BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Perpustakaan merupakan pusat data dan informasi yang memiliki peranan yang besar dalam menunjang sistem pendidikan. Ketersediaan bahan pustaka
hendaknya teralokasi dengan baik sehingga dapat diakomodasi segera kepada para pemakai yang terdiri atas mahasiswa, staf pengajar, peneliti dan masyarakat
umum. Pengunjung perpustakaan melakukan aktifitas lebih banyak pada ruang baca untuk mendapatkan informasi.
Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang- lambang tertulis. Membaca merupakan suatu proses menalar Reading is
Reasioning. Dengan membaca mencoba mendapatkan dan memproses informasi, hingga mengendap menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri,
akhirnya menjadi suatu dasar untuk dinamisasi kehidupan, memperlihatkan eksistensinya, berjuang mempertahankan hidup dan mengembangkan dalam
bentuk sains dan teknologi untuk mendapat bahan bacaan sebagai kebutuhan hidup manusia.
Di dalam proses membaca pemanfaatan cahaya alami dan buatan selalu menjadi bagian yang penting dan mampu menciptakan ruangan dengan kualitas
visual yang baik. Kehadiran cahaya alami dan buatan dalam suatu ruang dapat menambahkan keragaman dan alternatif kualitas visual ruang melalui perubahan
dalam warna, kontras dan cahaya, sehingga ruangan terasa dinamis. Kualitas
Universitas Sumatera Utara
ruangan yang tidak sesuai dengan fungsi ruang akan berakibat pada kurang efektifnya kegiatan yang harus dilaksanakan pada ruang tersebut.
Perbandingan keadaan di ruang baca perpustakaan yang menjadi tempat penelitian yaitu perpustakaan di Fakultas Kesehatan Masyarakat, kisaran
illuminasi yang didapat berdasarkan pengukuran menggunakan light meter antara lain 17-110 lux, Perpustakaan Universitas adalah 63-283 lux, perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah 63-153 lux, dan perpustakaan Departemen Teknik Industri adalah 111-593 lux sedangkan kategori level
illuminasi yang direkomendasi untuk ruang baca perpustakaan adalah 500 lux
1
, dimana 500 lux tersebut merupakan besarnya cahaya yang datang ke suatu objek.
Penerangan yang baik memungkinkan pembaca dapat melihat bacaannya secara jelas, cepat sehingga dapat memberikan hal yang berupa efesiensi yang
tinggi, meningkatkan produktifitas dan mengurangi kesulitan dan tekanan pengelihatan terhadap bacaan. Lebih dari itu penerangan yang memadai
memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan yang menyegarkan. Sebaliknya jika lingkungan kerja memiliki penerangan yang buruk dapat
mengakibatkan kelelahan mata pada pembaca selama membaca sehingga dapat mengurangi daya dan efisiensi pada saat membaca, terjadinya kelelahan mental,
dan kerusakan alat pengelihatan.
1
Boer. J. B. Lighting Interior, Second edition, Kluwer Technische, Deventer, 1981. p. 221.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Rumusan Permasalahan