukan melalui pengkajian pada aspek “ bio -technico-socio -economi-approach” oleh karena itu ada empat aspek yang harus dipenuhi oleh suatu jenis teknologi penangkapan ikan yang dikembangkan, yaitu ; 1 jika ditinjau dari segi biologi tidak merusak atau mengganggu kelestarian sumber daya, 2 secara teknis efektif digunakan, 3 secara sosial dapat diterima masyarakat nelayan dan 4 secara ekonomi teknologi tersebut bersifat menguntungkan. Satu aspek yang tidak dapat diabaikan adalah kebijakan dan peraturan pemerintah. Potensi sumber daya perikanan merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional yang dapat memberikan sumber devisa bagi negara dan sektor non-migas melalui peningkatan ekspor. Disamping itu, perikanan sebagai sumber daya, juga rentan terhadap pemanfaatan oleh manusia secara berlebihan. Dengan demikian pengelolaan sumber daya perikanan menjadi sangat kompleks dengan berbagai permasalahan yang memerlukan penyelesaian sangat hati-hati dan berdimensi jangka panjang dan strategis. Profil perikanan dapat dibagi menjadi empat 4 kategori, yaitu : 1 Profil Perikanan Produktif ; perikanan yang mampu mendayagunakan sumber daya secara optimal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, 2 Profil Perikanan Stabil ; perikanan yang mampu mengatasi segala hambatan dan tantangan, antara lain musim paceklik ikan yang panjang, musim hujan yang menimbulkan banjir di areal budid aya tambak, eksplosi hama dan penyakit yang muncul sewaktu-waktu karena pencemaranpenurunan kualitas air. Itu semua dapat mengakibatkan jatuhnya harga komoditi perikanan, yang merugikan nelayan petani ikan dan masyarakat perikanan lainnya, 3 Profil Perikanan Berlanjut ; perikanan yang mampu menyesuaikan pola dan struktur produksinya terhadap perubahan permintaan masyarakat, perubahan lingkungan hidup maupun perubahan teknologi dan 4 Profil Perikanan Te rpadu ; perikanan yang mampu berperan positif dalam pembangunan nasional dan pembangunan wilayah; peningkatan pendapatan masyarakat nelayanpetanipengusaha ikan dan perluasan lapangan kerja Purwanto 2000 Lebih lanjut Purwanto 2000, mengatakan bahwa perikanan yang tepat dalam mengantisipasi kondisi tersebut adalah 1 suatu profil perikanan yang dapat mendorong pelestarian usaha perikanan dengan menciptakan teknologi tepat guna sesuai daya dukung lingkungan; 2 profil perikanan yang memiliki daya saing komoditi tinggi melalui penekanan daya produksi serta menjaga produk. Pengembangan perikanan dapat dilakuk:an melalui pelaksanaan tujuan dasarbidang hasil pokok pembangunan perikanan, yaitu : 1 Mendorong pengembangan perikanan yang berorientasi pasar demand driven,2 Mendorong pemanfaatan sumber daya pantai secara optimal efficiency, 3 Mendorong pembangunan perikanan berkelanjutan sustainability, 4 Mendorong berkembangnya manajemen perikanan berbudaya industrial quality.

2.13 Model dan Simulasi