4.5. Hubungan spons terhadap habitat dasar ekosistem terumbu karang
Hubungan spons dengan habitat dasar ekosistem terumbu karang dapat dijelaskan dengan analisa nodul yaitu menggabungkan kelompok habitat dasar
dengan kelompok spesies spons. Anggota kelompok spesies spons tertentu dapat dikatakan beradakonstan pada seluruh anggota kelompok habitat tertentu apabila
kelompok spesies spons tersebut memiliki tingkat kekonstanan yang tinggi Cij = 1.
4.5.1. Kedalaman 7 meter
Kelompok spesies spons yang memiliki tingkat kekonstanan tinggi Cij = 1 pada kedalaman 7 meter adalah kelompok spesies spons ke-4, ke-5, ke-8 dan ke-9
pada kelompok habitat ke-2 selatan Pramuka, sedangkan kelompok spesies spons ke-2, ke-3 dan ke-9 memiliki tingkat kekonstanan tinggi terhadap kelompok habitat
ke-4 utara Pari. Kelompok spesies spons dikategorikan memiliki tingkat kekonstanan rendah apabila 0,0 Cij 0,5 Tabel 11.
Tabel 11 Indeks konstansi Cij kelompok spesies spons terhadap kelompok
habitat ekosistem terumbu karang pada kedalaman 7 meter
Kelompok Spesies Spons Kelompok
Habitat
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1. Barat Pramuka dan Timur
Pramuka 0,67
0,25 0,70
0 0,5 0,17 0
0,5
2. Selatan Pramuka
1 1
1 1
3. Barat Pari dan Selatan
Lancang 0 0,5
0,80 0,5 0,5 0,75
0 0 0,25
4. Utara Pari 1
1 0,60
1
Suatu kelompok spons dapat diindikasikan memiliki preferensi atau kesukaan yang kuat terhadap suatu kelompok habitat tertentu apabila nilai indeks fidelitas F
ij
= 2. Dari hasil analisa pada kedalaman 7 meter diketahui bahwa kelompok spesies spons ke-1, ke-6 dan ke-10 lebih menyukai kelompok habitat ke-1 barat Pramuka
dan timur Pramuka, kelompok spesies spons ke-8 dan ke-9 pada kelompok habitat
ke-2 selatan Pramuka, kelompok spesies spons ke-7 pada kelompok habitat ke-3 barat Pari dan selatan Lancang serta kelompok spesies spons ke-2, ke-3 dan ke-9
pada kelompok habitat ke-4 yaitu utara Pari Tabel 12.
Tabel 12 Indeks fidelitas Fij kelompok spesies spons terhadap kelompok habitat
ekosistem terumbu karang pada kedalaman 7 meter
Kelompok Spesies Spons Kelompok Habitat
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1. Barat Pramuka dan Timur
Pramuka
3,02 1,0
0 0,91 2,0
0 0.77 2,0
2. Selatan Pramuka 0 1,30
3,0 4,5 3,0
3. Barat Pari dan Selatan Lancang
0 1,5 1,04 1,5 1,5 3,0
1,0
4. Utara Pari 4,0 3,0
0,78 3,0
Dari tabel diatas dapat diilustrasikan bahwa kelompok spesies spons ke-1 Achanthella cavernosa, Styotella aurantium dan Adocia sp. memiliki tingkat
kesukaan yang kuat terhadap kelompok habitat ke-1 yaitu stasiun barat Pramuka dan timur Pramuka Fij=3,02 meskipun ada anggota kelompok spons ini yang tidak
dijumpai pada anggota kelompok habitat tersebut Cij=0,67. Berdasarkan hasil analisa, kedua stasiun tersebut ternyata memiliki kesamaan karakteristik lingkungan
terumbu karang yang tinggi yaitu memiliki persentase penutupan karang mati dengan alga yang tinggi 67.30 dan 72.70. Kelompok spesies spons ke-2 Chelinaphsilla
sp. dan Xestospongia testudinaria, kelompok spons ke-3 Niphates calista, kelompok spons ke-5 Neopetrosia sp., kelompok spons ke-8 Clathria vulpina,
Cinachyra cylindrica dan Liosiana sp. serta kelompok spons ke-9 Suberea laboutei, selain konstan tinggi Cij=1 juga memiliki preferensi yang kuat terhadap
masing-masing kelompok habitatnya.
Kelompok spesies spons ke-4 Callyspongia sp., Hirtois erecta, Petrosia sp., Xestospongia sp.1 dan Xestospongia sp.2 hanya konstan tinggi Cij=1 pada
kelompok habitat ke-2 selatan Pramuka yang memiliki persentase penutupan abiotik yang tinggi 68.34, tetapi tidak memiliki preferensi yang kuat terhadap kelompok
habitat ini Fij=1,03, artinya anggota kelompok spons ke-4 masih dapat dijumpai dalam jumlah terbatas pada stasiun selatan Pramuka karena sesungguhnya tingkat
kesukaan spons terhadap habitat ini rendah. Komponen abiotik pasir, batuan dan patahan karang yang tinggi menyebabkan sebagian kelompok spons lainnya tidak
dapat tumbuh di habitat ini. Dari gambaran diatas dapat dikatakan bahwa tiap-tiap anggota kelompok
spesies spons pada kedalaman 7 meter ternyata memiliki luasan relung niche- breadth yang sempit hidup secara tertutup dan memerlukan tempat hidup yang
spesifik. Keterkaitan antara masing-masing spesies spons, kelompok habitat dan karakteristik habitat terumbu karang lainnya disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13 Kelompok spons, kelompok habitat dan karakteristik habitat terumbu
karang pada kedalaman 7 meter
Kelompok Spons Kelompok Habitat
Karakteristik Habitat Acanthella cavernosa
Barat Pramuka dan Karang hidup rendah
Styotella aurantium Timur Pramuka
Mortalitas tinggi Adocia sp.
Karang mati denga n alga tinggi Chelinaphsilla sp.
Utara Pari Karang hidup tinggi 85.40
Xestospongia testudinaria Mortalitas rendah 0,09
Keanekaragaman tinggi 2,39 Niphates calista
Utara Pari Karang hidup tinggi 85.40
Mortalitas rendah 0,09 Keanekaragaman tinggi 2,39
Callyspongia sp. Hirtois erecta
Petrosia sp. Xestospongia sp.1
Xestospongia sp.2 Neopetrosia sp.
Selatan Pramuka Abiotik tinggi 68.34
Karang hidup rendah 4.9 Paratetilla bacca
Barat Pramuka dan Karang hidup rendah
Timur Pramuka Mortalitas tinggi
Karang mati dengan alga tinggi Clathria reinwardti
Euryspongia delicatula Barat Pari dan
Selatan Lancang Abiotik tinggi 52.94 dan
87.56 Clathria vulpina
Selatan Pramuka Abiotik tinggi 68.34
Cinachyra cylindrica Karang hidup rendah 4.9
Liosiana sp. Suberea laboutei
Selatan Pramuka ; Abiotik tinggi 68.34 ;
Utara Pari Karang hidup tinggi 85.40
dan abiotik rendah 1.2 Dorypleres splendens
Barat Pramuka dan Karang hidup rendah
Rhadabstrella globostellata Timur Pramuka
Mortalitas tinggi Karang mati dengan alga tinggi
4.5.2. Kedalaman 15 meter