Minyak Dedak TINJAUAN PUSTAKA

10 menjaga kadar oksigen yang rendah melalui pengemasan yang optimum selama penyimpanan Kao dan Luh, 1991.

C. Minyak Dedak

Dedak padi mengandung minyak sekitar 10-13 Lynn dan lawyer, 1966 dalam Nasution ‘dari Ciptadi, 1985 .Menurut Grist 1965 komposisi minyak dedak terdiri dari 14-17 persen minyak dan 3-9 persen adalah lilin. Bernardini 1983 menyebutkan bahwa dedak padi mengandung minyak yang bervariasi sekitar 12-18 persen tergantung dari varietas dan tempat tumbuh padi, akan tetapi minyak yang dapat diekstraksi secara ekonomis menurut Cornelius 1980 adalah sekitar 10 persen. Mutu minyak dedak setara dengan minyak kacang tanah, minyak biji kapuk, minyak biji kapas dan minyak kacang kedelai. Minyak dedak mengandung asam lemak tidak jenuh yang cukup tinggi, yaitu sekitar 80 Cruz dan West, 1933 dalam Nasution dan Ciptadi, 1985 . Asam lemak tidak jenuh dibutuhkan dalam tubuh manusia karena tidak bisa disintesa oleh tubuh dan berbeda dengan asam lemak jenuh. Rendemen dan mutu minyak dedak sangat dipengaruhi oleh lama penyimpanan dedak, sampai proses ekstraksi minyak Eckey, 1954 dalam Nasution dan Ciptadi, 1985 . Dedak tidak tahan disimpan lama, cepat berbau apek dan berminyak. Kandungan minyak dedak akan berkurang selama penyimpanan, disebabkan oleh enzim lipase yang menghidrolisis minyak, dan kadar asam lemak bebas FFA bertambah dengan cepat dan terjadi ketengikan Soemardi, 1975 . Dedak padi segar yang baru diperoleh dari penyosohan beras mempunyai bau dan rasa manis sweet odor serta mengandung asam lemak bebas sekitar 1.2 dari seluruh minyak dedak padi. Tetapi dedak padi yang dihasilkan dari penyosohan beras yang berasal dari gabah yang telah disimpan beberapa bulan akan mengandung asam lemak bebas yang lebih tinggi sekitar 2 - 6.5. Oleh karena itu untuk memperoleh dedak padi yang benar-benar segar dengan kadar asam lemak bebas yang rendah maka 11 penggilingan padi dan penyosohan beras harus dilakukan segera setelah padi dipanen dan dikeringkan Concha dan Valenzuela, 1938 dalam Ciptadi dan Nasution, 1985 . Jumlah asam lemak bebas ini meningkat sekitar 1 setiap jam pada waktu awal penyimpanan dedak Grist, 1959 . Dari hasil penelitian penyimpanan dedak padi selama 4 minggu tanpa sterilisasi, menunjukkan bahwa kenaikan jumlah asam lemak bebas di dalam dedak padi sekitar 32. Apabila sebelum penyimpanan dilakukan pemanasan dengan uap selama 4 menit pada suhu 100 C, setelah disimpan selama 4 minggu, kenaikan kadar asam lemak bebas FFA hanya 1 Houston et al, 1972 . Mutu minyak dedak selain dipengaruhi oleh waktu penyimpanan yang menimbulkan ketengikan hidrolitik, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu adanya oksigen, suhu, cahaya, enzim lipoksidase, senyawa – senyawa organik dan katalisator berupa logam seperti tembaga dan besi yang dapat menimbulkan ketengikan oksidatif. Ketengikan ini dapat diatasi dengan penambahan zat antioksidan. Dari dedak diperoleh minyak kasar crude oil yang berwarna agak kehijauan, karena klorofil yang ikut terekstrak. Klorofil ini dapat dihilangkan dengan proses pemucatan, sehingga dihasilkan minyak dedak berpenapilan bening dan stabil. Stabilitas minyak dedak disebabkan dari kandungan linolenic rendah dan kandungan α – tocopherol tinggi, yang berfungsi sebagai antioksidan alami Houston, 1972 . Sifat fisik dan kimia minyak dedak rice bran oil standar A.O.C.S American Oil Chemist Society dapat dilihat pada tabel 3. Sedangkan sifat fisik dan kimia minyak dedak kasar Crude rice bran oil dan X-M Rice oil menurut standar di Jepang dapat dilihat pada tabel 4. Sifat minyak dedak yang sangat menonjol menurut Bernardini adalah kandungan FFA dan bahan tak tersabunkan yang tinggi. Menurut Lin dan Carter 1973 dalam Tjahja 1996 ketika penyosohan butir beras, terjadi pencampuran minyak dengan enzim lipase yang bersifat aeorob. Pada waktu itulah dimulai peristiwa hidrolisis trigliserida yang menyebabkan naiknya kadar FFA dalam dedak. Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas enzim 12 menghidrolisis minyak dengan cepat, sehingga dapat mempercepat terjadinya ketengikan Soemardi, 1975. Tabel 3. Sifat Fisiko – Kimia Minyak Dedak Standar A.O.C.S Uraian Usual Limit A.O.C.S Titik beku, C 2 - Bilangan Penyabunan 179 – 195 183 – 194 Indeks bias pada 20 C 61 – 68 61.7 – 66.4 Bilangan yod 85 – 109 99 – 108 Bilangan thiocyanogen 65 – 70 68 – 70 Bobot Jenis, 1515 C 0.918 – 0.928 0.920 – 0.928 Asam lemak bebas, sebagai oleic 5 – 80 - Bahan – bahan tak tersabunkan 4 – 7 2 – 5 Titer 25 24 – 28 Williams, 1966 Menurut Luh 1991 untuk mendapatkan minyak dedak dapat ditempuh beberapa cara antara lain adalah dengan: 1. Tekanan hidrolik hidraulic pressure 2. Ekstraksi dengan pelarut solvent extraction 3. Ekstraksi minyak dengan penggilingan X-M milling Akan tetapi menurut Grist 1965 , cara yang paling efektif untuk mengekstrak minyak dedak adalah dengan cara ekstraksi dengan pelarut. Lebih lanjut juliano 1985 menjelaskan bahwa ekstraksi dengan pelarut dapat menghasilkan rendemen minyak dedak 16 – 18 persen, dengan mutu minyak tinggi. Ekstraksi minyak dedak dengan pengepresan menghasilkan minyak dedak dengan rendemen yang lebih rendah yaitu sekitar 10 – 12 persen. 13 Tabel 4. Sifat Fisiko – Kimia Minyak Dedak dan X – M Rice Oil Uraian Minyak Dedak Kasar X-M rice oil Klasifikasi Semi kering Semi kering Rice Wax 1 – 4 2.5 – 3.5 Asam lemak bebas 5 – 120 2.5 – 5.0 Spesific gravity 25 C 0.916 – 0.921 0.917 – 0.920 Indeks bias 40 C 1.465 – 1.467 - Bilangan yod 92 – 115 95 – 102 Bilangan penyabunan 175 – 192 95 – 102 Bahan – bahan tidak tersabunkan 3.0 – 8.0 2.5 – 4.0 Titik api F - +300 Kelambaban dan zat volatil 1.5 0.5 – 4.0 Insoluble impurities - 0.5 – 1.5 Hehner number 92.1 – 96.5 - Bilangan Reichert- Meissel 0.59 – 1.75 - Energi kcalkg 9.438 9.438 Luh, 1980 Keterangan : X – M Milling adalah metode ekstraksi minyak dedak yang bersamaan dengan penggilingan beras. 14 Menurut Ketaren 1986 pelarut minyaklemak yang biasa digunakan dalam proses ekstraksi dengan pelarut menguap adalah petroleum ether, gasoline, karbon disulfida, karbon tetraklorida, benzene dan n-heksan. Menurut Hunnel dan Nowlin 1972 pelarut yang paling sesuai untuk ekstraksi minyak dedak adalah n-heksan, karena bersifat non polar, sedikit mengandung belerang, viskositasnya rendah, tidak beracun dan menpunyai titik didih yang rendah 69 o C.

D. Ekstraksi Minyak Dedak