2.6.2. Reproduksi seksual
Seksualitas pada spons dapat dikelompokkan atas dua tipe yaitu: 1 hermaprodit, yaitu jenis spons yang menghasilkan baik gamet jantan atau gamet
betina selama hidupnya tetapi menghasilkan gamet jantan dan gamet betina dalam waktu yang berbeda dan 2 gonokhorik, yaitu jenis spons yang memproduksi
hanya gamet jantan atau betina saja selama hidupnya Reseck 1988, Kozloff 1990, Ruppert dan Barnes 1991, Amir dan Budiyanto 1996. Tipe hermaprodit
ditemukan pada ordo Poecilosclerida, ordo Homosclerophorida dari famili Plakinidae dan Oscarellidae, ordo Hadromerida dari famili Clionodae, ordo
Dendroceratida dari famili Halisarcidae, sedangkan tipe gonokhorik ditemukan pada ordo Astroporida dari famili Geodidae dan Stelletidae, ordo Sphirophorida
dari famili Tetillidae, ordo Hadromerida dari famili Tethydae, Chondrosiidae, Polymastiidae, ordo Axinellida dari famili Axinellidae dan Agelasidae Sara
1992. Seksualitas bertipe gonokhorik khususnya dari ordo Hadromerida
didapatkan pada jenis Tethya crypta, Tethya auratum, Tethya citrina Tethydae, Chondrosia reniformis, Chondrilla nucula Chondrosiidae, Polymastia hirsuta,
Aaptos aaptos Polymastiidae Sara 1992, Xestospongia bergquistia dan Xestospongia testudinaria Fromont dan Bergquist 1994. Selain itu didapatkan
juga seksualitas bertipe gonokhorik labil. Seksualitas bertipe seperti ini ditemukan pada spons jenis Suberitas carnous Hadromerida dan Raspailia topsenti
Axinellida Sara 1992. Sebagian besar spons bersifat vivipar dimana setelah fertilisasi zigot tetap
berada di dalam tubuh induknya dan kemudian akan melepaskan larva bersilia. Pada kelompok spons yang demikian sperma dilepaskan ke perairan oleh satu
individu spons dan akan ditangkap oleh individu lainnya melalui sistem kanal. Sperma selanjutnya akan ditangkap oleh koanosit dan dibawa oleh sel kurir
melalui mesohil menuju oosit, sedangkan pada spons yang bersifat ovipar, oosit dan sperma secara bersamaan akan dilepaskan ke dalam perairan. Zigot
berkembang menjadi larva yang memiliki flagella dimana flagella kemudian akan melakukan reorganisasi internal menjadi koanosit didalam ruang-ruang
bercambuk setelah larv a menemukan tempat pelekatannya Hickman et al. 1997.
Larva parenkimula umumnya dimiliki oleh spons kelas Demospongiae Ruppert dan Barnes 1991, larva amphiblastula umumnya dimiliki oleh spons kelas
Calcareae Kozloff 1990, sedangkan larva ko loblastula dimiliki juga oleh spons
kelas Calcareae dan beberapa spons kelas Demospongiae Brusca dan Brusca
1990. Spons dari ordo Astrophorida, Spirophorida, Hadromerida, Axinellida dari
subkelas Tetractinomorpha umumnya bereproduksi secara ovipar, sedangkan ordo Homosclerophorida dari subkelas Homoscleromorpha, ordo Halichondrida,
Poecilosclerida, Haplosclerida, Dictyoceratida, Dendroceratida dari subkelas Tetractinomorpha cara reproduksinya tergolong vivipar Sara 1992.
III. METODE PENELITIAN