. Uji Distribusi Normal dengan Kolmogorov- Smltnov Test

menenangkan Merah Dekat Panas Sangat mengusik Tabel 3.2. Efek Psikologis dari Warna Warna Efek Jarak Efek Suhu Efek Psikis Orange Sangat dekat Sangat panas Merangsang Kuning Dekat Sangat panas Merangsang Coklat Sangat dekat Netral Merangsang Lembayung Sangat dekat Sejuk Agresif terkesiap, melesukan Sumber : Suryatno Sastrowinoto, Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi

3.9 .

Contrast 16 1 1 L L L ratio Contrast C − = = Satu cara dari spesifikasi contrast adalah dengan nilai perbandingan sebagai berikut : didefinisikan oleh Weston Dimana 1 L lebih terang dari luminasi dan L lebih gelap dari daerah luminasi. Sebagai contoh, kertas memiliki suatu refleksi 80 dan cetak 10 kemudian : 08 , 80 10 80 = − = C 16 Nurmianto, Eko., Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi, Edisi I, Cetakan II, Guna Widya, Surabaya, 1998. p. 280 Universitas Sumatera Utara

3.10. Eksperimen Faktorial

Eksperimen faktorial merupakan eksperimen yang semua hampir semua taraf sebuah faktor tertentu dikombinasikan atau disilangkan dengan semua hampir semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen itu 17 17 Sudjana., Desain dan Analisis Eksperimen,Edisi II, Tarsito, Bandung, 1985. p. 82 . Berdasarkan banyak taraf dalam tiap faktor, eksperimen ini sering disebut dengan menambahkan perkalian antara banyak taraf faktor yang satu dengan banyak taraf faktor atau faktor-faktor yang lainnya. Misalnya apabila dalam eksperimen digunakan dua buah faktor, sebuah terdiri atas tiga taraf dan sebuah lagi terdiri atas dua taraf, maka diperoleh faktorial 3 x 2, sehingga untuk itu akan diperlukan 6 kondisi eksperimen yang berbeda-beda.

3.10.1. Model Anava Desain Eksperimen Vaktorial

Dalam suatu desain eksperimen, faktorial yang sering digunakan adalah 2 faktor dan 3 faktor, dimana masing-masing faktor memiliki model-model. Jika eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan desain acak sempurna dalam setiap kombinasi perlakuan terdapat n buah unit eksperimen.

3.10.2. Desain Eksperimen Faktorial a x b

Universitas Sumatera Utara Pada desain faktorial a x b, pengujian yang tepat dapat ditentukan oleh faktor-faktor yaitu faktor tetap dan acak yang akan menentukan harga F untuk pengujian yang diperlukan. Karena taraf faktor dapat bersifat tetap atau pun acak dan total faktor ada 2 buah, maka didapatkan 4 model yaitu : a. Model I Model Tetap Apabila si peneliti hanya mempunyai a buah taraf faktor A dan hanya b buah taraf faktor B dalam eksperimen yang si peneliti lakukan, maka model yang diambil adalah model tetap. Hal ini berarti bahwa taraf untuk masing-masing faktor tetap banyaknya dan kesemuanya terdapat didalam eksperimen yang dilakukan. Adapun harga F untuk pengujian hipotesis pada model ini adalah : F = AE untuk hipotesis H 1 F = BE untuk hipotesis H 2 F = ABE untuk hipotesis H 3 b. Model II Model Acak Dalam hal ini si peneliti mempunyai sebuah populasi yang terdiri atas sejumlah taraf faktor A dari sebanyak a taraf telah diambil sebagai sampel dan si peneliti juga mempunyai sebuah populasi yang terdiri atas sekumpulan taraf faktor B dari sebanyak b taraf diambil sebagai sampel. Dengan demikian, a buah taraf faktor A dan b buah taraf faktor B merupakan sampel yang terdapat di dalam eksperimen tersebut. Adapun harga F untuk pengujian hipotesis pada model ini adalah: F = AAB untuk hipotesis H 4 F = BAB untuk hipotesis H 5 Universitas Sumatera Utara F = ABE untuk hipotesis H 6 c. Model III A tetap, B acak Ditinjau dari adanya atau didapatnya taraf faktor-faktor, bisa terjadi : a. Seluruh taraf faktor A, semuanya digunakan didalam eksperimen b. Eksperimen tersebut menggunakan sebuah sampel yang terdiri atas b buah taraf faktor B yang telah diambil secara acak dari sebuah populasi terdiri atas taraf-taraf faktor B. Model ini disebut juga model III atau model campuran dimana A tetap dan B acak. Adapun harga F untuk pengujian hipotesis pada model ini adalah : F = AAB untuk hipotesis H 7 F = BE untuk hipotesis H 8 F = ABE untuk hipotesis H 9 d. Model III A acak, B tetap Model III atau model campuran yang kedua ini adalah kebalikan dari model campuran diatas, yaitu pada model ini diambil faktor A acak sedangkan faktor B tetap. Model ini menyangkut sebuah eksperimen yang bersifat : 1. Menggunakan sebuah sampel acak yang terdiri atas a buah taraf faktor A yang diambil dari sebuah populasi terdiri atas taraf-taraf faktor A. 2. Menggunakan semua taraf faktor B sebanyak b buah yang tersedia. Adapun harga F untuk pengujian hipotesis pada model ini adalah : Universitas Sumatera Utara F = AE untuk hipotesis H 7 F = BAB untuk hipotesis H 8 F = ABE untuk hipotesis H 9

3.11. Uji Distribusi Normal dengan Kolmogorov- Smltnov Test

Uji Kolmogorov- Smimov adalah satu uji lain untuk mengganti uji kuadrat Chi untuk dua sampel yang independen. Data yang diperlukan bisa saja kontinu atau diskrit, data ordinal atau bukan, dan dapat digunakan untuk sampel besar atau kecil 18 1. Susun data dari hasil pengamatan mulai dari nilai pengamatan terkeceil sampai . Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak digunakan. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Yang diperbandingkan dalam suatu uji Klomogarov-Smirnov adalah distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distibusi frekuensi kumulatif yang diharapkan actual observed cumulative frequency dengan expected cumulative frequency. Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah: nilai pengamatan terakhir. 18 Nazir. Moh, Metode Penelitian,Cetakan VI, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005. Hal 496 Universitas Sumatera Utara 2. Kemudian susunlah disfribusi frekuensi kumulatif relatif dari nilai pengamatan tersebut, dan notasikanlah dengan FaX 3. Hitunglah nilai Z dengan rumus : σ X X Z − = Dimana : Z = Satuan baku pada ditribusi normal X = Nilai data X = Mean σ = Standar deviasi 4. Hitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan area kurva normal dan notasikan dengan Fe X. 5. Hitung selisih antara Fa X dengan Fe X. 6. Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D. D = Max | Fa X - Fe X | 7. Bandingkan nilai D yang diperoleh dengan D α , maka lriteria pengarnbilan keputusannya adalah: Ho diterima apabila D ≤ Dα ; Ho ditolak apabilaD ≥ Dα

3.12. Uji Homoganitas Verians dengan Uji Bartlett